iya…sekarang kita sudang sampai di halaman belakang, Melewati pintu gerbang paduraksa yang hanya tinggal pondasi dan dijaga dua dwarapala, sampailah di halaman ketiga terletak di ujung tenggara sebagai bagian paling belakang dari kompleks candi dan terletak di tanah yang lebih tinggi dari yang lainnya Karena adanya anggapan bahwa tempat tersebut merupakan tempat yang paling sakral Ada sekitar 9 buah bekas bangunan di halaman ini yang letaknya tidak beraturan Dua buah candi yang sudah dapat dikenali adalah bangunan candi induk dan prasasti Palah berupa linggapala Sepanjang sisi barat laut terdapat lima buah sisa bangunan berupa pondasi dan batur dari batu atau bata Satu daiantaranya sebuah batur yang terdapat relief-relief cerita candi Tingginya sekitar satu meter Pada halaman ketiga ini terdapat bangunan candi induk yang terdiri dari tiga teras tersusun dengan tinggi 7,19 meter Pada masing-masing sisi tangga terdapat dua arca mahakala, yang pada lapiknya terdapat angka tahun 1269 Saka atau 1347 M Sekelling dinding candi pada teras pertama terdapat relief cerita Ramayana Untuk dapat membacanya harus mengikuti arah prasawiya, dimulai dari sudut barat laut Pada teras kedua sekeliling dinding dipenuhi pahatan relief ceritera Krçnayana yang alur ceriteranya dapat diikuti secara pradaksina (searah jarum jam) Sedangkan di teras ke tiga berupa relief naga dan singa bersayap Teras ketiga bentuknya hampir bujur sangkar, dinding-dindingnya berpahatkan arca singa bersayap dan naga bersayap kepalanya sedikit mendongak ke depan sedangkan singa bersayap kaki belakangnya dakam posisi berjongkok sedang kaki depan diangkat ke atas Pada sisi sebelah barat daya halaman terdapat dua buah sisa bangunan Sebuah candi kecil dari batu yang belum lama runtuh yang oleh orang Belanda dulu dinamakan klein heligdom atau bathara kecil Nampaknya candi inilah yang mula-mula dibuat bersamaan dengan prasasti Palah melalui upacara pratistha tersebut Sebuah sisa yang lain berupa pondasi dari bata Kedua sisa bangunan ini menghadap ke arah barat daya. Sederet dengan sisa kedua bangunan ini berdiri sebuah lingga batu yang disebut prasasti Palah Dalam area komplek percandian juga terdapat sebuah kolam berangka tahun 1337 Saka atau 1415 Masehi yang terletak di belakang candi sebelah tenggara dekat aliran sungai