Data yang dianalisis menggunakan RAL pola tersarang kemudian dilanjutkan dengan uji BNT jika terdapat perbedaan yang nyata. Hasil penelitian menunjukkan rata – rata suhu dataran tinggi dan dataran rendah masing-masing 24,18 ± 0,910C dan 34,43 ± 4,390C. Rata – rata kelembaban dataran tinggi dan dataran rendah masing-masing adalah 77,75 ± 8,16% dan 60,12 ± 8,4%. Rata – rata S/C dataran tinggi masing – masing paritas adalah 1,4 ± 0,56; 1,6 ± 0,5 dan dataran rendah masing – masing paritas 2,4 ± 0,94; 2,4 ± 1,25. Rata – rata CR dataran tinggi masing – masing paritas adalah 64%; 43% dan dataran rendah masing – masing paritas 16%; 23%. Rata – rata CI dataran tinggi masing – masing paritas adalah 490 ± 39,3; 493 ± 36 hari dan dataran rendah masing – masing paritas 529 ± 55,6; 533,4 ± 82,4 hari. Rata – rata DO dataran tinggi masing – masing paritas adalah 208 ± 39,58; 212 ± 36 hari dan dataran rendah masing – masing paritas 247 ± 55,8; 252 ± 82,17 hari. Kesimpulan penelitian yang diperoleh adalah performans reproduksi sapi PO pada dataran tinggi lebih baik daripada sapi PO di dataran rendah. Paritas tidak memberikan pengaruh terhadap performans reproduksi pada sapi PO.