Pertempuran Margarana (20 November 1946) Perang PuputanDiposkan oleh P terjemahan - Pertempuran Margarana (20 November 1946) Perang PuputanDiposkan oleh P Inggris Bagaimana mengatakan

Pertempuran Margarana (20 November

Pertempuran Margarana (20 November 1946) Perang Puputan

Diposkan oleh Permana Demak di 10/06/2014



Pertempuran Margarana dipicu pada tanggal 2 dan 3 Maret 1946, ketika itu lebih kurang 2.000 orang tentara Belanda mendarat di Pulau Bali. Mereka diikuti oleh tokoh-tokoh Bali yang pro terhadap Belanda. Ketika Belanda mendarat di Pulau Bali, pimpinan Laskar Bali Letnan Kolonel I Gusti Ngurah Rai, sedang menghadap ke Markas Tertinggi TKR di Yogyakarta. Kedatangannya ke Yogyakarta bertujuan membicarakan masalah pembinaan Resimen Sunda Kecil dan cara-cara untuk menghadapi Belanda.

Ketika kembali dari Yogyakarta, I Gusti Ngurah Rai menemukan pasukannya dalam keadaan porak-poranda akibat serangan yang dilakukan oleh pasukan Belanda. I Gusti Ngurah Rai berusaha untuk mengumpulkan kembali pasukannya yang telah porak-poranda. Sementara itu, Belanda terus membujuk Ngurah Rai agar mau bekerja sama dengan pihak Belanda. Namun ajakan itu ditolaknya, penolakan itu terlihat dari isi surat balasannya kepada Belanda. Di antaranya Ngurah Rai menyatakan bahwa: "Bali bukan tempat untuk perundingan dan perundingan merupakan hak dari pemimpin kami di pusat".
Awal Mula Pertempuran Puputan Margarana

Gusti ngurah rai Pertempuran Margarana

Di samping itu, Ngurah Rai, juga menyatakan bahwa: "Pulau Bali bergolak karena kedatangan pasukan Belanda. Dengan demikian, apabila ingin Pulau Bali dan damai, Belanda harus angkat kaki dari Pulau Bali".
Ketika Ngurah Rai berhasil menghimpun dan mempersatukan ker pasukannya, pada tanggal l8 November 1946 dilakukan serangan terhadap markas Belanda yang ada di kota Tabanan. Markas Belanda digempur habis-habisan. Dalam pertempuran itu, pasukan Ngurah Rai meraih kemenangan yang gemilang dan satu Detasemen Polisi Belanda lengkap dengan senjatanya menyerah. Setelah itu pasukan mundur ke arau utara kota Tabanan dan memusatkan perjuangan di desa Margarana.

Akibat kekalahan tersebut pihak Belanda mengerahkan seluruh kekuatannya termasuk pesawat tempur untuk menyerang daerah Margarana pada tanggal 20 November 1946. Terjadilah pertempuran yang dahsyat, dalam pertempuran tersebut Ngurah Rai menyerukan perang puputan (perang habis-habisan). Namun sayang pada peristiwa tersebut I Gusti Ngurah Rai dan pasukan gugur di medan perang. Pertempuan itu sekarang lebih dikenal dengan perang puputan yang diperingati tanggal 20 November setiap tahunnya diperingati sebagai hari Pahlawan Margarana oleh rakyat Bali.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Battle of 1946 (November 20, 1946) Of WarPosted by Solanki Demak in 10/06/2014 Battle of 1946 was sparked on 2 and 3 March 1946, when it was more or less 2,000 Netherlands troops landed on the island of Bali. They are followed by figures of Bali pro against the Netherlands. When the Netherlands landed on the island of Bali, the Balinese Troops Lieutenant Colonel I Gusti Ngurah Rai airport, are currently facing the TKR Headquarters in Yogyakarta. His return to Yogyakarta aims to discuss the issue of coaching Lesser Sunda Regiment and the ways to face the Netherlands.When he returned from Yogyakarta, I Gusti Ngurah Rai found his army ravaged the State in attacks carried out by the Netherlands Army. I Gusti Ngurah Rai trying to reassemble his troops that had been ravaged. Meanwhile, the Netherlands continued to Ngurah Rai cajoling to work together with the Netherlands. But the invitation was turned, the refusal was seen from the contents of the letter in return to the Netherlands. Ngurah Rai whom stated that: "Bali is not a place for talks and negotiations is the right of our leaders in the Centre".The Beginning Of The Battle Of 1946Gusti ngurah rai Battle 1946In addition, Ngurah Rai, also States that: "the restive island of Bali due to the arrival of the Netherlands Army. Thus, in Bali and want peace, the Netherlands should lift away from the island of Bali ".When Ngurah Rai managed to gather and unite his army, ker on l8 January 1946 carried out the attack on the headquarters of the Netherlands which is in the town of Tabanan. The headquarters of the Netherlands an all-out digempur. In the battle, forces of the Ngurah Rai victory that resounding and a detachment of Police equipped with the Netherlands surrendered his weapon. After that, the troops retreated to the North of the town of arau Tabanan and concentrated in the village of 1946.Due to the defeat of the Netherlands parties exert all his strength including fighter aircraft to attack the area of 1946 on November 20, 1946. There was a great battle, the battle of the Ngurah Rai called for a war of (all-out war). But unfortunately at that event I Gusti Ngurah Rai and the army fell on the battlefield. Pertempuan it is now better known as the war of which is commemorated on 20 November is celebrated annually as heroes ' day in 1946 by the people of Bali.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: