Metode tatabahasa dan terjemah ini merupakan hasil karya pemikiran sarjana Jerman (Johann Seidenstucker, Karl Plotz, H.S Ollendorff, dan Johann Meidinger) yang menurut salah seorang pengkritiknya yang lembut (yaitu W.H.D. Rouse) bertujuan “untuk mengetahi segala sesuatu mengenai sesuatu tinimbang ihwal itu sendiri”. Metode tatabahasa dan Terjemah ini mendominasi pengajaran asing di Eropa dari tahun 1840-an, dan dalam bentuk yang telah dimodifikasi pun tetap terpakai secara luas di beberapa bagian dunia ini sampai kini.