Sarana pembuangan tinja yang buruk tidakberhubungan dengan kejadian diare akut pada balita.Kemungkinan lainnya septitank responden tidakmemenuhi syarat (tidak kedap air), peneliti tidakdapat memastikan apakah memenuhi syarat karenalokasinya tertanam di dalam tanah.Sarana pembuangan tinja yang buruk dalampenelitian ini bukan merupakan faktor risikoterjadinya diare akut pada balita. Hal ini tidak sesuaidengan teori yang ada karena sarana pembuangantinja yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapatmenjadi penyebaran penyakit atau tempatberkembang biak lalat dan dapat meningkatkan risikokesehatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa baikkasus maupun kontrol sebagian besar sarana BABnyasudah memenuhi syarat dan kemungkinanpenularan kuman penyebab diare tidak melaluisarana BAB.Kualitas Bakteriologis Air BersihHasil penelitian menunjukkan bahwa secarastatistik ada hubungan yang bermakna antara totalcoliform yang tinggi dengan kejadian diare akut padabalita. Tingkat kualitas total coliform (101 – 1000/ml)bakteri air bersih berhubungan dengan terjadinyadiare pada balita.19Namun hasil penelitian lain menunjukkan, tidakada hubungan total coliform yang >0/100 ml sampelair dengan terjadinya diare pada bayi (p = 0,883,OR = 1,044).9 Penelitian lain menemukan tidak adahubungan bermakna secara statistik antara indikatorbakteri dengan penyakit gastrointestinal akutOR = 1,52 (95% CI : 0,33 – 6,92).20Hasil penelitian ini sesuai dengan teori-teoriyang ada, secara subtansi bahwa telah terjadipencemaran lingkungan (kotoran hewan, tinja,sampah) terhadap sumber/sarana air bersih. Adanyapencemaran lingkungan tersebut telah ditunjukkandengan indikator adanya total coliform pada saranaair bersih. Hal ini dapat mengakibatkan gangguankesehatan terhadap para pemakai sarana air bersihtersebut
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..