Penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan otonomi daerah berdasarkan  terjemahan - Penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan otonomi daerah berdasarkan  Inggris Bagaimana mengatakan

Penyelenggaraan pemerintahan daerah

Penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan otonomi daerah berdasarkan paradigma good governance berupaya mengedepankan proses dan prosedur dalam perencanaan pembangunan, dimana dalam proses persiapan, perencanaan, perumusan dan penyusunan kebijakan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan tersebut memerlukan kordinasi antara instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat selaku pelaku pembangunan melalui forum Musrenbang.
Forum Musrenbang di Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal merupakan agenda tahunan yang masih dianggap kegiatan formalitas karena musrenbang seolah-olah forum yang hanya menampung usulan tanpa ada realisasi. Oleh karena itu, untuk mencapai program perencanaan yang lebih partisipatif, adil dan merata digunakan metode skoring. Dengan penghitungan scoring dalam penentuan prioritas usulan dapat memberi kepastian dan jaminan program dan penganggaran yang diajukan dapat terealisasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan atau melukiskan secara terperinci dan mendalam mengenai pelaksanaan musrenbang dengan metode skoring dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan partisipatif di Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam (indepth-interview), observasi dan dokumentasi. Sumber data adalah menggunakan sumber data primer dan sekunder. Informan Penelitian dipilih karena paling banyak mengetahui seperti Kasubag Pemerintahan Bappeda, Camat, Lurah, Staf Kecamatan dan anggota masyarakat di Kecamatan Tegal Selatan. Model analisis data Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis data interaktif (interaktive model of analysis) dari miles dan huberman yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta validitas data menggunakan Tringulasi data.
Dari hasil peneltian disimpulkan bahwa : 1. Proses pelaksanaan musrenbang dengan metode skoring di kecamatan Tegal Selatan belum dilaksanakan dengan optimal karena pada tahap penyelidikan, data berupa masalah-masalah yang ada di masyarakat belum digali secara mendalam dan tahap penyusunan anggaran masih sering diabaikan karena anggapan masyarakat bahwa hasil Musrenbang hanya berisi usulan kegiatan saja. 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi proses perencanaan partisipatif adalah pemahaman/ pengetahuan stakeholder, partisipasi aktif dalam pengumpulan informasi, partisipasi dalam memberikan data dukung secara lengkap rencana dan usulan kepada pemerintah, serta hubungan antar stakeholder
Oleh karena itu perlu 1)mengoptimalkan kegiatan identifikasi masalah dan pemanfaatan data tersebut agar dapat mendekati kebutuhan masyarakat. 2)kegiatan pelatihan scoring perencanaan secara menyeluruh 3)Sosialisasi untuk memberikan kejelasan mengenai proses perencanaan pembangunan 4)Keterlibatan semua unsur stakeholder 5)Pendampingan fasilitator dalam setiap tahapan proses perencanaan partisipatif di Kecamatan Tegal Selatan.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan otonomi daerah berdasarkan paradigma good governance berupaya mengedepankan proses dan prosedur dalam perencanaan pembangunan, dimana dalam proses persiapan, perencanaan, perumusan dan penyusunan kebijakan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan tersebut memerlukan kordinasi antara instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat selaku pelaku pembangunan melalui forum Musrenbang.Forum Musrenbang di Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal merupakan agenda tahunan yang masih dianggap kegiatan formalitas karena musrenbang seolah-olah forum yang hanya menampung usulan tanpa ada realisasi. Oleh karena itu, untuk mencapai program perencanaan yang lebih partisipatif, adil dan merata digunakan metode skoring. Dengan penghitungan scoring dalam penentuan prioritas usulan dapat memberi kepastian dan jaminan program dan penganggaran yang diajukan dapat terealisasi.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tujuan mendeskripsikan atau melukiskan secara terperinci dan mendalam mengenai pelaksanaan musrenbang dengan metode skoring dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan partisipatif di Kecamatan Tegal Selatan Kota Tegal. Metode pengumpulan data adalah dengan wawancara mendalam (indepth-interview), observasi dan dokumentasi. Sumber data adalah menggunakan sumber data primer dan sekunder. Informan Penelitian dipilih karena paling banyak mengetahui seperti Kasubag Pemerintahan Bappeda, Camat, Lurah, Staf Kecamatan dan anggota masyarakat di Kecamatan Tegal Selatan. Model analisis data Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis data interaktif (interaktive model of analysis) dari miles dan huberman yang meliputi tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta validitas data menggunakan Tringulasi data.Dari hasil peneltian disimpulkan bahwa : 1. Proses pelaksanaan musrenbang dengan metode skoring di kecamatan Tegal Selatan belum dilaksanakan dengan optimal karena pada tahap penyelidikan, data berupa masalah-masalah yang ada di masyarakat belum digali secara mendalam dan tahap penyusunan anggaran masih sering diabaikan karena anggapan masyarakat bahwa hasil Musrenbang hanya berisi usulan kegiatan saja. 2. Faktor – faktor yang mempengaruhi proses perencanaan partisipatif adalah pemahaman/ pengetahuan stakeholder, partisipasi aktif dalam pengumpulan informasi, partisipasi dalam memberikan data dukung secara lengkap rencana dan usulan kepada pemerintah, serta hubungan antar stakeholder Oleh karena itu perlu 1)mengoptimalkan kegiatan identifikasi masalah dan pemanfaatan data tersebut agar dapat mendekati kebutuhan masyarakat. 2)kegiatan pelatihan scoring perencanaan secara menyeluruh 3)Sosialisasi untuk memberikan kejelasan mengenai proses perencanaan pembangunan 4)Keterlibatan semua unsur stakeholder 5)Pendampingan fasilitator dalam setiap tahapan proses perencanaan partisipatif di Kecamatan Tegal Selatan.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
The regional administration of the autonomous regions based on the paradigm of good governance seeks to prioritize processes and procedures in development planning, which in the process of preparation, planning, formulation and development of policies involving all stakeholders. The process to formulate the development planning requires coordination between government agencies and community participation as agents of development through forums Musrenbang.
Forum Musrenbang in District Tegal South Tegal is an annual event which is still considered the activities formality because musrenbang as if the forum only accommodate the proposal without any realization , Therefore, to achieve the program planning more participatory, fair and equitable to use the scoring method. By counting the scoring in the prioritization of the proposals can give certainty and assurance program and budget proposed can be realized.
This study is a qualitative research with the aim to describe or depict in detail and depth about musrenbang the scoring method and analyzes the factors that influence participatory planning in Subdistrict South Tegal Tegal. Data collection method is by in-depth interviews (depth-interview), observation and documentation. The data source is to use primary and secondary data sources. Research Informants been most widely know as Head of Government BAPPEDA, Head, Head, Sub-district staff and community members in the District of South Tegal. Model data analysis In this research method used is interactive data analysis (Interaktive models of analysis) of Miles and Huberman which includes the step of data reduction, data presentation, and conclusion and validity of the data using Tringulasi data.
From the research findings concluded that: 1. Process musrenbang the scoring method in the district of Tegal South has not been implemented optimally because at this stage of the investigation, the data in the form of the problems that exist in the community has not been explored in depth and stage of preparation of the budget is still often overlooked because of the public perception that results Musrenbang only contains the proposed activities only , 2. Factors - factors that affect the process of participatory planning is understanding / knowledge of stakeholders, active participation in the collection of information, participation in providing complete supporting data plans and proposals to the government, and the relationship between stakeholders
therefore need to 1) optimize the identification of problems and the use of these data in order to approach the needs of the community. 2) training activities scoring overall planning 3) socialization to provide clarity regarding the development planning process 4) The involvement of all stakeholders element 5) Assistance facilitator in each stage of the process of participatory planning in the district of South Tegal.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: