Tahun 1989, relasi antara komunitas Georgia dengan Ossetia Selatan sem terjemahan - Tahun 1989, relasi antara komunitas Georgia dengan Ossetia Selatan sem Inggris Bagaimana mengatakan

Tahun 1989, relasi antara komunitas

Tahun 1989, relasi antara komunitas Georgia dengan Ossetia Selatan semakin tegang menyusul kebijakan pemerintah lokal Georgia untuk menjadikan bahasa Georgia sebagai baha satu-satunya yang diperbolehkan dan melarang partai-partai berbau kedaerahan. Merasa bahwa pemerintahan Georgia telah mengabaikan hak-hak masyarakat Ossetia, daerah Ossetia Selatan pun memerdekakan diri secara sepihak pada September 1990 dan bersiap menggabungkan diri dengan wilayah Ossetia Utara yang masuk kedalam wilayah Rusia. Tindakan tersebut lalu direspon dengan pengiriman tentara Georgia ke wilayah Ossetia Selatan di tahun 1991 dan pecahlah perang antara milisi pro-Ossetia melawan pasukan Georgia.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
In 1989, the relations between the communities of Georgia with South Ossetia is increasingly tense following the local Government's policy of Georgia to make the language of Georgia as the only baha are allowed and banned parties smelled of regional councils. Felt that the Government of Georgia has ignored the rights of the community, the region of Ossetia South Ossetia ever emancipation unilaterally in September 1990 and was preparing to merge with North Ossetia region belonging to the territory of Russia. The action then responded by shipping Georgia troops to the territory of South Ossetia in 1991 and split the war between pro-Ossetian militias against Georgia.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
In 1989, relations between the communities of Georgia with South Ossetia increasingly tense following the Georgian local government policy to make the language of Georgia as baha the only one allowed and prohibit parties smelled regionalism. Georgia feels that the government has ignored the rights of peoples Ossetia, South Ossetia region was a self-proclaimed unilaterally in September 1990 and be ready to join the North Ossetia region into the Russian territory. The action then responded by sending the Georgian army into South Ossetia in 1991 and war broke out between pro-Ossetia against Georgian forces.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: