HUMASPROTOKOLSidoarjo.- Untuk kesekian kalinya, penghargaan Otonomi Aw terjemahan - HUMASPROTOKOLSidoarjo.- Untuk kesekian kalinya, penghargaan Otonomi Aw Inggris Bagaimana mengatakan

HUMASPROTOKOLSidoarjo.- Untuk kesek

HUMASPROTOKOLSidoarjo.- Untuk kesekian kalinya, penghargaan Otonomi Awards (OA) diraih oleh Kabupaten Sidoarjo. Penghargaan bergengsi Otonomi Award 2014 dari The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) diberikan kepada Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum di Empire Palace Surabaya kemarin malam (26/11). Kabupaten Sidoarjo meraih penghargaan OA 2014 kategori khusus kesehatan sebagai daerah dengan terobosan inovatif dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).

Dalam ajang pemberian penghargaan Otonomi Awards 2014 yang bertajuk Innovation Sustainability for Sustabinable Development tadi malam, tiga menteri R.I hadir. Yakni Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Gubernur Jawa Timur H. Soekarwo serta Konsul Jenderal (Konjen) AS di Surabaya Joaquin F. Monserrrate juga turut hadir dalam kesempatan tersebut.

Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa penghargaan yang diterima oleh Kabupaten Sidoarjo patut disyukuri. Diterimanya penghargaan tersebut membuktikan bahwa kerja keras Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi berhasil. Oleh karena itu pantas sudah Kabupaten Sidoarjo menjadi salah satu peraih penghargaan Otonomi Award 2014 pada kategori khusus kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo dr. Ika Harnasti yang ikut mendampingi bupati Sidoarjo menerima penghargaan mengatakan upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi terus dilakukan. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang terlibat langsung dalam upaya tersebut dilakukan. Selain itu sarana dan prasarana dalam menunjang penurunan angka kematian ibu dan bayi .
Semua bidan di Sidoarjo sampai dr. Ika, wajib memiliki sertifikat Asuhan Persalinan Normal (APN). Lewat pelatihan untuk mendapatkan sertifikat tersebut, akan didapat bidang yang terampil dan siap dalam menghadapi persalinan dengan segala kendalanya.

Upaya lain dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi dilakukan melalui penerapan PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar) di tingkat Puskesmas. Melalui Puskesmas PONED upaya pendekatan pelayanan dalam menanggulangi kasus gawat darurat obstetri dan neonatal dapat dilakukan selama 24 jam. Sehingga kasus gawat darurat yang terjadi dapat cepat tertangani.
“Ada Puskesmas PONED untuk pendekatan pelayanan supaya kalau ada emergency tidak langsung ke Rumah Sakit Umum tapi di Puskesmas itu ada,”ujarnya.
Dalam Otonomi Awards 2014 kali ini terdapat tujuh kategori. Diantaranya kategori bidang pelayanan publik, bidang pembangunan ekonomi serta bidang kinerja politik lokal. Selain itu kategori khusus kesehatan, kategori khusus lingkungan dan sanitasi, serta kategori khusus kesinambungan inovasi menjadi salah satu kategori baru dalam penghargaan OA 2014. Begitu juga dengan kategori utama atau grand category yang menjadi penghargaan OA tertinggi yang diberikan tahun ini. Jadi jumlah total penghargaan OA 2014 yang diberikan adalah 16 piala reguler dan tiga emas award.

Dalam kategori bidang pelayanan publik pada pelayanan kesehatan diraih oleh Kota Surabaya. Sedangkan pada pelayanan pendidikan diraih oleh Kabupaten Pasuruan. Pelayanan administrasi dalam kategori bidang pelayanan publik kali ini diraih oleh Kabupaten Pacitan.

Untuk kategori bidang pembangunan ekonomi di pertumbuhan ekonomi diraih Kabupaten Bojonegoro. Sedangkan pada pemerataan ekonominya diraih oleh Kabupaten Mojokerto. Untuk pemberdayaan ekonomi dalam kategori bidang pembangunan ekonomi diraih oleh Kabupaten Sumenep.

Untuk kategori bidang kinerja politik lokal pada akuntabilitas publik diraih oleh Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan pada partisipasi publiknya diraih oleh Kabupaten Probolinggo.

Dalam kategori khusus kesehatan, Kabupaten Sidoarjo dinyatakan sebagai daerah dengan terobosan inovatif dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Sedangkan Kabupaten Trenggalek dianggap sebagai daerah dengan terobosan inovatif terhadap kegiatan kesehatan promotif dan preventif. Masih dalam dalam kategori khusus kesehatan, Kabupaten Ponorogo dinyatakan sebagai daerah dengan terobosan inovatif terhadap kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan kuratif dan rehabilitasi.

Kategori khusus lainnya yakni kategori khusus lingkungan dan sanitasi, Kota Probolinggo dianggap sebagai daerah dengan terobosan inovatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup. Sedangkan Kabupaten Gresik di anggap sebagai daerah dengan terobosan inovatif terhadap program sanitasi total berbasis masyarakat.

Untuk kategori khusus kesinambungan inovasi, Kabupaten Jember meraihnya di bidang pembangunan ekonomi. Sedangkan Kabupaten Lumajang meraihnya di bidang pelayanan publik. Dibidang kinerja politik pada kategori khusus kesinambungan inovasi diraih oleh Kabupaten Madiun.

Dan kabupaten/kota peraih Otonomi Awards 2014 pada kategori utama atau grand category diberikan kepada tiga pemenang. Peraih pertama pada bidang pelayanan publik diraih oleh Kabupaten Pacitan. Peraih kedua dibidang Pembangunan ekonomi diraih oleh Kota Mojokerto. Sedangkan peraih selanjutnya pada bidang kinerja politik lokal diraih oleh Kabupaten Banyuwangi. (humas/git)

0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
HUMASPROTOKOLSidoarjo.-for the umpteenth time, Autonomy recognition Awards (OA) won by Sidoarjo. A prestigious award from The Autonomous Award 2014 Jawa Pos Institute of Pro-Autonomy (JPIP) was given to the Sidoarjo Regent h. Saiful Ilah SH, m. Hum at the Empire Palace in Surabaya yesterday night (26/11). Sidoarjo awarded 2014 health special category of OA as a region with an innovative breakthrough in lowering maternal mortality (AKI) and infant mortality (AKB). In awarding Autonomous Awards 2014 entitled Innovation Sustainability for Sustabinable Development last night, three Ministers r. I attend. The Home Secretary, Tjahjo Kumolo, Secretary of the empowerment of State apparatus and reform of the bureaucracy, Yuddy Chrisnandi and Minister of marine and fisheries, Susi Pudjiastuti. East Java Governor h. Soekarwo and Consul General (Konjen) USA in Surabaya Joaquin f. Monserrrate was also present at the occasion. Sidoarjo Regent h. Saiful Ilah in the occasion said that the awards received by Kabupaten Sidoarjo thankful. He received the award proves that hard work the Government of Sidoarjo in lowering the death rate of mothers and babies successfully. It is therefore worth Sidoarjo has become one of the award-winning Autonomy Award 2014 on a special category of health. Sidoarjo Regency health office head Dr. Ika Harnasti which accompanies the Sidoarjo Regent received the award says efforts to reduce infant and maternal mortality continue to be done. An increase in human resources was directly involved in the effort. In addition to infrastructure and facilities support the reduction in the death rate of mothers and babies.All midwives in Sidoarjo until Dr. Ika, required to have a certificate of Orphanage vaginal birth (APN). Through training in order to get the certificate, will get a skilled field and ready in the face of labor with all the barriers are. Other attempts in lowering the death rate of mothers and infants carried out through the application of PONED (Basic Emergency Obstetric Neonatal Care) in the clinic. Through the health service approach in efforts PONED tackling cases of obstetric and neonatal emergencies may take place for 24 hours. So that emergency cases that occur can be quickly addressed."There is a public health approach to service that PONED if there's any emergency not directly to the Public but in the Hospital of clinics that exist," he said.In this time the 2014 Awards Autonomy there are seven categories. Which category of public service fields, the field of economic development as well as the performance of local politics. In addition a special category of health, environmental sanitation and special categories, as well as a special category of sustainability innovations into one new category in the OA Awards 2014. So also with the main categories or grand category that became the award is the highest given OA this year. So the total amount of the award given is 2014 OA 16 regular and three Gold Cup award. In the category of public service in the field of health services achieved by the city of Surabaya. While in the service of education won by Regency Pasuruan. Administrative service in the category of public service fields, this time won by District of Pacitan. For the category of economic development in the areas of economic growth achieved District Bojonegoro. While in the evenness of its economy gained by Mojokerto. For economic empowerment in the field of economic development achieved by the Regency of Sumenep. For the category field of the performance of local politics in public accountability is achieved by the Regency of Banyuwangi. While in public participation won by Regency Probolinggo. In the category of special health, Sidoarjo is expressed as an area with innovative breakthrough in lowering maternal mortality (AKI) and infant mortality (AKB). While the districts of Trenggalek is regarded as a region with innovative breakthrough against health promotif and preventive activities. Still in the category of special health, Ponorogo declared as areas with breakthrough innovative healthcare improvement activities of curative and rehabilitation. Other special category which is a special category of environmental and sanitation, Probolinggo is regarded as a region with innovative breakthrough towards environmental management. While the Gresik in consider to be areas with innovative breakthrough against the total of community-based sanitation program. Special category for sustainability innovation, Jember Regency grabbed it in the field of economic development. While the Lumajang grabbed it in the field of public service. In the field of political performance on a special category of sustainability innovations achieved by Regency Madiun. And kabupaten/kota Nobel Awards 2014 Autonomy on a main category or grand category was awarded to the three winners. The first winners in the field of public service achieved by District of Pacitan. In the second-winning economic development achieved by the town of Mojokerto. While the winners next on field performance of local politics won by Banyuwangi Regency. (publicist/git)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: