Pada masa awal pertumbuhan dan perkembanganya, bahasa Arab tidaklah lebih daripada bahasa masyarakat Badui yang tinggal di daerah pedalaman Arab. Mereka adalah penduduk yang belum banyak mengenal peradapan sehingga mereka tertinggal dari segala hal dengan daerah sekitarnya yang lain. Akan tetapi, semenjak datangnya Islam dengan membawa kitab sucinya al-Qur’an yang berbahasa Arab, perkembangan bahasa arab kini sangat pesat. Islam semakin tersebar ke seluruh penjuru dunia, tentunya seluruh jazirah Arab begitu juga dengan daerah-daerah di Asia Tengah dan Selatan dan beberapa wilayah Eropa.
Pada masa Bani Umaiyah, bahasa Arab adalah bahasa yang melambangkan sebuah ketinggian dan keagungan derajat. Siapa yang bisa berbahasa Arab Badui dengan lancar, maka ia akan mendapatkan tempat dan kedudukan yang tinggi di lingkungan masyarakat.
Pada masa ini, bahasa Arab juga mengalami sedikit kemunduran. Kemunduran tersebut karena adanya pengaruh bahasa kedaerahan yang masih dipakai oleh penduduk yang berada di bawah kekuasaan islam. Bahasa Arab tersebut disebut dengan bahasa ammiyah.Bahkan, pada masa ini, terdapat gagasan untuk membuang bahasa Arab fusha, dan menggantikannya dengan bahasa Arab ammiyah.Akan tetapi, bahasa Arab fusha kembali mendapatkan tempat yang istimewa pada abad ke-4 Hijriah.Pada masa ini, bahasa Arab fusha kembali dipelajari dan digunakan dalam forum-forum resmi kenegaraan.
Pekembangan selanjutnya, bahasa Arab kembali mengalami masa yang paling pahit ketika berada pada masa abad ke-15 Hijriah.Pada masa ini, bahasa Arab mulai hilang dan digantikan dengan bahasa-bahasa daerah.Akan tetapi, saat itu bahasa Arab masih mendapatkan sedikit perhatian dari orang-orang yang menguasai bahasa Arab fusha dengan baik. Jauh dari itu, bahasa Arab tampaknya juga mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan tersebarnya agama islam ke wilayah nusantara pada abad ke-13 M. Pertama kali Islam masuk ke Indonesia, bahasa Arab mulai di ajarkan di masyarakat luas seiring dengan al-Qur’an dan hadits yang tertulis dengan bahasa Arab. Tidak bisa di pungkiri bahwa penduduk Indonesia belajar bahasa Arab hanya dengan motif keagamaan.Artinya, mereka belajar bahasa Arab hanya untuk mendalami teks-teks keagamaan untuk memahami dan mempelajari agama.
Berdasarkan fenomena tersebut, bahasa Arab pada waktu itu hidup di kalangan pesantren dan kawasan penduduk yang agamis.Bahasa Arab hanya diajarkan di pesantren, masjid, surau, dan madrasah keagamaan.Sedikit sekali yang menyadari bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang multidimensim, yang bisa dipakai untuk berbagai tujuan selain dari memahami teks-teks keagamaa.Bahasa Arab dipakai oleh tokoh-tokoh besar untuk melahirkan berbagai karya yang monumental, semisal filsafat, matematika, sains, fisika, sastra, dan lain-lain.
Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bahasa Arab adalah peletak dasar keilmuan yang berhasil menjaga dan mengabdikan puluhan bahkan ribuan keilmuan yang dimiliki oleh yunani.Andaikan tidak ada bahasa Arab, pastilah ilmu pengetahuan yang dimiliki orang yunani punah.
Sebenarnya, bahasa adalah satu hal yang sangat peting dalam sebuah kehidupan manusia.Sebab, dengan bahasa itulah, manusia bisa berkomunikasi dan menyampaikan semua gagasan da nisi pikirannya. “Bahasa”, dalam bahasa Indonesia, sama dengan istilah “taal” dalam bahasa Belanda, “language” dalam bahasa Inggris. “langue” dalam bahasa Prancis, “sprach” dalam bahasa jerman, “kokugo” dalam bahasa Jepang, “bhasa” dalam bahasa Sansekerta dan “لغة” dalam Bahasa Arab. Dari semua istilah tersebut, pastilah mempunyai karakteristik tersendiri antara satu dengan yang lainnnya.
Kekhususan ini didasarkan pada lingkungan bahasa tersebut hidup dalam sebuah masyarakat. Sebenarnya, bahasa adalah suatu istilah untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan (tertentu yang hidup di sebuah lingkungan masyarakat) yang mempunyai aspek yang sangat luas. Sehingga, bahasa merupakan sebuah perspektif yang tidak mudah dibatasi. Dalam Arab, “لغة” itu berawal dari bentuk “"لغا yang artinya berbicara.dari definisi “bahasa” yang didasarkan pada berbagai bangsa tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat umumnya adalah sesuatu yang berwujud bunyi yang keluar dari mulut dengan berwujud bunyi yang keluar dari mulut dengan bentuk sedemikian rupa hingga bunyi itu mengandung atau mempunyai arti tertentu.
Sedangkan, bahasa menurut kamus al-Wasith adalah suatu lambang suatu yang digunakan oleh kaum untuk mengungkapkan makud tujuan mereka (pikiran, perasaan yang terlintas di hati mereka). Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah (1) sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang dan konversional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran, (2) perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah), dan (3) perkataan yang baik, sopan santun, tingkah laku yang baik.
Menurut Al-Ghalayain, bahasa Arab adalah kalimat-kalimat yang dipergunakan oleh orang Arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan (pikiran dan perasaan) mereka. Bahasa Arab (al-lughoh al-Arabiyyah) adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa semitik. Bahsa Arab termasuk rumpun semit atau semitik, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Bahasa semit adalah bahasa yang dipakai oleh orang-orang atau bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan Eufrat, dataran Syiria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah), seperti bahasa Finisia, Asyiria, Ibrani, Arabia, Suryania, dan Babilonia. Dari sekian banyak bahasa tersebut, yang dapat bertahan samapi sekarang adalah Ibrani. Sebenarnya, bahasa Arab muncul sejak abad sebelum Islam. Sebab, bukti peninggalan bahasa Arab baru dapat dicatat hanya mulai sejak dua abad sebelum islam, sehingga pencatatan bahasa Arab baru bisa dimulai saat ini.
Sebenarnya, adanya bahasa merupakan sebuah hasil kebudayaan di suatu daerah. Oleh karena itulah, setiap daerah bahkan suku mempunyai bahasa yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bahasa mempunyai fungsi-fungsi yang beraneka. Di antara fungsi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bahasa untuk menyatakan ekspresi diri. Artinya, dengan bahasa, kita bisa mengekspresikan segala sesuatu yang ada di benak kita, setidaknya agar orang lain mengerti dan mengetahui keberadaan (eksistensi) kita.
2. Bahasa sebagai alat komunikasi. Sebenarnya, bahasa digunakan untuk mengungkapkan atau mengomunikasikan semua maksud kita kepada orang lain. Hal ini merupakan gambaran lebih jauh tentang ekspresi kita. Dengan bahasa inilah, kita bisa melahirkan seluruh perasaan atau ide-ide yang kita miliki kepada kepada orang lain, yang memungkinkan kita untuk menjakin kerja sama dengan pihak atau entitas lain.
3. Bahasa sebagai alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Dengan bahasa inilah, kita dapat berbaur dengan entitas kelompok lain. Dan, dengan bahasa pula, kita dapat memahami adat istiadat, tata krama, dan tingkah laku dalam sebuah etnis. Semua ini adalah sarana untuk berintegrasi, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan sebuah entitas masyarakat.
4. Bahasa sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. Dengan bahasa, kita biasa melakukan kontrol dalam sebuah lingkungan sosial, yang selanjutnya mungkin dapat mempengaruhi individu lain karena gaya bahasa kita. Seorang atasan tidak akan dihargai jika cara berkomunikasinya kasar dan keras. Dan, ia tidak bisa melakukan kontrol sosial yang bisa dilakukan melalui bahasa tersebut.
Lebih dari itu, sebenarnya terdapat fungsi-fungsi yang lain yang lebih bersifat khusus, mendasar, dan konkret, yang pastinya juga merupakan buah perspektif orang yang berbeda.
Sebelum belajar bahasa Asing, seseorang pasti sudah mengalami pengalaman berbahasa yaitu, dengan adanya hubungan komunikasi dengan orang tua dan masyarakat sekitarnya. Bahasa ibu, itulah yang selanjutnya dianggap sebagai penghambat dalam penguasaan bahasa Asing yang baik. Proses kemajuan berbahasa atau mempelajari bahasa Arab bagi orang Indonesia sangat tergantung pada dua faktor, pertama, tingginya perbedaan dan persamaan antara bahasa mereka dan bahasa Arab yang sedang dipelajarinya, kedua, seberapa jauh siswa memberikan pengaruh terhadap proses mempelajari bahasa Arab.
