Suatu hari di pagi yang cerah. Kancil berjalan pelan di kebun jambu ai terjemahan - Suatu hari di pagi yang cerah. Kancil berjalan pelan di kebun jambu ai Inggris Bagaimana mengatakan

Suatu hari di pagi yang cerah. Kanc

Suatu hari di pagi yang cerah. Kancil berjalan pelan di kebun jambu air. “ Hmm.. harum sekali jambu air itu, aku jadi ingin memetiknya, tapi kelihatannya pohon jambu itu tinggi sekali”. Kancil mengeluh karena pohon jambu air tidak bisa ia panjat.

Tiba-tiba muncullah si monyet sambil bergelantungan di pohon jambu. “Hai kancil, sedang apa kamu disitu ” tanya si monyet. Ternyata monyet tidak kenal dengan semua jenis pohon kecuali pohon pisang kesukaannya. “ Aku lagi menunggu pohon jambu air ini berjatuhan ” kata si kancil.

“Oh ternyata ini pohon jambu air … hehehe … buahnya enak atau tidak kancil ? ” Si monyet bertanya lagi pada si kancil. Si kancil berkata “ ya tentunya enak.. kalau tidak enak untuk apa saya disini nungguin buah itu jatuh”. “ Hehehe.. jangan jutek dong kancil, aku kan tidak tau” si monyet nyengir.

“Yasudah, tunggu dibawah ya kancil, nanti aku kasih ke kamu” kata si monyet yang langsung loncat ke atas pohon jambu air itu.

Tak lama setelah si monyet lompat menaiki pohon itu, si kancil hanya menunggu di bawah dan tidak ada satupun jambu yang diberikan kepada si kancil. Tiba-tiba “tuk.tuk..tuk” lalu si kancil berteriak “Aduh nyet, gimana sih kamu, masak aku cuma dikasih biji jambunya saja, dan bekas kamu makan lagi” si kancil sangat geram atas kelakukan si monyet.

“Oops.. maaf kancil, ternyata ada kamu di bawah sana, aku lupa kalau kamu juga menginginkan jambu air ini … hehehe”, si monyet nyengir ke arah kancil yang cemberut lalu pergi.

“Dasar monyet serakah, aku yang punya ide, malah dia yang rasakan manisnya” si kancil semakin kesel.

Akhirnya si kancil tiba di kebun cabai yang terkenal pedas itu. Timbul ide si kancil untuk mengerjai si monyet yang serakah tadi. Lalu si kancil bergegas menuju pohon jambu air tadi dan memanggil si monyet yang sedang memakan jambu air.

“hai monyet… mari kesini. kamu pasti belum tahu kalau ada buah yang lebih manis dari jambu air " teriak si kancil dari bawah pohon. Si monyet tersedak karena terkejut oleh kancil. “Duh kancil, kalau manggil jangan ngagetin aku kayak gitu” kata si monyet yang protes.

“Ahh… ayo cepat kesini, nanti buah ini habis dimakan oleh kawanan hewan disana” kata si kancil.

Monyet akhirnya mengikuti si kancil ke arah kebun cabai yang ia belum tahu rasanya.

Lalu sampailah si kancil dan monyet di kebun itu. “Benarkah rasanya ini lebih manis dari jambu air tadi?” Si monyet penasaran. ”Bahkan lebih manis dari pisang yang biasa kamu makan ” kata si kancil. Tak sabar monyet segera ingin memakan cabai itu. Sekali meraih tangan monyet penuh dengan cabai hijau yang besar-besar itu dan “hopp…” Si monyet langsung melahap sepuluh buah cabai yang super pedas.

Seketika si muka monyet menjadi merah dan bibirnya terlihat komat-kamit menahan pedasnya cabai di mulutnya.

“Huaaaa……..!” Si monyet lari terbirit-birit ke arah sungai. Matanya berair, mukanya merah dan bibirnya terlihat banyak sekali biji cabai yang sudah ia kunyah. Melihat si monyet lari pontang panting ke sungai untuk minum, si kancil tertawa terbahak-bahak.

“Makanya jangan serakah, dasar monyet rakus” akhirnya si kancil pergi meninggalkan si monyet yang sedang minum air sungai untuk menghilangkan rasa pedas di mulutnya.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Suatu hari di pagi yang cerah. Kancil berjalan pelan di kebun jambu air. “ Hmm.. harum sekali jambu air itu, aku jadi ingin memetiknya, tapi kelihatannya pohon jambu itu tinggi sekali”. Kancil mengeluh karena pohon jambu air tidak bisa ia panjat.Tiba-tiba muncullah si monyet sambil bergelantungan di pohon jambu. “Hai kancil, sedang apa kamu disitu ” tanya si monyet. Ternyata monyet tidak kenal dengan semua jenis pohon kecuali pohon pisang kesukaannya. “ Aku lagi menunggu pohon jambu air ini berjatuhan ” kata si kancil.“Oh ternyata ini pohon jambu air … hehehe … buahnya enak atau tidak kancil ? ” Si monyet bertanya lagi pada si kancil. Si kancil berkata “ ya tentunya enak.. kalau tidak enak untuk apa saya disini nungguin buah itu jatuh”. “ Hehehe.. jangan jutek dong kancil, aku kan tidak tau” si monyet nyengir.“Yasudah, tunggu dibawah ya kancil, nanti aku kasih ke kamu” kata si monyet yang langsung loncat ke atas pohon jambu air itu.Tak lama setelah si monyet lompat menaiki pohon itu, si kancil hanya menunggu di bawah dan tidak ada satupun jambu yang diberikan kepada si kancil. Tiba-tiba “tuk.tuk..tuk” lalu si kancil berteriak “Aduh nyet, gimana sih kamu, masak aku cuma dikasih biji jambunya saja, dan bekas kamu makan lagi” si kancil sangat geram atas kelakukan si monyet.“Oops.. maaf kancil, ternyata ada kamu di bawah sana, aku lupa kalau kamu juga menginginkan jambu air ini … hehehe”, si monyet nyengir ke arah kancil yang cemberut lalu pergi.“Dasar monyet serakah, aku yang punya ide, malah dia yang rasakan manisnya” si kancil semakin kesel.Akhirnya si kancil tiba di kebun cabai yang terkenal pedas itu. Timbul ide si kancil untuk mengerjai si monyet yang serakah tadi. Lalu si kancil bergegas menuju pohon jambu air tadi dan memanggil si monyet yang sedang memakan jambu air.“hai monyet… mari kesini. kamu pasti belum tahu kalau ada buah yang lebih manis dari jambu air " teriak si kancil dari bawah pohon. Si monyet tersedak karena terkejut oleh kancil. “Duh kancil, kalau manggil jangan ngagetin aku kayak gitu” kata si monyet yang protes.“Ahh… ayo cepat kesini, nanti buah ini habis dimakan oleh kawanan hewan disana” kata si kancil.Monyet akhirnya mengikuti si kancil ke arah kebun cabai yang ia belum tahu rasanya.Lalu sampailah si kancil dan monyet di kebun itu. “Benarkah rasanya ini lebih manis dari jambu air tadi?” Si monyet penasaran. ”Bahkan lebih manis dari pisang yang biasa kamu makan ” kata si kancil. Tak sabar monyet segera ingin memakan cabai itu. Sekali meraih tangan monyet penuh dengan cabai hijau yang besar-besar itu dan “hopp…” Si monyet langsung melahap sepuluh buah cabai yang super pedas.Seketika si muka monyet menjadi merah dan bibirnya terlihat komat-kamit menahan pedasnya cabai di mulutnya.“Huaaaa……..!” Si monyet lari terbirit-birit ke arah sungai. Matanya berair, mukanya merah dan bibirnya terlihat banyak sekali biji cabai yang sudah ia kunyah. Melihat si monyet lari pontang panting ke sungai untuk minum, si kancil tertawa terbahak-bahak.“Makanya jangan serakah, dasar monyet rakus” akhirnya si kancil pergi meninggalkan si monyet yang sedang minum air sungai untuk menghilangkan rasa pedas di mulutnya.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: