Penyusunan tes bahasaLangkah-langkah yang perlu dilewati dalam penyusu terjemahan - Penyusunan tes bahasaLangkah-langkah yang perlu dilewati dalam penyusu Inggris Bagaimana mengatakan

Penyusunan tes bahasaLangkah-langka

Penyusunan tes bahasa
Langkah-langkah yang perlu dilewati dalam penyusunan tes bahasa sebagai persiapan bagi penyelenggaraanya. Secara berturut-turut penyusunan tes bahasa itu meliputi :
1. Penentuan tujuan dan isi tes bahasa
2. Penentuan jenis dan bentuk
3. Penulisan butir tes
4. Pemantapan butir tes
5. Bentuk akhir tes


1. Penentuan tujuan dan isi tes bahasa
Tes bahasa dalam pengajaran pada umumnya diselenggarakan sebagai tes hasil belajar, Tujuan utama yang ingin dicapai adalah :
- Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang telah diliputi sampai tahap tertentu hingga tes itu diselenggarakan, seperti : jenis dan sumber kesulitan belajar siswa, yang merupakan tujuan tes diagnostik, atau kelemahan buti-butir tes dan merupakan bagian dari tes uji coba. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan tes bahasa yang diselenggarakan sebagai bagian dari pengajaran lebih diarahkan pada pengukuran hasil belajar. Hasil belajar itu tercermin pada perolehan skor para siswa yang menggambarkan tingkat penguasaan terhadap bahan pengajaran yang telah dipelajari, seperti tercermin pada butir-butir tesnya.
- Penentuan isi tes bahasa menyangkut penentuan jenis kemampuan berbahasa atau komponen bahasa, tes bahasa dikembangkan untuk mengukur kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Oleh karena itu penentuan isi pokok tes ini seharusnya tidak menimbulkan masalah yang sulit . isi pokok tes bahasa yang harus disusun oleh seorang pengajar bahasa tercermin pada pengajaran bahasa yang harus dikelola. Seperti : membaca, menulis, tata bahasa, dan sebagainya. Adakalanya isi tes yangdisiapkan seorang pengajar bahasa memuat gabungan dari berbagai jenis kemampuan bahasa. Oleh karena itu penentuan jenis kemampuan berbahasa secara tepat sesuai dengan jenis kemampuan yang ingin diukur.dengan demikian tes hasil belajar yang cakupan isinya dapat dengan mudah ditelusuri kembali dari tujuan dan bahan pengajarannya.
2. Penentuan jenis dan bentuk tes bahasa
Faktor- factor yang perlu dipertimbangkan meliputi : jmlah peserta tes,banyak sedikitnya bahan yang harus dicakup, waktu yang tersedia untuk menyeelenggarakan tes, kemampuan pengajar untuk mengembangkan tes, kemudahan penyelenggaraan, kemudahan pelaksanaan koreksi dan penilaian dan sebagainya.
Jenis dan bentuk tes bahasa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tes esay yang bersifat subyektif, misalnya : memiliki kelebihan dalam bentuk cara penyusunan yang sederhana, butir-butir tesnya biasanya berupa pertanyaan atau tugas yang dengan mudah dapat dirumuskan, jumlah butir tesnya sedikit,sekitar 10 buah. Tidaklah berlebihan bila dinyatakan, bahwa seorang pengajar dapat menyusun suatu tes esai dalam waktu singkat.kemudahan dan kesederhanaan penyusunan tes esai dianggap kelebihannya, kelebihan dalam bentuk kemudahan penyusunan, kerja dan usaha ekstra waktu yang lebih lama dan pikiran yang lebih terkonsentrasi untuk memeriksa jawaban siswa. Masing-masing jawaban siswa berupa suatu ungkapan atau uraian yang harus dibaca dan dinilai satu demi satu. Variasi jawaban sisa tidak saja terletak pada isinya, melainkan juga pada cara penyusunan dan panjang jawaban.tes esai yang mudah disusun tetapisulit diperiksa, sedangka tes obyektif justru mudah diperisa tetapi sulit disusun, seperti : memeriksa jawaban terhadap tes obyektif, terutama bentuk pilihan ganda amatlah mudah, pemeriksaan jawaban tes obyektif berupa mencocokkan kesamaan antara jawaban peserta dengan kunci jawaban peserta yang telah disediakan.
Bentuk dan jenis tes yang sesuai untuk suatu tujuan dalam keadaan tertentu, hanya dapat ditentukan atas dasar pengamatan dan kajian terhadap sebagai factor yang ada kaitannya. Dengan memahami ciri-ciri , kelebihan dan kekurangannya, jenis dan bentuk yang dipilih untuk suatu tes dapat digunakan dengan mengoptimalkan kelebihannya dan menekan kekurangan yang ada, kecenderungan untuk menggunakan jenis dan bentuk tes obyektif secara berlbihan karena proses penilaian yang mudah, merupakan sikappraktek yang kurang dapat dipertanggung jawabkan apabila tidak disertai dengan upaya untuk memilih dan menyusun butir-butir tesnya sesuai prosedur dan persyaratan yang dituntut.

3. Penulisan butir-butir tes bahasa
Pada tahap penulisan butir tes, tahap ini dimlai dengan menentukan jumlah butir tes yang perlu disusun, yang penentuannya tergantung pada jenis dan bentuk tes yang dipilih.jenis dan bentuk tes menentukan jumlah butir tes yang perlu ditulis, terutama karena adanya perbedaan cara mengerjakan tesnya oleh para eserta. Untuk menegrjakan berbagai bentuk tes obyektif seperti tes menjodohkan, tes melengkapi, tes jawaban pendek,dan terutama tes pilihan ganda, peserta tes tidak perlu menuliskan jawaban secara lengkap dalam bentuk kalimat atau ungkapan yang panjang. Dengan ditetapkannya jumlah butir tes yang harus dipersiapkan sesuai dengan jenis dan bentuk tes ynga digunakan,dimulai tahap penulisan butir-butir tesnya, penulisan butir tes itu tidak langsung menghasilkan butir-butir tes yang baik dan sesuai, melainkan diwarnai dengan berbagai kekurangan dan kelemahan. Dalam penulisan buti-butir tes pilihan ganda, dapat disebutkan pula bahwa disamping rumusan yang jelas perlu diusahakan perlu diusahakan agar rumusan pilihan jawabannya memiliki kemiripan satu sama lain, kemiripan itu menyangkit isi, bentuk dan panjang rumusan pilihan jawaban benar.rumusan butir soal yang jelas, penulisan butir tes sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan tes masih dapat pula disertai dengan beberapa usaha lain.dengan maksud yang ama untuk memperjelas tugas yang harus dikerjakan, dan mengurangi salah pengertian, tes disiapkan dapat dilengkapi dengan petunjuk cara mengerjakan tes ,petunjuk tes berupa rumusan-rumusan yang jelas,singkat,tidak berlebihan, dan ditulis pada bagian awal, mendahulukan butir-butir tesnya. Akan lebih lengkap dan jelas pula apabila selain petunjuk diberikan satu atau dua buah contoh soal atau pertanyaan dengan contoh jawaban dan cara menjawab yang diharapkan.
4. Pemantapan butir tes
Pemantapan adalah berupa membaca ulang konsep tes itu secara teliti dan kritis untuk menemukan kekurangan dan kelemahan yang ada.cara sederhana ini tentu saja amat terbatas keefektifannya dan tidak dapat diharapkan untuk memberikan informasi yang cukup berarti tentang kelemahan dan kekurangan konsep tes tersebut. Usaha pemantapan yang sedikit lebih baik daripada sekedarkajian kritis oleh penyusun tes sendiri, berupa kajian kritis oleh sesama pengajar, konsep tes dan butir-butir tes yang ditulis itu disampaikan kepadaseorang teman sejawat dengan permintaan agar dapat melakukan kajian terhadapnya, sera memberikan catatan dan saran perbaikan seperlunya . tentu saja teman sejawat yang diminta jasa baiknya itu seyogianya memiliki keahlian dan bidang kajian yang sesuai dengan bidang kajian yang dijadikan sasaran tes, atas dasar dan saran teman sejawat itu dapat diusahakan pemantapan konsep tes dalam berbagai segi seperti cakupan dan pilihan isi, susunan dan rumusan butir soal.
Pemantapan yang paling lengkap dan paling bertanggung jawab dalam pengembangan tes dan butir-butirnya dapat diusahakan melalui rangkaian uji coba. Pemantapan melalui rangkaian uji coba itu terutama perlu dilakukan dalam penembangan tes terstansdar yang luas jangkauan penggunaannya, dan penting kegunaannya.


5. Bentuk akhir tes
Dalam bentuk yang paling akhir, tes bahasa yang telah siap untuk digunakan secara keseluruhan meliputi naskah tes dengan butir-butir yang jumlahnya telah sesuai dengan kebutuhan, dan isi serta rumusannya telah terkaji. Dengan penampilan yang rapid an jelas, tes itu tersajikan dalam bentuk naskahyang dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan yang singkat dan jelas, termasuk lama waktu untuk mengerjakan, serta lembar jawaban sesuai kebutuhan.tersedia kunci jawaban untuk melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan peserta tes, baik berupa daftar nomor dan huruf jawaban benar bagi tes obyektif, maupun daftar alternatif jawaban benar bagi tes jawaban pendek, dan rambu-rambu penilaian bagi tes esay.catatan tentang cara mengolah skor mentah untuk memperoleh nilai akhir, bila dapat disiapkan merupakan bagian dari seluruh persiapan penyelenggaraan tes bahasa yang lengkap.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Penyusunan tes bahasaLangkah-langkah yang perlu dilewati dalam penyusunan tes bahasa sebagai persiapan bagi penyelenggaraanya. Secara berturut-turut penyusunan tes bahasa itu meliputi :1. Penentuan tujuan dan isi tes bahasa2. Penentuan jenis dan bentuk 3. Penulisan butir tes4. Pemantapan butir tes5. Bentuk akhir tes1. Penentuan tujuan dan isi tes bahasaTes bahasa dalam pengajaran pada umumnya diselenggarakan sebagai tes hasil belajar, Tujuan utama yang ingin dicapai adalah :- Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran yang telah diliputi sampai tahap tertentu hingga tes itu diselenggarakan, seperti : jenis dan sumber kesulitan belajar siswa, yang merupakan tujuan tes diagnostik, atau kelemahan buti-butir tes dan merupakan bagian dari tes uji coba. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa tujuan tes bahasa yang diselenggarakan sebagai bagian dari pengajaran lebih diarahkan pada pengukuran hasil belajar. Hasil belajar itu tercermin pada perolehan skor para siswa yang menggambarkan tingkat penguasaan terhadap bahan pengajaran yang telah dipelajari, seperti tercermin pada butir-butir tesnya.- Penentuan isi tes bahasa menyangkut penentuan jenis kemampuan berbahasa atau komponen bahasa, tes bahasa dikembangkan untuk mengukur kemampuan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Oleh karena itu penentuan isi pokok tes ini seharusnya tidak menimbulkan masalah yang sulit . isi pokok tes bahasa yang harus disusun oleh seorang pengajar bahasa tercermin pada pengajaran bahasa yang harus dikelola. Seperti : membaca, menulis, tata bahasa, dan sebagainya. Adakalanya isi tes yangdisiapkan seorang pengajar bahasa memuat gabungan dari berbagai jenis kemampuan bahasa. Oleh karena itu penentuan jenis kemampuan berbahasa secara tepat sesuai dengan jenis kemampuan yang ingin diukur.dengan demikian tes hasil belajar yang cakupan isinya dapat dengan mudah ditelusuri kembali dari tujuan dan bahan pengajarannya.2. Penentuan jenis dan bentuk tes bahasaFaktor- factor yang perlu dipertimbangkan meliputi : jmlah peserta tes,banyak sedikitnya bahan yang harus dicakup, waktu yang tersedia untuk menyeelenggarakan tes, kemampuan pengajar untuk mengembangkan tes, kemudahan penyelenggaraan, kemudahan pelaksanaan koreksi dan penilaian dan sebagainya.Jenis dan bentuk tes bahasa memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tes esay yang bersifat subyektif, misalnya : memiliki kelebihan dalam bentuk cara penyusunan yang sederhana, butir-butir tesnya biasanya berupa pertanyaan atau tugas yang dengan mudah dapat dirumuskan, jumlah butir tesnya sedikit,sekitar 10 buah. Tidaklah berlebihan bila dinyatakan, bahwa seorang pengajar dapat menyusun suatu tes esai dalam waktu singkat.kemudahan dan kesederhanaan penyusunan tes esai dianggap kelebihannya, kelebihan dalam bentuk kemudahan penyusunan, kerja dan usaha ekstra waktu yang lebih lama dan pikiran yang lebih terkonsentrasi untuk memeriksa jawaban siswa. Masing-masing jawaban siswa berupa suatu ungkapan atau uraian yang harus dibaca dan dinilai satu demi satu. Variasi jawaban sisa tidak saja terletak pada isinya, melainkan juga pada cara penyusunan dan panjang jawaban.tes esai yang mudah disusun tetapisulit diperiksa, sedangka tes obyektif justru mudah diperisa tetapi sulit disusun, seperti : memeriksa jawaban terhadap tes obyektif, terutama bentuk pilihan ganda amatlah mudah, pemeriksaan jawaban tes obyektif berupa mencocokkan kesamaan antara jawaban peserta dengan kunci jawaban peserta yang telah disediakan. Bentuk dan jenis tes yang sesuai untuk suatu tujuan dalam keadaan tertentu, hanya dapat ditentukan atas dasar pengamatan dan kajian terhadap sebagai factor yang ada kaitannya. Dengan memahami ciri-ciri , kelebihan dan kekurangannya, jenis dan bentuk yang dipilih untuk suatu tes dapat digunakan dengan mengoptimalkan kelebihannya dan menekan kekurangan yang ada, kecenderungan untuk menggunakan jenis dan bentuk tes obyektif secara berlbihan karena proses penilaian yang mudah, merupakan sikappraktek yang kurang dapat dipertanggung jawabkan apabila tidak disertai dengan upaya untuk memilih dan menyusun butir-butir tesnya sesuai prosedur dan persyaratan yang dituntut. 3. Penulisan butir-butir tes bahasaPada tahap penulisan butir tes, tahap ini dimlai dengan menentukan jumlah butir tes yang perlu disusun, yang penentuannya tergantung pada jenis dan bentuk tes yang dipilih.jenis dan bentuk tes menentukan jumlah butir tes yang perlu ditulis, terutama karena adanya perbedaan cara mengerjakan tesnya oleh para eserta. Untuk menegrjakan berbagai bentuk tes obyektif seperti tes menjodohkan, tes melengkapi, tes jawaban pendek,dan terutama tes pilihan ganda, peserta tes tidak perlu menuliskan jawaban secara lengkap dalam bentuk kalimat atau ungkapan yang panjang. Dengan ditetapkannya jumlah butir tes yang harus dipersiapkan sesuai dengan jenis dan bentuk tes ynga digunakan,dimulai tahap penulisan butir-butir tesnya, penulisan butir tes itu tidak langsung menghasilkan butir-butir tes yang baik dan sesuai, melainkan diwarnai dengan berbagai kekurangan dan kelemahan. Dalam penulisan buti-butir tes pilihan ganda, dapat disebutkan pula bahwa disamping rumusan yang jelas perlu diusahakan perlu diusahakan agar rumusan pilihan jawabannya memiliki kemiripan satu sama lain, kemiripan itu menyangkit isi, bentuk dan panjang rumusan pilihan jawaban benar.rumusan butir soal yang jelas, penulisan butir tes sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan tes masih dapat pula disertai dengan beberapa usaha lain.dengan maksud yang ama untuk memperjelas tugas yang harus dikerjakan, dan mengurangi salah pengertian, tes disiapkan dapat dilengkapi dengan petunjuk cara mengerjakan tes ,petunjuk tes berupa rumusan-rumusan yang jelas,singkat,tidak berlebihan, dan ditulis pada bagian awal, mendahulukan butir-butir tesnya. Akan lebih lengkap dan jelas pula apabila selain petunjuk diberikan satu atau dua buah contoh soal atau pertanyaan dengan contoh jawaban dan cara menjawab yang diharapkan.4. Pemantapan butir tesPemantapan adalah berupa membaca ulang konsep tes itu secara teliti dan kritis untuk menemukan kekurangan dan kelemahan yang ada.cara sederhana ini tentu saja amat terbatas keefektifannya dan tidak dapat diharapkan untuk memberikan informasi yang cukup berarti tentang kelemahan dan kekurangan konsep tes tersebut. Usaha pemantapan yang sedikit lebih baik daripada sekedarkajian kritis oleh penyusun tes sendiri, berupa kajian kritis oleh sesama pengajar, konsep tes dan butir-butir tes yang ditulis itu disampaikan kepadaseorang teman sejawat dengan permintaan agar dapat melakukan kajian terhadapnya, sera memberikan catatan dan saran perbaikan seperlunya . tentu saja teman sejawat yang diminta jasa baiknya itu seyogianya memiliki keahlian dan bidang kajian yang sesuai dengan bidang kajian yang dijadikan sasaran tes, atas dasar dan saran teman sejawat itu dapat diusahakan pemantapan konsep tes dalam berbagai segi seperti cakupan dan pilihan isi, susunan dan rumusan butir soal.Pemantapan yang paling lengkap dan paling bertanggung jawab dalam pengembangan tes dan butir-butirnya dapat diusahakan melalui rangkaian uji coba. Pemantapan melalui rangkaian uji coba itu terutama perlu dilakukan dalam penembangan tes terstansdar yang luas jangkauan penggunaannya, dan penting kegunaannya. 5. Bentuk akhir tesDalam bentuk yang paling akhir, tes bahasa yang telah siap untuk digunakan secara keseluruhan meliputi naskah tes dengan butir-butir yang jumlahnya telah sesuai dengan kebutuhan, dan isi serta rumusannya telah terkaji. Dengan penampilan yang rapid an jelas, tes itu tersajikan dalam bentuk naskahyang dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan yang singkat dan jelas, termasuk lama waktu untuk mengerjakan, serta lembar jawaban sesuai kebutuhan.tersedia kunci jawaban untuk melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan peserta tes, baik berupa daftar nomor dan huruf jawaban benar bagi tes obyektif, maupun daftar alternatif jawaban benar bagi tes jawaban pendek, dan rambu-rambu penilaian bagi tes esay.catatan tentang cara mengolah skor mentah untuk memperoleh nilai akhir, bila dapat disiapkan merupakan bagian dari seluruh persiapan penyelenggaraan tes bahasa yang lengkap.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Language test preparation
steps that need to be passed in the preparation of language tests in preparation for penyelenggaraanya. Respectively drafting the language test includes:
1. The determination of the purpose and content of language tests
2. Determination of the type and form
3. Writing test item
4. Stabilization of the test item
5. The final form test 1. Determination of the purpose and content of language tests Tests of language in teaching is generally held as an achievement test, main objective to be achieved are: - Determining the level of student mastery of the instructional materials that have been covered to a certain extent until the test was conducted, such as: types and sources of difficulty student learning, which is an objective diagnostic test, or test-grain bouts of weakness and is part of the test trials. Therefore, it can be said that the purpose of language tests conducted as part of the teaching is more focused on the measurement of learning outcomes. The learning result is reflected on the acquisition of scores of students who describe the level of mastery of the instructional materials that have been studied, as reflected in the points test. - Determination of the contents of language tests involves the determination of the ability to speak or components of the language, a language test was developed to measure the ability to listen, speaking, reading and writing. Therefore, the determination of the main content of these tests should not pose a difficult problem. the main content language tests should be compiled by a language teacher reflected on the teaching of the language that must be managed. Such as: reading, writing, grammar, and so on. Sometimes the contents of the test yangdisiapkan language teachers contains a mix of different kinds of language skills. Therefore, the determination of the ability to speak appropriately in accordance with the type of ability who want such diukur.dengan achievement test that contents coverage can be easily traced back from goals and teaching materials. 2. Determination of the type and form of language tests factor- factors to be considered include: jmlah test participants, more or less material to be covered, the time available for menyeelenggarakan test, the ability of teachers to develop the test, ease of implementation, ease of implementation and assessment correction and so on. Type and form language test has advantages and disadvantages of each. The essay test is subjective, for example: has advantages in the form of a simple preparation method, grains of the test is usually in the form of questions or tasks that can easily be formulated, the number of test items slightly, about 10 pieces. It is no exaggeration when it is stated that a teacher can construct an essay test in time singkat.kemudahan and simplicity of the preparation of an essay test is considered excess, the excess in the form of ease of preparation, work and extra effort longer and more concentrated mind to check the students' answers. Each student answers in the form of a phrase or description that should be read and judged one by one. Variations not only the rest of the answer lies in its content, but also on the way the preparation and the long essay jawaban.tes easily prepared tetapisulit checked, Sedangka objective test diperisa but it is difficult to compile, such as: checking the answers to the test objective, especially the form of multiple choice is very easy , examination of the objective test answers in the form of matching similarities between the participants' answers with the answer key participants have been provided. The shape and the type of test that is appropriate for a purpose in certain circumstances, can only be determined on the basis of observation and study of a factor that has to do. By understanding the characteristics, advantages and disadvantages, types and forms chosen for a test can be used to optimize the advantages and pressing shortcomings, the tendency to use different types and forms of objective tests are berlbihan because the assessment process easy, is sikappraktek less able be justified if it is not accompanied by efforts to select and prepare a grain test according to the procedure and requirements demanded. 3. Writing test items language On test item writing phase, this phase dimlai by determining the number of test items that need to be drawn up, which determination depends on the type and shape of test dipilih.jenis and shape of the test determines the number of test items that need to be written, mainly due to different ways of doing the test by the Participants. To menegrjakan various forms of objective tests such as the test match, test completes, the short answer tests, and especially the multiple-choice test, test takers do not need to write a complete answer in the form of a long sentence or phrase. With the enactment of the number of test items to be prepared in accordance with the type and shape of the test ynga used, beginning stages of writing the points test, writing test items that do not directly produce grains of good and appropriate tests, but tinged with various shortcomings and weaknesses. In writing bouts-item multiple choice test, it can be mentioned that in addition to a clear formulation needs to be cultivated need to be arranged so that the formulation of the answer choices are similar to each other, the similarity menyangkit content, shape and length of the formulation of the answer choices are clearly benar.rumusan items, writing test items as part of the preparation for the test can still be accompanied by some purpose ama lain.Dengan effort to clarify the tasks to be done, and reduce misunderstanding, the test set can be equipped with instructions on how to do the test, the test instructions in the form of formulas clear, concise, not excessive, and was written at the beginning, put the grain test. Will be more complete and clear also if in addition to the instructions given one or two examples of problems or questions with sample answers and a way to answer that is expected. 4. Stabilization of test items stabilization is in the form of concept tests reread it carefully and critically to find flaws and weaknesses that simple ada.cara is of course very limited effectiveness and can not be expected to provide significant information about the weaknesses and shortcomings of the test concept. Enterprises strengthening slightly better than sekedarkajian critical by test developers themselves, in the form of critical reviews by fellow teachers, concept tests and test items written it presented kepadaseorang colleagues with a request in order to conduct a study to it, sera notes and suggestions for improvements as necessary , of course the colleagues who asked his merits it should have expertise and field of study corresponding to the field of study of targeted tests, on the basis of and advice peers it can be cultivated stabilization of concept tests in various aspects such as the scope and content choices, composition and formulation of grains matter. Stabilization of the most complete and the most responsible for the development of tests and grains can be cultivated through a series of trials. Stabilization through a set of tests that need to be done especially in penembangan tests terstansdar broad range of use, and essential uses. 5. The final form of the test in the ultimate form, language tests that are ready to be used as a whole include manuscripts tests with a grain whose numbers are in accordance with the needs, and the contents and formulation of terkaji. With the appearance neat and clear, the test was tersajikan in the form naskahyang equipped with processing instructions are clear and concise, including long time to do, and the answer sheet corresponding answer key kebutuhan.tersedia to conduct an examination of test-takers work, either in the form of a list of numbers and letters of correct answers to the test objective, as well as a list of alternatives for the correct answer short answer tests, and guidelines for the assessment tests esay.catatan about how to process raw scores to obtain the final value, if it can be prepared as part of the whole preparation of the complete language tests ,




















Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: