Intertekstualitas merupakan salah satu teori yang digunakan oleh pemba terjemahan - Intertekstualitas merupakan salah satu teori yang digunakan oleh pemba Inggris Bagaimana mengatakan

Intertekstualitas merupakan salah s

Intertekstualitas merupakan salah satu teori yang digunakan oleh pembaca untuk memperoleh makna dalam proses membaca suatu karya sastra. Karena setiap pembaca yang berhadapan dengan teks pasti bertemu dengan proses pemaknaan. Pada hakekatnya seseorang membaca untuk memberoleh sesuatu, entah itu berupa informasi atau makna dari teks yang dibaca tersebut.

Teori intertekstualitas pada awalnya diperkenalkan oleh Julia Kristeva seorang peneliti dari Prancis mengungkapkan dalam (Culler, 1981: 104) bahwa jumlah pengetahuan yang dapat membuat suatu teks sehingga memiliki arti, atau intertekstualitas merupakan hal yang tak bisa dihindari, sebab setiap teks bergantung, menyerap, atau merubah rupa dari teks sebelumnya.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Intertekstualitas is one of the theories used by readers to acquire meaning in the process of reading a work of literature. Because every reader who is dealing with text definitely met the definition of the process. Can someone read to memberoleh something, whether it be information or meaning of the text to read it.Intertekstualitas theory was originally introduced by Julia Kristeva a researcher from France revealed in (Culler, 1981:104) that the amount of knowledge that can make a text so that it has a meaning, or intertekstualitas is a thing that could not be avoided, because any text relies, absorb, or change the image of the previous text.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Intertextuality is one theory used by the reader to gain significance in the process of reading a literary work. For readers who are dealing with text certainly met with the process of signification. In essence, someone reading to memberoleh something, whether it be information or the meaning of the text read.

The theory of intertextuality was originally introduced by Julia Kristeva, a researcher from France revealed in (Culler, 1981: 104) that the amount of knowledge that can make a text that has meaning, or intertextuality is inevitable, because each text depends, absorb, or transfigure from the previous text.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: