Kuda dan Keledai yang Sarat dengan BebanAesopSang Keledai mati karena  terjemahan - Kuda dan Keledai yang Sarat dengan BebanAesopSang Keledai mati karena  Prancis Bagaimana mengatakan

Kuda dan Keledai yang Sarat dengan


Kuda dan Keledai yang Sarat dengan Beban
Aesop

Sang Keledai mati karena kelelahanPernah ada seorang pria yang memelihara seekor kuda dan seekor keledai untuk mengangkat beban. Sudah menjadi kebiasaan pria tersebut untuk memuati keledainya dengan beban yang berat sampai keledai tersebut terhuyung-huyung karena beban yang terlalu berat, sementara sang Kuda diizinkan untuk berjingkrak sepanjang jalan dengan beban yang ringan.

Saat mereka melakukan perjalan di suatu hari, sang Keledai yang telah menderita sakit selama beberapa hari terakhir, berkata kepada sang Kuda, "Maukah kamu mengangkut sebagian dari beban saya untuk beberapa kilometer saja? Aku merasa sangat tidak enak badan, tetapi jika kamu mau membawa sebagian bebanku hari ini, mungkin saya akan cepat sembuh kembali. Beban yang terlalu berat ini bisa membunuhku."

Sang Kuda hanya menendang-nendangkan kakinya dan berkata kepada sang Keledai agar tidak usah mengeluh dan mengganggunya dengan kata-kata keluhan. Sang Keledai menjadi terhuyung-huyung selama berjalan setengah kilometer lagi dan tiba-tiba jatuh ke tanah dan mati.

Saat itulah, si Pemilik datang dan hanya bisa berpasrah dengan apa yang telah terjadi. Ia lalu melepaskan beban dari keledai yang telah mati, lalu ditempatkan di atas punggung kuda. "Aduh," keluh sang Kuda saat dia merasakan beban berat di punggungnya, di tambah dengan berat tubuh sang Keledai yang telah mati, "Sekarang saya mendapatkan ganjaran karena sifat saya yang jelek. Dengan menolak menanggung sebagian beban sang Keledai, sekarang saya harus membawa seluruh beban tersebut, ditambah dengan berat tubuh teman saya yang malang ini."

Bantulah orang yang membutuhkan bantuan, maka kamu akan terbantu juga.
Sifat yang buruk akan mendapatkan ganjaran.


Anak Gembala yang Bijaksana
Tidak dikenal

Gembala kecil yang bijaksanaDahulu kala, ada seorang gembala kecil yang terkenal sampai jauh dimana-mana karena bisa memberi jawaban yang bijaksana atas semua pertanyaan yang diberikan kepadanya. Kabar tersebut sampai ke telinga Raja di kerajaan itu, tetapi sang Raja sendiri kurang percaya dengan apa yang orang kabarkan tentang gembala kecil itu, karena itu, anak gembala tersebut diperintahkan untuk datang dan menghadap ke istana. Ketika dia tiba, Raja berkata kepadanya: "Jika kamu dapat memberikan jawaban dari tiga pertanyaan yang akan saya berikan kepadamu, aku akan menganggap kamu sebagai anak saya sendiri, dan kamu akan hidup berbahagia dengan saya di istanaku."

"Apakah ketiga pertanyaan itu, paduka?" tanya anak gembala itu.

"Yang pertama adalah, berapa banyak tetesan air yang ada di laut?"

"Tuanku Paduka," jawab anak gembala, "hentikanlah semua tetesan air yang ada di bumi sehingga tidak ada satu tetespun yang akan masuk ke laut sebelum saya menghitungnya, dan saat itu, saya akan memberitahu Paduka berapa banyak tetesan yang ada di laut!"

"Pertanyaan kedua," kata Raja, "Berapa banyak bintang yang ada di langit?"

"Beri aku selembar kertas besar," kata anak itu, kemudian ia membuat begitu banyak lubang dengan sebuah jarum sehingga terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk dihitung. Saat selesai si Anak Gembala berkata : "Jumlah bintang yang ada di langit sama banyaknya dengan lubang yang ada di kertas ini, adakah yang mampu menghitungnya?" Tapi tak seorang pun bisa menghitungnya. Kemudian Raja berkata lagi "Pertanyaan ketiga adalah, berapa detik yang ada dalam keabadian"

"Di kerajaan ini, terletak gunung adamantine, satu mil tingginya, satu mil lebarnya, dan satu mil dalamnya, dan tiap seribu tahun, seekor burung datang untuk menggosok paruhnya ke gunung tersebut, dan, saat seluruh gunung telah di gosok oleh sang Burung, maka detik pertama dari keabadian pun berlalu."

"Kamu telah menjawab tiga pertanyaan saya secara bijak," kata sang Raja, "dan untuk selanjutnya kamu akan hidup bersama saya di istana, dan saya akan memperlakukan kamu sebagai anak saya sendiri."

Anak Gembala yang Bijaksana
Tidak dikenal

Gembala kecil yang bijaksanaDahulu kala, ada seorang gembala kecil yang terkenal sampai jauh dimana-mana karena bisa memberi jawaban yang bijaksana atas semua pertanyaan yang diberikan kepadanya. Kabar tersebut sampai ke telinga Raja di kerajaan itu, tetapi sang Raja sendiri kurang percaya dengan apa yang orang kabarkan tentang gembala kecil itu, karena itu, anak gembala tersebut diperintahkan untuk datang dan menghadap ke istana. Ketika dia tiba, Raja berkata kepadanya: "Jika kamu dapat memberikan jawaban dari tiga pertanyaan yang akan saya berikan kepadamu, aku akan menganggap kamu sebagai anak saya sendiri, dan kamu akan hidup berbahagia dengan saya di istanaku."

"Apakah ketiga pertanyaan itu, paduka?" tanya anak gembala itu.

"Yang pertama adalah, berapa banyak tetesan air yang ada di laut?"

"Tuanku Paduka," jawab anak gembala, "hentikanlah semua tetesan air yang ada di bumi sehingga tidak ada satu tetespun yang akan masuk ke laut sebelum saya menghitungnya, dan saat itu, saya akan memberitahu Paduka berapa banyak tetesan yang ada di laut!"

"Pertanyaan kedua," kata Raja, "Berapa banyak bintang yang ada di langit?"

"Beri aku selembar kertas besar," kata anak itu, kemudian ia membuat begitu banyak lubang dengan sebuah jarum sehingga terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk dihitung. Saat selesai si Anak Gembala berkata : "Jumlah bintang yang ada di langit sama banyaknya dengan lubang yang ada di kertas ini, adakah yang mampu menghitungnya?" Tapi tak seorang pun bisa menghitungnya. Kemudian Raja berkata lagi "Pertanyaan ketiga adalah, berapa detik yang ada dalam keabadian"

"Di kerajaan ini, terletak gunung adamantine, satu mil tingginya, satu mil lebarnya, dan satu mil dalamnya, dan tiap seribu tahun, seekor burung datang untuk menggosok paruhnya ke gunung tersebut, dan, saat seluruh gunung telah di gosok oleh sang Burung, maka detik pertama dari keabadian pun berlalu."

"Kamu telah menjawab tiga pertanyaan saya secara bijak," kata sang Raja, "dan untuk selanjutnya kamu akan hidup bersama saya di istana, dan saya akan memperlakukan kamu sebagai anak saya sendiri."

Biji Pohon Oak Dan Labu
Jean de La Fontaine

Semua yang diciptakan oleh Tuhan adalah sempurna, untuk membuktikannya saya tidak perlu mengelilingi dunia untuk mencarinya, Saya dapat menemukan kesempurnaan itu di dalam sebuah labu.

Orang desa yang sedang berpikir tentang batang labu yang kecil dan kurusSeorang petani yang tinggal di desa suatu saat berpikir tentang besarnya sebuah labu dan kecilnya batang dimana labu tersebut tumbuh. "Apa yang Tuhan pikirkan kira-kira ya?" katanya pada diri sendiri. "Tuhan mungkin menumbuhkan labu tersebut di batang yang kurang sesuai. Seandainya saya yang menciptakan labu ini, saya akan menumbuhkan dan menggantungnya di pohon oak. Seharusnya disanalah tempat yang tepat. Buah yang besar, sepantasnya berasal dari pohon yang besar! sayang sekali!" katanya kepada diri sendiri, "Sebagai contoh, biji pohon oak ini, yang sekecil jari tangan saya, seharusnya di gantungkan pada batang labu yang kurus ini."

Karena terlalu banyak berpikir dan berangan-angan, petani tersebut menjadi mengantuk dan berbaring di bawah pohon Oak, dan tidak berapa lama kemudian, dia tertidur dengan pulas.

Saat itulah sebuah biji pohon oak jatuh tepat di atas hidungnya. Petani itu terkejut dan terbangun dari tidurnya sambil mengusap hidungnya yang kesakitan dan mengeluarkan darah. "Aduh.. aduh..!" teriaknya, "Hidungku berdarah, bagaimana seandainya sesuatu yang lebih berat jatuh dari pohon ini dan menimpa kepala saya; bagaimana seandainya biji pohon oak ini adalah sebuah labu? Saya tadinya meragukan ciptaanNya, sekarang saya telah mengerti semuanya dengan sempurna."

Lalu sang Petani itupun memuji dan bersyukur kepada Tuhan sambil berjalan pulang ke rumahnya.

Biji Pohon Oak Dan Labu
Jean de La Fontaine

Semua yang diciptakan oleh Tuhan adalah sempurna, untuk membuktikannya saya tidak perlu mengelilingi dunia untuk mencarinya, Saya dapat menemukan kesempurnaan itu di dalam sebuah labu.

Orang desa yang sedang berpikir tentang batang labu yang kecil dan kurusSeorang petani yang tinggal di desa suatu saat berpikir tentang besarnya sebuah labu dan kecilnya batang dimana labu tersebut tumbuh. "Apa yang Tuhan pikirkan kira-kira ya?" katanya pada diri sendiri. "Tuhan mungkin menumbuhkan labu tersebut di batang yang kurang sesuai. Seandainya saya yang menciptakan labu ini, saya akan menumbuhkan dan menggantungnya di pohon oak. Seharusnya disanalah tempat yang tepat. Buah yang besar, sepantasnya berasal dari pohon yang besar! sayang sekali!" katanya kepada diri sendiri, "Sebagai contoh, biji pohon oak ini, yang sekecil jari tangan saya, seharusnya di gantungkan pada batang labu yang kurus ini."

Karena terlalu banyak berpikir dan berangan-angan, petani tersebut menjadi mengantuk dan berbaring di bawah pohon Oak, dan tidak berapa lama kemudian, dia tertidur dengan pulas.

Saat itulah sebuah biji pohon oak jatuh tepat di atas hidungnya. Petani itu terkejut dan terbangun dari tidurnya sambil mengusap hidungnya yang kesakitan dan mengeluarkan darah. "Aduh.. aduh..!" teriaknya, "Hidungku berdarah, bagaimana seandainya sesuatu yang lebih berat jatuh dari pohon ini dan menimpa kepala saya; bagaimana seandainya biji pohon oak ini adalah sebuah labu? Saya tadinya meragukan ciptaanNya, sekarang saya telah mengerti semuanya dengan sempurna."

Lalu sang Petani itupun memuji dan bersyukur kepada Tuhan sambil berjalan pulang ke rumahnya.


Angsa dan Telur Emas
Aesop

Petani dan angsa bertelur emasDahulu kala, ada seorang petani yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana setiap hari ketika petani tersebut mendatangi kandang angsa, sang Angsa telah menelurkan sebuah telur emas yang berkilauan.

Petani tersebut mengambil dan membawa telur-telur emas tersebut ke pasar dan menjualnya sehingga dalam waktu yang singkat petani tersebut mulai menjadi kaya. Tetapi tidak lama kemudian keserakahan dan ketidak-sabaran petani itu terhadap sang Angsa muncul karena sang Angsa hanya me
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Prancis) 1: [Salinan]
Disalin!
Un cheval et un âne chargé avec la charge deÉsopeL'âne est mort de kelelahanPernah il était un homme qui a gardé un cheval et un âne de soulever des poids. Déjà devenu une habitude pour les hommes avec ses frais que ses charges lourdes dans le cul de tombé car la charge est trop lourde, tandis que le cheval a été autorisé à caracoler en chemin avec une charge légère.Alors qu'ils étaient en tournée en un jour, l'âne a été souffrant de douleurs au cours de ces derniers jours, dit au cheval, "voulez-vous faire partie du fardeau sur moi pour quelques kilomètres ? Je me sentais très mal, mais si vous voulez prendre une partie de mon fardeau est aujourd'hui, peut-être je vais guérir plus vite encore. Fardeau trop lourd, qu'il pourrait me tuer. »Le cheval juste kick-nendangkan ses pieds et dit à l'âne dans pour ne pas avoir à se plaindre et lui s'embêter avec les mots de la plainte. Les ânes à être étaler sur un demi-kilomètre de suite et tout à coup tombe à terre et meurt.C'est alors, le propriétaire est venu et a tout simplement jamais pu avec ce qui s'est passé. Il publie ensuite une charge de cul a mort, et ensuite placée sur le dos du cheval. « Ouch », a déploré le cheval quand elle sentit un lourd fardeau sur le dos, dans la zone Ajouter au poids du corps de l'âne mort, "maintenant je reçois la récompense en raison de la nature de mon vilain. En refusant de porter quelque fardeau sur le cul, maintenant je dois réaliser l'ensemble du chargement, couplé avec le poids du corps de mon ami ce pauvres."Aider ceux qui ont besoin d'aide, alors vous serez aidé aussi bien.Un mauvais trait obtiennent des récompenses.Fils du pasteur sageSait ne pasPetit Berger bijaksanaDahulu kala, il y avait considérablement jusqu'à célèbre d'un petit Berger partout parce qu'elle pourrait donner des réponses à toutes questions la sagesse que lui. La nouvelle parvint aux oreilles du roi dans le Royaume, mais le roi lui-même moins croire ses ce que les gens prêcher sur le petit Berger, par conséquent, le jeune berger commandé à venir devant le Tribunal. Quand il est arrivé, le roi lui dit: « Si vous pouvez fournir la réponse à trois questions que je vais vous donner à vous, je vous considérera comme mes propres enfants, et tu vivras heureux avec moi à ma maison. »"Si la troisième question, votre Majesté? » demanda fils de berger."Yang pertama adalah, berapa banyak tetesan air yang ada di laut?""Tuanku Paduka," jawab anak gembala, "hentikanlah semua tetesan air yang ada di bumi sehingga tidak ada satu tetespun yang akan masuk ke laut sebelum saya menghitungnya, dan saat itu, saya akan memberitahu Paduka berapa banyak tetesan yang ada di laut!""Pertanyaan kedua," kata Raja, "Berapa banyak bintang yang ada di langit?""Beri aku selembar kertas besar," kata anak itu, kemudian ia membuat begitu banyak lubang dengan sebuah jarum sehingga terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk dihitung. Saat selesai si Anak Gembala berkata : "Jumlah bintang yang ada di langit sama banyaknya dengan lubang yang ada di kertas ini, adakah yang mampu menghitungnya?" Tapi tak seorang pun bisa menghitungnya. Kemudian Raja berkata lagi "Pertanyaan ketiga adalah, berapa detik yang ada dalam keabadian""Di kerajaan ini, terletak gunung adamantine, satu mil tingginya, satu mil lebarnya, dan satu mil dalamnya, dan tiap seribu tahun, seekor burung datang untuk menggosok paruhnya ke gunung tersebut, dan, saat seluruh gunung telah di gosok oleh sang Burung, maka detik pertama dari keabadian pun berlalu.""Kamu telah menjawab tiga pertanyaan saya secara bijak," kata sang Raja, "dan untuk selanjutnya kamu akan hidup bersama saya di istana, dan saya akan memperlakukan kamu sebagai anak saya sendiri."Anak Gembala yang BijaksanaTidak dikenalGembala kecil yang bijaksanaDahulu kala, ada seorang gembala kecil yang terkenal sampai jauh dimana-mana karena bisa memberi jawaban yang bijaksana atas semua pertanyaan yang diberikan kepadanya. Kabar tersebut sampai ke telinga Raja di kerajaan itu, tetapi sang Raja sendiri kurang percaya dengan apa yang orang kabarkan tentang gembala kecil itu, karena itu, anak gembala tersebut diperintahkan untuk datang dan menghadap ke istana. Ketika dia tiba, Raja berkata kepadanya: "Jika kamu dapat memberikan jawaban dari tiga pertanyaan yang akan saya berikan kepadamu, aku akan menganggap kamu sebagai anak saya sendiri, dan kamu akan hidup berbahagia dengan saya di istanaku.""Apakah ketiga pertanyaan itu, paduka?" tanya anak gembala itu."Yang pertama adalah, berapa banyak tetesan air yang ada di laut?""Tuanku Paduka," jawab anak gembala, "hentikanlah semua tetesan air yang ada di bumi sehingga tidak ada satu tetespun yang akan masuk ke laut sebelum saya menghitungnya, dan saat itu, saya akan memberitahu Paduka berapa banyak tetesan yang ada di laut!""Pertanyaan kedua," kata Raja, "Berapa banyak bintang yang ada di langit?""Beri aku selembar kertas besar," kata anak itu, kemudian ia membuat begitu banyak lubang dengan sebuah jarum sehingga terlalu banyak dan tidak memungkinkan untuk dihitung. Saat selesai si Anak Gembala berkata : "Jumlah bintang yang ada di langit sama banyaknya dengan lubang yang ada di kertas ini, adakah yang mampu menghitungnya?" Tapi tak seorang pun bisa menghitungnya. Kemudian Raja berkata lagi "Pertanyaan ketiga adalah, berapa detik yang ada dalam keabadian""Di kerajaan ini, terletak gunung adamantine, satu mil tingginya, satu mil lebarnya, dan satu mil dalamnya, dan tiap seribu tahun, seekor burung datang untuk menggosok paruhnya ke gunung tersebut, dan, saat seluruh gunung telah di gosok oleh sang Burung, maka detik pertama dari keabadian pun berlalu.""Kamu telah menjawab tiga pertanyaan saya secara bijak," kata sang Raja, "dan untuk selanjutnya kamu akan hidup bersama saya di istana, dan saya akan memperlakukan kamu sebagai anak saya sendiri."Biji Pohon Oak Dan LabuJean de La FontaineSemua yang diciptakan oleh Tuhan adalah sempurna, untuk membuktikannya saya tidak perlu mengelilingi dunia untuk mencarinya, Saya dapat menemukan kesempurnaan itu di dalam sebuah labu.Orang desa yang sedang berpikir tentang batang labu yang kecil dan kurusSeorang petani yang tinggal di desa suatu saat berpikir tentang besarnya sebuah labu dan kecilnya batang dimana labu tersebut tumbuh. "Apa yang Tuhan pikirkan kira-kira ya?" katanya pada diri sendiri. "Tuhan mungkin menumbuhkan labu tersebut di batang yang kurang sesuai. Seandainya saya yang menciptakan labu ini, saya akan menumbuhkan dan menggantungnya di pohon oak. Seharusnya disanalah tempat yang tepat. Buah yang besar, sepantasnya berasal dari pohon yang besar! sayang sekali!" katanya kepada diri sendiri, "Sebagai contoh, biji pohon oak ini, yang sekecil jari tangan saya, seharusnya di gantungkan pada batang labu yang kurus ini."Karena terlalu banyak berpikir dan berangan-angan, petani tersebut menjadi mengantuk dan berbaring di bawah pohon Oak, dan tidak berapa lama kemudian, dia tertidur dengan pulas.Saat itulah sebuah biji pohon oak jatuh tepat di atas hidungnya. Petani itu terkejut dan terbangun dari tidurnya sambil mengusap hidungnya yang kesakitan dan mengeluarkan darah. "Aduh.. aduh..!" teriaknya, "Hidungku berdarah, bagaimana seandainya sesuatu yang lebih berat jatuh dari pohon ini dan menimpa kepala saya; bagaimana seandainya biji pohon oak ini adalah sebuah labu? Saya tadinya meragukan ciptaanNya, sekarang saya telah mengerti semuanya dengan sempurna."Lalu sang Petani itupun memuji dan bersyukur kepada Tuhan sambil berjalan pulang ke rumahnya.Chêne et graines de citrouilleJean de La FontaineTous créés par Dieu est parfait, pour prouver qu'il n'ai pas de voyager à travers le monde à chercher, je ne vois que la perfection dans une citrouille.Les villageois qui songent à une citrouille tige et kurusSeorang paysans qui vivaient dans le village pendant un certain temps penser à la taille d'une petite tige de citrouille et potiron où elle pousse. « Ce que pensent de Dieu à ce sujet? » dit-elle à moi-même. "Dieu peut cultiver les citrouilles sur les bâtonnets qui sont moins appropriés. En supposant que j'ai qui a créé cette citrouille, je vais grandir et l'accrocher dans l'arbre de chêne. Il devrait être au bon endroit. Grand fruit, doit provenir d'un arbre énorme ! C'est dommage! « il a dit lui-même, » par exemple, cette graines de chêne, qui sont aussi petites que mon doigt, devraient pendre la tige de cette citrouille maigre. »Parce que trop pensé et rêvé, les agriculteurs est devenu somnolents et s'allonger sous le chêne, et pas combien de temps plus tard, il est tombé endormi avec le sommeil.Saat itulah sebuah biji pohon oak jatuh tepat di atas hidungnya. Petani itu terkejut dan terbangun dari tidurnya sambil mengusap hidungnya yang kesakitan dan mengeluarkan darah. "Aduh.. aduh..!" teriaknya, "Hidungku berdarah, bagaimana seandainya sesuatu yang lebih berat jatuh dari pohon ini dan menimpa kepala saya; bagaimana seandainya biji pohon oak ini adalah sebuah labu? Saya tadinya meragukan ciptaanNya, sekarang saya telah mengerti semuanya dengan sempurna."Lalu sang Petani itupun memuji dan bersyukur kepada Tuhan sambil berjalan pulang ke rumahnya.Angsa dan Telur EmasAesopPetani dan angsa bertelur emasDahulu kala, ada seorang petani yang memiliki seekor angsa yang sangatlah cantik, dimana setiap hari ketika petani tersebut mendatangi kandang angsa, sang Angsa telah menelurkan sebuah telur emas yang berkilauan.Petani tersebut mengambil dan membawa telur-telur emas tersebut ke pasar dan menjualnya sehingga dalam waktu yang singkat petani tersebut mulai menjadi kaya. Tetapi tidak lama kemudian keserakahan dan ketidak-sabaran petani itu terhadap sang Angsa muncul karena sang Angsa hanya me
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Prancis) 2:[Salinan]
Disalin!

Cheval et âne chargé de charge
Aesop kelelahanPernah l'âne sont morts parce qu'il y avait un homme qui tient un cheval et un âne pour soulever des poids. Il est d'usage pour les hommes chargé son âne avec une lourde charge jusqu'à l'âne chancela sous le poids est trop lourd, tandis que les chevaux ont été autorisés à caracoler sur la route avec une charge légère. Quand ils font le voyage en un jour, l'âne qui ont souffert malade depuis quelques jours, dit le cheval, "Voulez-vous transporter une partie de la charge moi pendant quelques kilomètres? Je me sens très mal, mais si vous voulez apporter un fardeau aujourd'hui, peut-être je vais récupérer rapidement. dépenses trop peut me tuer. " Le cheval juste débuté ses pieds et dit à l'âne pour ne pas avoir à se plaindre et le déranger avec des mots de plainte. The Donkey être échelonnée sur un demi mile de marche à nouveau et soudainement tombé au sol et est mort. A ce moment, le propriétaire est venu et ne pouvait se rendre à ce qui est arrivé. Il a ensuite laissé aller de la charge d'un âne mort, puis placé à cheval. "Aïe", se plaint le cheval quand il sentit un lourd fardeau sur le dos, plus le poids du corps d'un âne mort, "Maintenant je suis récompensé de mes propriétés sont laids. En refusant de supporter une partie du fardeau de l'âne, maintenant je dois apporter l'ensemble La charge, couplé avec un poids de corps de mon pauvre ami. " aider ceux qui ont besoin d'aide, et vous serez aidé aussi. La nature de la mauvaise obtiendra une récompense. Child Wise Shepherd Inconnu Shepherd bijaksanaDahulu peu de temps, il ya un petit berger célèbre que beaucoup partout car il peut donner des réponses réfléchies à toutes les questions qui lui sont posées. Les nouvelles parvint aux oreilles du roi dans le royaume, mais le roi lui-même moins à l'aise avec ce que les gens prêchent sur ​​le petit berger, donc, le jeune berger a été ordonné de venir se présenter au tribunal. Quand il est arrivé, le roi lui dit: "Si vous pouvez fournir la réponse aux trois questions que je vais vous donner, je vais vous compter comme mon propre fils, et tu seras heureux de ma vie dans le palais." "Est-ce la troisième question, Son Excellence ? " demandé au berger. "La première est, combien de gouttes d'eau qui est dans la mer?" "Mon seigneur le roi," répondit le berger, "arrêter toutes les gouttes d'eau qui est sur ​​la terre afin que personne ne tetespun qui ira dans la mer devant moi les compter, et ensuite, je vais dire à mon seigneur combien de gouttelettes qui existent dans la mer! " "La deuxième question," King a dit: «Combien d'étoiles dans le ciel?» «Donnez-moi un morceau de papier", dit le garçon, puis il a fait tant de trous avec une aiguille qui est trop et ne permet pas d'être calculé. Une fois terminé le jeune berger a déclaré: «Le nombre d'étoiles dans le ciel autant que les trous existants dans le présent document, il ne ya rien qui est capable de les compter?" Mais personne ne peut les compter. Alors le roi dit encore "La troisième question est, combien de secondes il ya dans l'éternité" "Dans ce royaume, la montagne de diamant, un mile de haut, un mile de large et un mile à l'intérieur, et tous les mille ans, un oiseau est venu se frotter leurs becs à la montagne, et, quand toute la montagne était dans le maquis par l'oiseau, puis la première seconde de l'éternité passée. " "Vous devez répondre à trois questions que je judicieusement," dit le roi, "et désormais tu vivras avec moi dans le palais , et je vous traite comme mon propre enfant. " Child Wise Shepherd Inconnu Shepherd bijaksanaDahulu peu de temps, il ya un petit berger célèbre que beaucoup partout car il peut donner des réponses réfléchies à toutes les questions qui lui sont posées. Les nouvelles parvint aux oreilles du roi dans le royaume, mais le roi lui-même moins à l'aise avec ce que les gens prêchent sur ​​le petit berger, donc, le jeune berger a été ordonné de venir se présenter au tribunal. Quand il est arrivé, le roi lui dit: "Si vous pouvez fournir la réponse aux trois questions que je vais vous donner, je vais vous compter comme mon propre fils, et tu seras heureux de ma vie dans le palais." "Est-ce la troisième question, Son Excellence ? " demandé au berger. "La première est, combien de gouttes d'eau qui est dans la mer?" "Mon seigneur le roi," répondit le berger, "arrêter toutes les gouttes d'eau qui est sur ​​la terre afin que personne ne tetespun qui ira dans la mer devant moi les compter, et ensuite, je vais dire à mon seigneur combien de gouttelettes qui existent dans la mer! " "La deuxième question," King a dit: «Combien d'étoiles dans le ciel?» «Donnez-moi un morceau de papier", dit le garçon, puis il a fait tant de trous avec une aiguille qui est trop et ne permet pas d'être calculé. Une fois terminé le jeune berger a déclaré: «Le nombre d'étoiles dans le ciel autant que les trous existants dans le présent document, il ne ya rien qui est capable de les compter?" Mais personne ne peut les compter. Alors le roi dit encore "La troisième question est, combien de secondes il ya dans l'éternité" "Dans ce royaume, la montagne de diamant, un mile de haut, un mile de large et un mile à l'intérieur, et tous les mille ans, un oiseau est venu se frotter leurs becs à la montagne, et, quand toute la montagne était dans le maquis par l'oiseau, puis la première seconde de l'éternité passée. " "Vous devez répondre à trois questions que je judicieusement," dit le roi, "et désormais tu vivras avec moi dans le palais , et je vais vous traiter comme mon propre fils. " Oak Tree et de citrouille de Jean de La Fontaine Tous ont été créés par Dieu est parfait, pour prouver que je ne ai pas besoin partout dans le monde pour le chercher, je peux constater que la perfection dans une citrouille. Les gens villageois qui songent à une petite tige de potiron et les agriculteurs kurusSeorang qui vivent dans le village peu de temps pour réfléchir à la taille d'une petite citrouille et le potiron tige où il grandit. "Qu'est-ce que Dieu pense à ce sujet?" se dit-il. «Dieu peut croître sur la tige de la citrouille sont moins en forme. Si je créais cette citrouille, je vais grandir et l'accrocher en chêne. Soi-disant il au bon endroit. Le fruit est gros, dérivée de manière appropriée à partir d'un grand arbre! Honte!" se dit-il, "Par exemple, ce chêne graines d'arbres, ce qui est aussi petit que mes doigts, devraient être pendus sur cette tige de potiron maigre." Parce que trop penser et de rêver, l'agriculteur est devenu somnolent et fixent sous le chêne de l'arbre et peu de temps après, il dormait à poings fermés. Ce est alors que un des graines d'arbres de chêne tombent sur ​​le nez. L'agriculteur a été surpris et a réveillé de son sommeil alors qu'il frottait son nez dans la douleur et des saignements. "Aïe aïe .. ..!" se écria-t-il, "Mon nez saigne, si quelque chose chutes plus lourdes de l'arbre et a frappé ma tête;?. si cette graine de chêne est une citrouille je ai été la création douteuse, maintenant je ai compris tout parfaitement" Puis Farmers a augmenté éloges et reconnaissant à Dieu tout en marchant dans sa maison. Et de graines de citrouille Oak Tree Jean de La Fontaine Tout créé par Dieu est parfait, pour prouver que je ne ai pas besoin partout dans le monde pour le chercher, je peux constater que la perfection dans un ballon. Les villageois qui a été de penser à une petite tige de potiron et les agriculteurs kurusSeorang qui vivent dans le village un jour de penser à la taille d'une petite citrouille et le potiron tige où il grandit. "Qu'est-ce que Dieu pense à ce sujet?" se dit-il. «Dieu peut croître sur la tige de la citrouille sont moins en forme. Si je créais cette citrouille, je vais grandir et l'accrocher en chêne. Soi-disant il au bon endroit. Le fruit est gros, dérivée de manière appropriée à partir d'un grand arbre! Honte!" se dit-il, "Par exemple, ce chêne graines d'arbres, ce qui est aussi petit que mes doigts, devraient être pendus sur cette tige de potiron maigre." Parce que trop penser et de rêver, l'agriculteur est devenu somnolent et fixent sous le chêne de l'arbre et peu de temps après, il dormait à poings fermés. Ce est alors que un des graines d'arbres de chêne tombent sur ​​le nez. L'agriculteur a été surpris et a réveillé de son sommeil alors qu'il frottait son nez dans la douleur et des saignements. "Aïe aïe .. ..!" se écria-t-il, "Mon nez saigne, si quelque chose chutes plus lourdes de l'arbre et a frappé ma tête;?. si cette graine de chêne est une citrouille je ai été la création douteuse, maintenant je ai compris tout parfaitement" Puis Farmers a augmenté éloges et reconnaissant à Dieu tout en marchant dans sa maison. Goose et les Golden Egg Esope agriculteurs et d'oie temps emasDahulu, il y avait un fermier qui avait une oie qui est très belle, où chaque jour où l'agriculteur est venu à l'oie de la cage, le cygne a donné naissance à un œuf d'or mousseux. Les agriculteurs prennent et portant les œufs d'or pour commercialiser et vendre en sorte que dans un court laps de temps les agriculteurs ont commencé à devenir riche. Mais il ne fallut pas longtemps avant que la cupidité et l'impatience agriculteurs contre les Swans découlent du fait que l'oie juste moi



















































































Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: