Pada tahun 1837, Sarah Grimke menyatakan bahwa penafsiran bible secara terjemahan - Pada tahun 1837, Sarah Grimke menyatakan bahwa penafsiran bible secara Inggris Bagaimana mengatakan

Pada tahun 1837, Sarah Grimke menya

Pada tahun 1837, Sarah Grimke menyatakan bahwa penafsiran bible secara sengaja dibiaskan terhadap kaum perempuan guna mempertahankan posisi subordinatif (sekunder) mereka. Maka pada tahun 1895, dipublikasikanlah Woman’s Bible. Penyelidikan terhadap peran negatif Alkitab ini, seperti dijelaskan oleh Michael Keene, dipusatkan pada 5 bidang, di antaranya membuat penafsiran alternatif atas teks-teks biblis yang menindas perempuan, seperti teks Alkitab yang mengharuskan perempuan tutup mulut di gereja (1Korintus 14:34-35). Dan menyertakan perempuan dalam konsep ketuhanan. (M. Keene, 2006: 146-147)
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
In 1837, Sarah Grimke stated that the interpretation of the bible intentionally refracted towards women in order to maintain the position of subordinatif (secondary). Then in the year 1895, dipublikasikanlah woman's Bible. Investigation of the role of negative this Bible, as described by Michael Keene, centred on 5 fields, among them make up an alternative interpretation of the texts of the biblis oppressive of women, like the biblical text that requires women shut up at the Church (1Cor. 14:34-35). And include women in the concept of the Godhead. (D. Keene, 2006:146-147)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
In 1837, Sarah Grimke interpretation of the bible states that deliberately biased against women in order to maintain a subordinate position (secondary) them. Then in 1895, dipublikasikanlah Woman's Bible. An investigation of the negative role of the Bible, as described by Michael Keene, concentrated in five fields, including making alternative interpretation on the biblical texts that oppresses women, like the biblical text that requires women to keep quiet in the church (1 Corinthians 14: 34-35) , And include women in the concept of divinity. (M. Keene, 2006: 146-147)
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: