PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI DEVELOPMENT DELAYED DENGAN ME terjemahan - PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI DEVELOPMENT DELAYED DENGAN ME Inggris Bagaimana mengatakan

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KO

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI DEVELOPMENT DELAYED DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEURO STRUCTURE DAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENT

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI
PARAPLEGI FRANKLE A ETCAUSA POST OPERASI BURST FRAKTUR VERTEBRA THORACAL X-XI DENGAN PEMASANGAN INTERNAL FIKSASI PEDICLE SCREW
DI RSO Dr. SOEHARSO SURAKARTA


SLAMET BASUKI
(0530004311)


ABSTRAK


Cedera pada tulang belakang dapat menyebabkan fraktur yang berakibat terjadinya cedera medula spinalis (spinal cord injury). Fraktur merupakan kondisi dimana kontinuitas tulang hilang. Paraplegia adalah kehilangan fungsi motorik dan sensorik kedua ekstremitas bawah. Problematik yang muncul yaitu penurunan kekuatan otot kedua ekstremitas atas dan kedua ekstremitas bawah, ketidak mampuan BAB, BAK, disfungsi sexual serta gangguan sensoris kedua ekstremitas bawah, nyeri pada punggung, penurunan aktifitas fungsional serta komplikasi tirah baring seperti decubitus, pneumonia, atrofi, deep vena trombosit, osteoporosis, emboli, dan infeksi. Pemeriksaan fisioterapi meliputi pemeriksaan nyeri dengan Verbal Descriptor Scale (VDS), pemeriksaan kekuatan otot dengan Manual Muscle Testing (MMT), pemeriksaan antopometri dengan midline, pemeriksan sensorik dengan dermatom test dan pemeriksaan aktifitas fungsional sehari-hari dengan indeks barthel. Penatalaksanaan fisioterapi menggunakan modalitas berupa Terapi Latihan yang meliputi Breathing Exercise, Passive Exercise, Aktif Resissted, Change Position, Stimulasi BAB, Stimulasi BAK, Stimulasi Ereksi, Transfer dan Ambulasi.
Hasil : Setelah enam kali terapi di dapatkan penurunan nyeri diam, tekan, dan gerak, peningkatan kekuatan otot ke dua ekstremitas atas, sensoris dan motorik ke dua ekstremitas bawah tetap, belum didapati atropi ke dua ekstremitas bawah. Evaluasi kemampuan aktivitas fungsional menggunakan indeks barthel dan didapatkan adanya peningkatan aktivitas fungsional.
Simpulan : Intervensi fisioterapi dengan modalitas Terapi Latihan dapat membantu mengurangi permasalahan yang timbul pada kondisi Paraplegi.

Kata Kunci : Spinal Cord Injury, Paraplegi, Terapi Latihan.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI DEVELOPMENT DELAYED DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEURO STRUCTURE DAN NEURO DEVELOPMENT TREATMENTPENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI PARAPLEGI FRANKLE A ETCAUSA POST OPERASI BURST FRAKTUR VERTEBRA THORACAL X-XI DENGAN PEMASANGAN INTERNAL FIKSASI PEDICLE SCREWDI RSO Dr. SOEHARSO SURAKARTASLAMET BASUKI(0530004311)ABSTRAKCedera pada tulang belakang dapat menyebabkan fraktur yang berakibat terjadinya cedera medula spinalis (spinal cord injury). Fraktur merupakan kondisi dimana kontinuitas tulang hilang. Paraplegia adalah kehilangan fungsi motorik dan sensorik kedua ekstremitas bawah. Problematik yang muncul yaitu penurunan kekuatan otot kedua ekstremitas atas dan kedua ekstremitas bawah, ketidak mampuan BAB, BAK, disfungsi sexual serta gangguan sensoris kedua ekstremitas bawah, nyeri pada punggung, penurunan aktifitas fungsional serta komplikasi tirah baring seperti decubitus, pneumonia, atrofi, deep vena trombosit, osteoporosis, emboli, dan infeksi. Pemeriksaan fisioterapi meliputi pemeriksaan nyeri dengan Verbal Descriptor Scale (VDS), pemeriksaan kekuatan otot dengan Manual Muscle Testing (MMT), pemeriksaan antopometri dengan midline, pemeriksan sensorik dengan dermatom test dan pemeriksaan aktifitas fungsional sehari-hari dengan indeks barthel. Penatalaksanaan fisioterapi menggunakan modalitas berupa Terapi Latihan yang meliputi Breathing Exercise, Passive Exercise, Aktif Resissted, Change Position, Stimulasi BAB, Stimulasi BAK, Stimulasi Ereksi, Transfer dan Ambulasi.Hasil : Setelah enam kali terapi di dapatkan penurunan nyeri diam, tekan, dan gerak, peningkatan kekuatan otot ke dua ekstremitas atas, sensoris dan motorik ke dua ekstremitas bawah tetap, belum didapati atropi ke dua ekstremitas bawah. Evaluasi kemampuan aktivitas fungsional menggunakan indeks barthel dan didapatkan adanya peningkatan aktivitas fungsional.Simpulan : Intervensi fisioterapi dengan modalitas Terapi Latihan dapat membantu mengurangi permasalahan yang timbul pada kondisi Paraplegi.Kata Kunci : Spinal Cord Injury, Paraplegi, Terapi Latihan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Physiotherapy MANAGEMENT DEVELOPMENT ON CONDITION Delayed USING NEURO NEURO DEVELOPMENT STRUCTURE AND TREATMENT MANAGEMENT EXERCISE THERAPY ON CONDITION PARAPLEGI Frankle A BURST OF OPERATIONS POST ETCAUSA SPINE FRACTURE thoracic X-XI pedicle fixation WITH INTERNAL SCREW FITTING IN RSO Dr. Soeharso SURAKARTA Slamet BASUKI (0530004311) ABSTRACT Injury to the spinal cord can cause fractures that result in spinal cord injury (spinal cord injury). Fracture is a condition where bone continuity is lost. Paraplegia is the loss of sensory and motor function of both lower extremities. Problematic appears that the decline in muscle strength both upper extremities and the lower extremities, inability BAB, bladder, sexual dysfunction and impaired sensory both lower extremities, back pain, decreased functional activity as well as the complications of bed rest as decubitus, pneumonia, atrophy, deep vein platelets, osteoporosis, embolism, and infection. Physiotherapy examination includes examining pain with Verbal Descriptor Scale (VDS), examination of muscle strength with Manual Muscle Testing (MMT), examination antopometri the midline, with the sensory examination dermatomes functional test and inspection activities daily with Barthel index. Management of physiotherapy using modalities such as Therapeutic Exercise covering Breathing Exercise, Passive Exercise, Active Resissted, Change Position, Stimulation BAB, Stimulation BAK, Stimulation Erection, transfer and ambulation. Results: After six therapies in getting pain relief silent, press, and motion , increased muscle strength to the two upper extremities, sensory and motor fixed to the two lower extremities, yet found atrophy of the lower extremities to two. Evaluation of the ability of functional activities using the Barthel index and obtained an increase in functional activity. Conclusion: physiotherapy interventions with exercise therapy modalities may help to reduce the problems that arise in Paraplegi conditions. Keywords: Spinal Cord Injury, Paraplegi, Therapeutic Exercise.


















Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: