Kita lihat disini, pada kasus pertama (siswa diberi pembelajaran sama), hubungan antara keberhasilan dengan kemampuan bawaan dan bakat ternyata cukup tinggi dengan koefisien korelasi berkisar 0,70. Sedangkan pada kasus kedua (pembelajaran dengan strategi mastery learning belajar tuntas), korelasi atau hubungan tidak ada. Koefisien korelasi diperoleh hampir mendekati nol. Namun demikian, pada kasus kedua, hubungan antara hasil belajar dengan kemampuan dasar atau bakat itu tercermin pada waktu yangdibutuhkan untuk belajar sampai kepada tarif penguasaan penuh.