Dengan sifat imitatifnya dan tanpa tahu cara memaksimalkan cara kerja otak, anak usia di bawah lima tahun (balita) ternyata sudah mampu memaksimalkan hemister sebelah kiri mereka (letak area Bahasa pada otak). Anak usia balita yang menurut psikologi perkembangan piaget sedang ada pada tahap pra operasional sudah bisa memaksimalkan proses memorisasi otak dalam pemerolehan Bahasa. Tentu dengan catatan balita tersebut tidak mengalami afiasi (gangguan pada kemampuan berbahasa karena kerusakan otak manusia. Namun kenyataan di lapangan seringkali semakin meningkat fase perkembangan kognitif mak semaskin meningkat pula kesulitan seseorang dalam mempelajari Bahasa.Dalam proses pembelajaran terutama Bahasa, seringkali anak balita belajar melalui ibunya. Yaitu menirukan apa yang diucapkn oleh ibunya. Semakin semakin meningkat perkembangan kognitif anak maka semakin meningkat pula metode yang digunakannya agar sesuai dengan perkembangannya. Anak pada fase operasional -formal (usia 11-dewasa) seseorang mulai berfikir abstrak (asosiatif) menalar secara logis dan mampu menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Oleh karena itu, diperlukan pula metode yang menunjang perkembangannya.Adapun berkaitan dengan penelitian ini, peneliti mengkaitkannya dengan pengajaran Bahasa arab. Dalam Bahasa apapun paling tidak tujuannya mampu menguasai empat maharah yaitu: mahrah istima’, maharah kalam, maharah qira’ah dan maharah kitabah. Namun tentunya dalam mencapai keempat maharah tersebut kita memerlukan penguasaan mufrodat yang banyak sehingga siswa mampu memahami apa yang di dengar, diucapkan, dibaca dan ditulisnya. Kurangnya penguasaan siswa dalam penguasaan mufrodat dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu factor siswa sendiri disebabkan siswa kesulitan dalam proses storage (penyimpanan) dan retrieval (memanggil kembali) kosakata yang telah dihafal. Factor kedua dari guru sendiri bisa jadi disebabkan oleh pendekatan atau metode yang digunakan kurang tepat diterapkan pada siswa.Berdasarkan problematika di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap persoalan ini agar dapat mengungkap jawaban dari persoalan tersebut dan dengan berbagi pertimbangan (pendekatan psikologi kognitif). Penulis memilih sebuah metode mind mapping sebagai objek penelitian yang secara teoritis sangat cocok diterapkan dalam pengajaran Bahasa untuk siswa yng sudah memasuki fase perkembangan kognitif operasional formal. Adapun subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDI Qurrota A’yun Ngunut Tahun ajaran 2015/2016. Sehingga penelitian ini berjudul “Metode Mind Mapping Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Pengusaan Mufrodat Dalam Pembelajaran Bahasa Arab di SDI Qurrota A’yun Ngunut Tahun Ajaran 2015/2016”.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