Bahasa Arab merupakan bahasa Asing yang belum dikenal oleh peserta didik sejak kecil. Tetapi pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing mempunyai berbagai prinsip. Prinsip tersebut adalah persamaan-persamaan antara bahasa asing dan bahasa ibunya akan memberikan pengaruh terhadap kemudahan dalam pembelajaran bahasa asing tersebut. Begitu juga sebaliknya, perbedaan-peredaa yang terdapat pada bahasa ibu dan bahasa asing akan menyebabkan timbulnya kesulitan-kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa asing. Atas dasar prinsip itulah, seorang guru harus memiliki catatan tentang perbedaan-perbedaan tersebut sebelum pelajaran dimulai.Dengan demikian, guru juga harus menaruh perhatian lebih terhadap perbedaan-perbedaan ini. Sebab, pada sisi itulah, siswa akan melakukan kesalahan-kesalahan.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa dalam melakukan seleksi materi dan urutan penyajiannya hendaknya dimulai dari yang memiliki persamaan-persamaan agar siswa mudah untuk mempelajari bahasa Arab. Selain itu, agar bahasa Arab juga tidak terkesan sulit dipelajari dan menakutkan.
Selama ini, bahasa Arab menjadi salah satu pelajaran yang ditakuti oleh pelajar Indonesia.Akan tetapi, sebenarnya tidak demikian. Tanggapn siswa tersebut muncul akiat penyeleksian materi, urutan, dan tata cara penyajiannya tidak sesuai bagi pelajar Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, tujuan utama dari pembelajaran bahasa Arab adalah menggali dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan bahasa, baik secara aktif (lisan) ataupun pasif (tulis).Dalam dunia pembelajaran bahasa, kemampuan menggunakan bahasa disebut “kemahiran berbahasa” (maharah al-lughah).Pada umunya, semua pakar pembelajaran bahasa sepakat bahwa ke
في الأيام الأولى من النمو والتوسع، اللغة العربية ليست أكثر من لغة البدو الذين يعيشون في المناطق النائية العربية. وهم السكان أن الكثير لا يعرف عصر النامية حيث أنها تركت وراءها كل شيء مع المنطقة المحيطة بها إلى آخر. ومع ذلك، منذ ظهور الإسلام بجلب "كتاب القرآن الكريم" الذي يتحدث العربية، تطوير اللغة العربية الآن سريعاً للغاية. هو الحصول على الإسلام انتشرت في كل أنحاء العالم، ومن المؤكد بأسرها شبه الجزيرة العربية، فضلا عن مناطق في وسط وجنوب آسيا وبعض أجزاء من أوروبا.خلال "بني أومايية"، اللغة العربية هي اللغة التي ترمز إلى الارتفاع، وعظمة درجة. الذين يتحدثون "اللغة العربية البدوية" بسلاسة، ثم أنها سوف تحصل على الموقف عالية وبيئة المجتمع. وخلال هذه الفترة، خضعت اللغة العربية أيضا انخفاضا طفيفا. نكسة بسبب تأثير اللغة الإقليمي الذي لا يزال يستخدم من قبل سكان التي كانت تحت حكم المسلمين. اللغة العربية تسمى أمية. وفي الواقع، في هذا الوقت، هناك فكرة لرمي فوشى اللغة العربية، اللغة العربية واستبدالها أمية. ومع ذلك، العودة فوشى اللغة العربية مكان الحظوة في القرن الرابع الهجري. وخلال هذه الفترة، فوشى اللغة العربية مرة أخرى درس والمستخدمة في المحافل الرسمية للدولة.Pekembangan selanjutnya, bahasa Arab kembali mengalami masa yang paling pahit ketika berada pada masa abad ke-15 Hijriah.Pada masa ini, bahasa Arab mulai hilang dan digantikan dengan bahasa-bahasa daerah.Akan tetapi, saat itu bahasa Arab masih mendapatkan sedikit perhatian dari orang-orang yang menguasai bahasa Arab fusha dengan baik. Jauh dari itu, bahasa Arab tampaknya juga mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan tersebarnya agama islam ke wilayah nusantara pada abad ke-13 M. Pertama kali Islam masuk ke Indonesia, bahasa Arab mulai di ajarkan di masyarakat luas seiring dengan al-Qur’an dan hadits yang tertulis dengan bahasa Arab. Tidak bisa di pungkiri bahwa penduduk Indonesia belajar bahasa Arab hanya dengan motif keagamaan.Artinya, mereka belajar bahasa Arab hanya untuk mendalami teks-teks keagamaan untuk memahami dan mempelajari agama.Berdasarkan fenomena tersebut, bahasa Arab pada waktu itu hidup di kalangan pesantren dan kawasan penduduk yang agamis.Bahasa Arab