B. Faktor Penyebab LGBT
1. Keluarga
Keluarga adalah guru serta media sosialisasi pertama yang diketahui oleh anak. Anak belajar berbicara, belajar berjalan, mengenal dunia sekitar, memahami hal-hal disekelilingnya itu semua berawal dari keluarga. Termasuk perlakuan anak di dalam rumah akan mempengaruhi psikis anak tersebut.
Pengalaman atau trauma di masa anak-anak misalnya: dikasari oleh ibu/ayah hingga si anak beranggapan semua pria/perempuan bersikap kasar, bengis dan panas bara yang memungkinkan si anak merasa benci pada orang itu. Selain itu, bagi golongan transgender faktor lain yang menyebabkan seseorang itu berlaku menyalahi gender adalah sikap orang tua yang idamkan anak laki-laki atau perempuan juga akan mengakibatkan seorang anak itu cenderung kepada apa yang diidamkan.
2. Pergaulan dan Lingkungan
Kebiasaan pergaulan dan lingkungan menjadi faktor terbesar menyumbang kepada kekacauan seksual yang mana salah seorang anggota keluarga tidak menunjukkan kasih sayang dan sikap orang tua yang merasakan penjelasan tentang seks adalah suatu yang tabu. Keluarga yang terlalu mengekang anaknya. Bapak yang kurang menunjukkan kasih sayang kepada anaknya. Hubungan yang terlalu dekat dengan ibu sementara renggang dengan bapak. Kurang menerima pendidikan agama yang benar dari kecil. Selain itu, pergaulan dan lingkungan anak ketika berada di sekolah berasrama yang berpisah antara laki-laki dan perempuan turut mengundang terjadinya hubungan gay dan lesbian.
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa gay dan lesbian itu bukan penyakit namun bisa menular. Oleh karena itu, para orangtua harus lebih mengawasi pergaulan anak, tidak terlalu mengekang namun tidak terlalu membebaskan. Lingkungan yang seperti inilah yang memicu timbulnya penyimpangan yang terjadi sekarang.
3. Biologis
Seorang homoseksual memiliki kecenderungan untuk melakukan homoseksual karena mendapat dorongan dari dalam tubuh yang sifatnya menurun/genetik. Penyimpangan faktor genetika dapat diterapi secara moral dan secara religius. Bagi golongan transgender misalnya, karakter laki-laki dari segi suara, fisik, gerak gerik dan kecenderungan terhadap wanita banyak dipengaruhi oleh hormon testeron. Jika hormon testeron seseorang itu rendah, ia bisa mempengaruhi perilaku laki-laki tersebut mirip kepada perempuan.
4. Faktor Moral dan Akhlak
Golongan homoseksual ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh masyarakat, serta semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya ransangan seksual. Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual (http://www.perpusmuslim.com/2015/07/dampak-negatif-lgbt.html).
5. Pengetahuan agama yang lemah
Selain itu, kurang pengetahuan dan pemahaman agama juga merupakan faktor internal yang mempengaruhi terjadinya homoseksual. Ini kerana penulis merasakan didikan agama dan akhlak sangat penting dalam membentuk akal, kepribadian individu itu. Pengetahuan agama memainkan peran yang penting sebagai benteng pertahanan yang paling ideal dalam mendidik diri sendiri untuk membedakan yang mana baik dan yang mana yang sebaliknya, haram dan halal dan lain-lain.
Antara faktor lain dari kaum transgender adalah naluri sendiri sejak kecil. Keinginan untuk berubah menjadi seorang perempuan timbul sejak masa kecil karena kurang mendapat perhatian dari kedua orang tua mereka. Sejak umur 13 tahun, mereka sudah mulai hidup mandiri dengan mengikuti teman-teman sejenis melacur di lorong-lorong. Selain itu faktor media dan internet juga antara factor yang menyumbang kepada kekelaruan ini
B. Faktor Penyebab LGBT1. KeluargaKeluarga adalah guru serta media sosialisasi pertama yang diketahui oleh anak. Anak belajar berbicara, belajar berjalan, mengenal dunia sekitar, memahami hal-hal disekelilingnya itu semua berawal dari keluarga. Termasuk perlakuan anak di dalam rumah akan mempengaruhi psikis anak tersebut.Pengalaman atau trauma di masa anak-anak misalnya: dikasari oleh ibu/ayah hingga si anak beranggapan semua pria/perempuan bersikap kasar, bengis dan panas bara yang memungkinkan si anak merasa benci pada orang itu. Selain itu, bagi golongan transgender faktor lain yang menyebabkan seseorang itu berlaku menyalahi gender adalah sikap orang tua yang idamkan anak laki-laki atau perempuan juga akan mengakibatkan seorang anak itu cenderung kepada apa yang diidamkan.2. Pergaulan dan LingkunganKebiasaan pergaulan dan lingkungan menjadi faktor terbesar menyumbang kepada kekacauan seksual yang mana salah seorang anggota keluarga tidak menunjukkan kasih sayang dan sikap orang tua yang merasakan penjelasan tentang seks adalah suatu yang tabu. Keluarga yang terlalu mengekang anaknya. Bapak yang kurang menunjukkan kasih sayang kepada anaknya. Hubungan yang terlalu dekat dengan ibu sementara renggang dengan bapak. Kurang menerima pendidikan agama yang benar dari kecil. Selain itu, pergaulan dan lingkungan anak ketika berada di sekolah berasrama yang berpisah antara laki-laki dan perempuan turut mengundang terjadinya hubungan gay dan lesbian.Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa gay dan lesbian itu bukan penyakit namun bisa menular. Oleh karena itu, para orangtua harus lebih mengawasi pergaulan anak, tidak terlalu mengekang namun tidak terlalu membebaskan. Lingkungan yang seperti inilah yang memicu timbulnya penyimpangan yang terjadi sekarang.3. BiologisSeorang homoseksual memiliki kecenderungan untuk melakukan homoseksual karena mendapat dorongan dari dalam tubuh yang sifatnya menurun/genetik. Penyimpangan faktor genetika dapat diterapi secara moral dan secara religius. Bagi golongan transgender misalnya, karakter laki-laki dari segi suara, fisik, gerak gerik dan kecenderungan terhadap wanita banyak dipengaruhi oleh hormon testeron. Jika hormon testeron seseorang itu rendah, ia bisa mempengaruhi perilaku laki-laki tersebut mirip kepada perempuan.4. Faktor Moral dan AkhlakGolongan homoseksual ini terjadi karena adanya pergeseran norma-norma susila yang dianut oleh masyarakat, serta semakin menipisnya kontrol sosial yang ada dalam masyarakat tersebut. Hal ini disebabkan karena lemahnya iman dan pengendalian hawa nafsu serta karena banyaknya ransangan seksual. Kerapuhan iman seseorang juga dapat menyebabkan segala kejahatan terjadi karena iman sajalah yang mampu menjadi benteng paling efektif dalam mengekang penyimpangan seksual (http://www.perpusmuslim.com/2015/07/dampak-negatif-lgbt.html).5. Pengetahuan agama yang lemahوباﻹضافة إلى ذلك، الافتقار إلى المعرفة والفهم للدين أيضا أحد عوامل التي تؤثر على تواجد الداخلية للشواذ جنسياً. هذا بسبب رأي الكاتب الديني والتربية الأخلاقية مهمة جداً في تشكيل الإحساس بشخصية الفرد، و. المعرفة الدينية تلعب دوراً هاما كمعقل للأكثر المثالية في تثقيف نفسي التمييز بين ما هو جيد وأي واحد بل على العكس، الحرام والحلال، وإلخ.من بين العوامل الأخرى المتحولين إلى الجنس الآخر غريزة نفسي منذ الطفولة. الرغبة في تحويل امرأة الناشئة منذ الطفولة نظراً لاهتمام أقل من كلا والديهم. منذ أن كان عمره 13 سنة، قد بدأوا العيش بصورة مستقلة بأصدقاء التالية نوع من البغي في الممرات. وإلى جانب ذلك العامل لوسائط الإعلام وشبكة الإنترنت أيضا من بين العوامل التي ساهمت في هذا كيكيلاروان
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..