Piala Dekan Sastra
Kejuaraan ini sangat ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa fakultas sastra di universitas padjadjaran. Dalam kejuaraan ini bukan laki-laki yang dapat bertanding tetapi perempuan pun dapat ikut bertanding di acara ini. Olahraga yang dijadikan dalam kejuaraan ini seperti futsal, sepakbola, bola basket dan badminton.
Saya berpikir saya harus main di dalam kompetisi ini karena saya sangat menyukai salah satu bidang olahraga tersebut yaitu futsal. Saya sangat senang bermain futsal sejak SMA kelas 2. Dari SMA pun saya sudah berlatih sangat keras. Berawal hanya hobi bermain futsal saja semakin kesini saya menyukai olahraga tersebut. Pertama kali saya bermain futsal saya merasa sangat canggung karena saya tidak memiliki kemampuan untuk melakukan olahraga ini. Di masa masa dimana saya merasa tidak dapat melakukannya pelatih pun terus mendukung saya.
Pada tahun pertama saya masuk dan menjadi mahasiswa sastra, saya banyak sekali mendengar tentang piala sastra. Saya terus berpikir saya ingin main dalam kejuaraan ini dan saya harus bisa memenangkan kejuaraan ini. Tahun pertama mungkin sulit bagi saya menembus squad sastra jepang karena banyak sekali yang mainnya lebih bagus dari saya, tetapi saya tidak putus asa dalam menghadapi itu semua. Ketika saya sedang menonton pertandingan antara sastra jepang melawan sastra jerman ada seorang senpai yang berbicara kepada saya. Bora namanya biasa dipanggil, ia menanyakan kepada saya apakah saya ingin main dalam pertandingan separti ini tentu saya berbicara ya saya ingin sekali.
Ketika saya memasuki tahun kedua saya mendapatkan kesempatan untuk bermain dalam kejuaraan ini saya sangat senang dan saya tidak ingin membuang kesempatan tersebut. Dan saat kejuaraan pun tiba saya sangat bangga memakai kostum dan bermain bersama sastra jepang. Ketika saya diberi kesempatan untuk bermain di pertandingan kedua saya mengecewakan teman teman karena saya tampil sangat buruk. Dan saat pertandingan Sejak saat itu saya tidak diberi kesempatan untuk bermain. Saat pertandingan semifinal sangatlah menegangkan menurut saya karena pertandingan ini sangat berat. Saat itu lawannya adalah sastra arab dan pada saat pertandingan saya diberi kesempatan kedua oleh pelatih dan kejadian yang sama pun terjadi saya membuang kesempatan itu karena bermain jelek. Dan disaat itu sastra jepang menang melawan sastra arab dan masuk ke final
Pada saat pertandingan final saya sempat berpikir kalau saya tidak akan dimainkan pada pertandingan ini. Saya hanya bisa bersabar dan terus menunggu. Dipertandingan ini sastra jepang bertemu dengan sastra sunda, sastra sunda tim yang sangat kompak dan saya suporter meraka sangat kompak dalam mendukung tim kesayangannya. Pada babak pertama sastra jepang kalah dengan skor 8-4. Semua berpikir ini tidak akan bisa dikejar dan mungkin akan bertambah besar selisih golnya. Dan saat itu pelatih memanggil saya dia berbicara bahwa saya harus segera pemanasan. Dengan kata lain pada babak kedua nanti saya harus, saat pertandingan ini saya tidak merasa gugup seperti pertandingan sebelumnya. Saya merasa nyaman dalam pertandingan kali ini. Babak kedua pun dimulai, sekarang yang ada dipikiran saya kami harus menang. Dipertandingan saya benar benar semangat, kami pun mengejar skor hingga kami menang dengan skor 9-8. Sisa waktu pertandingan tinggal 2 menit saya rasa kami akan menang dalam pertandingan ini. Tiba-tiba hal yang semua kami pikirkan itu hilang karena kesalahan salah seorang anggota yang membawa bola cukup lama. Saya berpikir skor masih sama dan kami harus menang dalam pertandingan ini. Sangat sayangkan karena satu gol yang terjadi itu semangat tim lawan pun semakin besar. Kami pun terus berjuang melawan serangan yang dilakukan tim lawan dan akhirnya pun tim lawan menambah 2 golnya lagi. Skor akhir pun menjadi 11-9 dengan keunggulan sastra sunda, dan sastra jepang sebagai juara kedua. Walaupun dikejuaraan kalah saya sangat senang karena melihat teman teman berjuang sampai akhir demi nama baik sastra jepang
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..