a. Pengumpulan fakta dan dokumentasi informasi terbaru.
Pengumpulan informasi data mengungkapkan bahwa tidak ada cukup anggaran untuk melanjutkan pelatihan ke tingkat praktis. Perusahaan juga tidak memiliki rencana pelatihan berkala dan pelatihan ditentukan berdasarkan permintaan manajer lini yang harus direalisasikan sesegera mungkin tanpa pelatihan analisis kebutuhan.
b. Riset dan analisa.
Anggaran tahunan untuk pelatihan adalah sekitar 0,25% dari laba tahun sebelumnya setelah pajak. Anggaran pelatihan untuk tahun 2008 didasarkan pada 2007 laba setelah pajak sebesar 650,75 miliar. Terdapat informasi tambahan, tingkat produk cacat mengalami menurun dari 20% menjadi 18% dibandingkan tahun lalu (2% saja). Hasil analisis pelatihan formal juga tidak tersedia, sehingga efektivitas pelatihan tidak dapat diukur dengan andal.
c. Laporan.
Pelatihan karyawan dan rencana pembangunan harus disiapkan secara berkala bersama dengan penyusunan anggaran perusahaan. Sehingga biaya laporan kualitas harus didokumentasikan untuk mendapatkan umpan balik untuk meningkatkan proses dan kualitas produk. Program pelatihan ditentukan berdasarkan identifikasi kebutuhan pelatihan yang meliputi:
• Jenis keterampilan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk memaksimalkan kontribusi mereka kepada perusahaan.
• penilaian secara berkala harus dilakukan untuk mengidentifikasi pelatihan yang dibutuhkan.
• Mengukur pelatihan untuk mendapatkan umpan balik untuk perbaikan.
• Benchmarking dengan industri sejenis yang memiliki pelatihan yang lebih baik dan program pembangunan.
Rekomendasi dapat diberikan oleh auditor terkait dengan temuan menurut saya adalah top manajemen seharusnya melakukan evaluasi atas kegiatan pelatihan yang total biaya menggunakan laba setelah pajak tahun 2007 sebesar 650,75 Miliar. Pelatihan yang diadakan tersebut tidak memiliki rencana sebelumnya dengan begitu anggaran yang digunakan terpaksa diambil dari biaya diluar anggaran yang dibuat. Seharusnya top manajemen merencanakan terlebih dahulu pelatihan yang akan dilakukan sebelum mesin baru digunakan perusahaan. Akan tetapi dengan anggran yang besar, 35% dari peserta menunjukkan keterampilan mereka membaik setelah mengikuti pelatihan tersebut, serta 80% dari peserta menunjukkan bahwa durasi pelatihan terlalu pendek dan tidak ada cukup waktu bagi mereka untuk memahami materi pelatihan. Jadi kesimpulannya perusahaan dan top manajemen harus mengevaluasi secara detail dalam mengadakan pelatihan tersebut agar anggaran yang digunakan tepat sasaran dan tidak membuat anggaran menjadi tinggi.