a. Teori Korespondensi
Teori pertama adalah teori korespondensi, the correspondence theory of truth yang kadang disebut the accordance theory of truth. Menurut teori ini, kebenaran atau keadaan benar apabila ada kesesuaian (correspondence) antara arti yang dimaksud oleh suatu pernyataan atau pendapat dengan objek yang dituju oleh pernyataan atau pendapat tersebut (Suriasumantri: 2000).
Suatu proposisi atau pengertian adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang diselaraskannya, yaitu apabila ia menyatakan apa adanya. Kebenaran adalah yang bersesuaia dengan fakta, yang berselaras dengan realitas, yang serasi (correspondence) dengan situasi actual (Bakhtiar: 2000).
Dengan demikian, kebenaran dapat didefinisikan sebagai kesetiaan pada realitas objektif. Yaitu, suatu pernyataan yang sesuai dengan fakta atau sesuatu yang selaras dengan situasi. Kebenaran adalah persesuaian (agreement) antara pernyataan (statement) mengenai fakta dengan dengan fakta aktual; atau antara putusan (judgement) dengan situasi seputar (environmental situation) yang deberi interpretasi (Bakhtiar: 2000).