Bismillahirrahmanirrahim
Yth. Bapak guru dan teman-temanku yang saya banggakan.
Assalamulaikum Warahmatullahi Wabarahkatuh.
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua. Hanya dengan Rahmat-Nya semata, pada hari ini, kita dapat berkumpul di tempat sederhana ini namun penuh berkah dan ilmu. Salawat dan salam juga kita kirimkan kepada nabi besar kita Muhammad SW T , yang telah membawa kita dari lembah kehinaan menjuju kelembah yang terang-benderang. T ak lupa terimakasih, saya ucapkan atas kesempatan yang diberikan kepada saya, untuk menyampaikan pidato saya hari ini. Dengan tema "Peranan Wanita Diera Globalisasi"
Bapak guru dan teman-teman sekalian …
Di era globalisasi ini ada dua macam wanita , yaitu wanita keras dan wanita suka men e ntang. Wanita keras yaitu tipikal wanita yang tidak suka menangis, pandai mengatur refleksi emosionalnya, kuat terhadap tekanan emosi, mampu menjaga kewanitaannya. Namun wanita khas ini sulit untuk di sakiti karena meskipun ia terluka ia akan tetap mengatakan aku baik-baik saja. Wanita yang suka menantang adalah wanita yang mampu memperhitung setiap langkah yang telah ia pilih dengan kata lain, ia sudah memprioritaskan apa yang akan terjadi di setiap pilihan yang ia ambil. Wanita ini menganggap benar atau salah keputusan yang ia ambil itu adalah sebuah tantangan, tantangan itu muncul saat terjadi konsekuensi dari pilihan yang ia pilih. Wanita ini tidak suka diremehkan karena jika hal itu terjadi Anda akan mendapat kritik darinya.
Bapak guru dan teman-teman yang sama berbahagia …
Namun selama ini kita hanya tahu bahwa seorang wanita hanya berperan sebagai manusia yang melahirkan kita, tapi seiring perkembangan zaman banyak yang memberikan peranan wanita di kalangan kita. Menurut Dra. Irawati Perkesi M. Si peran wanita dibagi menjadi tiga yaitu, Domestik seperti, produktif, memasak, mencuci, dan mengasuh anak. Organisasi seperti, politik, pemberian hak suara, serta memberikan pelayanan masyarakat. Produktif seperti, memelihara ternak, berkebun, buruh lepas dan berbelanja di pasar.
Bapak guru dan teman-teman sekalian …
Di dalam IPTEQ DAN IMTAQ, wanita dikatakan sebagai komponen negara, tidak tanggung-tanggung perempuan disebut sebagai tiangnya suatu negara. Untuk melihat suatu negara yang makmur maka berikanlah hak para wanita dengan baik dan apabila ingin melihat suatu negara hancur maka berlaku diskiriminasilah pada wanita dan aniaya haknya.
Bapak guru dan teman-teman sekalian …
Dalam kehidupan ini wanita telah hadir sepanjang sejarah kelahiran manusia di muka bumi ini dengan berbagai peran. Dalam era globalisasi ini yaitu era dimana proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Tidak hanya pada era ini para perempuan menunjukkan haknya tapi telah dimulai atau dilakukan pada zaman dahulu.
Bapak guru dan teman-teman sekalian, teristimewa kaum perempuan ...
Masih ingat kah kita dengan kisah perjuanagan sosok pahlawan kita Raden Ajeng Kartini ?? perjuangan beliau memberikan pemerataan hak mendapat pendidikan bagi semua penduduk pribumi pad a masanya. Usaha beliau tidak sia-sia. Beliau mendapat banyak apresiasi dari kaumnya maupun kaum laki-laki, jadi hal ini bisa dijadikan sebagai contoh untuk menguatkan peran-peran wanita di era ini yaitu memberikan bantuan supaya mereka mendapat tempat tanpa melihat gendernya.
Diera globalisasi sekarang ini, kami generasi muda berjanji akan melindungi hak-hak wanita, memberikan peran-peran wanita serta mencegah ketidakadilan akibat diskriminasi gender.
Bapak guru dan teman teman sekalian, saya pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada hal-hal yang kurang berkenan di hati Bapak guru dan teman-teman, karena tidak ada manusia yang sempurnah, kesempurnaan itu adalah milik Allah SWT.
Sebagai penutup...
Sepatah kalimat yang telah disampaikan oleh Mario Teguh yaitu “ karena dibalik pria yang sukses, terdapat wanita yang hebat “