hanya diajarkan di pesantren, masjid, surau, dan madrasah keagamaan.Sedikit sekali yang menyadari bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang multidimensim, yang bisa dipakai untuk berbagai tujuan selain dari memahami teks-teks keagamaa.Bahasa Arab dipakai oleh tokoh-tokoh besar untuk melahirkan berbagai karya yang monumental, semisal filsafat, matematika, sains, fisika, sastra, dan lain-lain.Oleh karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa bahasa Arab adalah peletak dasar keilmuan yang berhasil menjaga dan mengabdikan puluhan bahkan ribuan keilmuan yang dimiliki oleh yunani.Andaikan tidak ada bahasa Arab, pastilah ilmu pengetahuan yang dimiliki orang yunani punah.Sebenarnya, bahasa adalah satu hal yang sangat peting dalam sebuah kehidupan manusia.Sebab, dengan bahasa itulah, manusia bisa berkomunikasi dan menyampaikan semua gagasan da nisi pikirannya. “Bahasa”, dalam bahasa Indonesia, sama dengan istilah “taal” dalam bahasa Belanda, “language” dalam bahasa Inggris. “langue” dalam bahasa Prancis, “sprach” dalam bahasa jerman, “kokugo” dalam bahasa Jepang, “bhasa” dalam bahasa Sansekerta dan “لغة” dalam Bahasa Arab. Dari semua istilah tersebut, pastilah mempunyai karakteristik tersendiri antara satu dengan yang lainnnya.Kekhususan ini didasarkan pada lingkungan bahasa tersebut hidup dalam sebuah masyarakat. Sebenarnya, bahasa adalah suatu istilah untuk menyebutkan suatu unsur kebudayaan (tertentu yang hidup di sebuah lingkungan masyarakat) yang mempunyai aspek yang sangat luas. Sehingga, bahasa merupakan sebuah perspektif yang tidak mudah dibatasi. Dalam Arab, “لغة” itu berawal dari bentuk “"لغا yang artinya berbicara.dari definisi “bahasa” yang didasarkan pada berbagai bangsa tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sifat umumnya adalah sesuatu yang berwujud bunyi yang keluar dari mulut dengan berwujud bunyi yang keluar dari mulut dengan bentuk sedemikian rupa hingga bunyi itu mengandung atau mempunyai arti tertentu.Sedangkan, bahasa menurut kamus al-Wasith adalah suatu lambang suatu yang digunakan oleh kaum untuk mengungkapkan makud tujuan mereka (pikiran, perasaan yang terlintas di hati mereka). Sedangkan menurut kamus besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah (1) sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang dan konversional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran, (2) perkataan-perkataan yang dipakai oleh suatu bangsa (suku bangsa, negara, daerah), dan (3) perkataan yang baik, sopan santun, tingkah laku yang baik.Menurut Al-Ghalayain, bahasa Arab adalah kalimat-kalimat yang dipergunakan oleh orang Arab untuk mengungkapkan tujuan-tujuan (pikiran dan perasaan) mereka. Bahasa Arab (al-lughoh al-Arabiyyah) adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa semitik. Bahsa Arab termasuk rumpun semit atau semitik, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Bahasa semit adalah bahasa yang dipakai oleh orang-orang atau bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan Eufrat, dataran Syiria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah), seperti bahasa Finisia, Asyiria, Ibrani, Arabia, Suryania, dan Babilonia. Dari sekian banyak bahasa tersebut, yang dapat bertahan samapi sekarang adalah Ibrani. Sebenarnya, bahasa Arab muncul sejak abad sebelum Islam. Sebab, bukti peninggalan bahasa Arab baru dapat dicatat hanya mulai sejak dua abad sebelum islam, sehingga pencatatan bahasa Arab baru bisa dimulai saat ini.Sebenarnya, adanya bahasa merupakan sebuah hasil kebudayaan di suatu daerah. Oleh karena itulah, setiap daerah bahkan suku mempunyai bahasa yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bahasa mempunyai fungsi-fungsi yang beraneka. Di antara fungsi tersebut adalah sebagai berikut:1. Bahasa untuk menyatakan ekspresi diri. Artinya, dengan bahasa, kita bisa mengekspresikan segala sesuatu yang ada di benak kita, setidaknya agar orang lain mengerti dan mengetahui keberadaan (eksistensi) kita.2. Bahasa sebagai alat komunikasi. Sebenarnya, bahasa digunakan untuk mengungkapkan atau mengomunikasikan semua maksud kita kepada orang lain. Hal ini merupakan gambaran lebih jauh tentang ekspresi kita. Dengan bahasa inilah, kita bisa melahirkan seluruh perasaan atau ide-ide yang kita miliki kepada kepada orang lain, yang memungkinkan kita untuk menjakin kerja sama dengan pihak atau entitas lain.3. Bahasa sebagai alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Dengan bahasa inilah, kita dapat berbaur dengan entitas kelompok lain. Dan, dengan bahasa pula, kita dapat memahami adat istiadat, tata krama, dan tingkah laku dalam sebuah etnis. Semua ini adalah sarana untuk berintegrasi, berkomunikasi, dan beradaptasi dengan sebuah entitas masyarakat.4. Bahasa sebagai alat untuk mengadakan kontrol sosial. Dengan bahasa, kita biasa melakukan kontrol dalam sebuah lingkungan sosial, yang selanjutnya mungkin dapat mempengaruhi individu lain karena gaya bahasa kita. Seorang atasan tidak akan dihargai jika cara berkomunikasinya kasar dan keras. Dan, ia tidak bisa melakukan kontrol sosial yang bisa dilakukan melalui bahasa tersebut.Lebih dari itu, sebenarnya terdapat fungsi-fungsi yang lain yang lebih bersifat khusus, mendasar, dan konkret, yang pastinya juga merupakan buah perspektif orang yang berbeda.Sebelum belajar bahasa Asing, seseorang pasti sudah mengalami pengalaman berbahasa yaitu, dengan adanya hubungan komunikasi dengan orang tua dan masyarakat sekitarnya. Bahasa ibu, itulah yang selanjutnya dianggap sebagai penghambat dalam penguasaan bahasa Asing yang baik. Proses kemajuan berbahasa atau mempelajari bahasa Arab bagi orang Indonesia sangat tergantung pada dua faktor, pertama, tingginya perbedaan dan persamaan antara bahasa mereka dan bahasa Arab yang sedang dipelajarinya, kedua, seberapa jauh siswa memberikan pengaruh terhadap proses mempelajari bahasa Arab.Bahasa Arab merupakan bahasa Asing yang belum dikenal oleh peserta didik sejak kecil. Tetapi pembelajaran bahasa Arab sebagai bahasa asing mempunyai berbagai prinsip. Prinsip tersebut adalah persamaan-persamaan antara bahasa asing dan bahasa ibunya akan memberikan pengaruh terhadap kemudahan dalam pembelajaran bahasa asing tersebut. Begitu juga sebaliknya, perbedaan-peredaa yang terdapat pada bahasa ibu dan bahasa asing akan menyebabkan timbulnya kesulitan-kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa asing. Atas dasar prinsip itulah, seorang guru harus memiliki catatan tentang perbedaan-perbedaan tersebut sebelum pelajaran dimulai.Dengan demikian, guru juga harus menaruh perhatian lebih terhadap perbedaan-perbedaan ini. Sebab, pada sisi itulah, siswa akan melakukan kesalahan-kesalahan. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa dalam melakukan seleksi materi dan urutan penyajiannya hendaknya dimulai dari yang memiliki persamaan-persamaan agar siswa mudah untuk mempelajari bahasa Arab. Selain itu, agar bahasa Arab juga tidak terkesan sulit dipelajari dan menakutkan.Selama ini, bahasa Arab menjadi salah satu pelajaran yang ditakuti oleh pelajar Indonesia.Akan tetapi, sebenarnya tidak demikian. Tanggapn siswa tersebut muncul akiat penyeleksian materi, urutan, dan tata cara penyajiannya tidak sesuai bagi pelajar Indonesia.Sebagaimana kita ketahui, tujuan utama dari pembelajaran bahasa Arab adalah menggali dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan bahasa, baik secara aktif (lisan) ataupun pasif (tulis).Dalam dunia pembelajaran bahasa, kemampuan menggunakan bahasa disebut “kemahiran berbahasa” (maharah al-lughah).Pada umunya, semua pakar pembelajaran bahasa sepakat bahwa ke
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
