Di Indonesia, antropologi berkembang seiring dengan kolonisasi bangsa-bangsa Eropa ke Hindia. Watak khas suatu bangsa dan potensi kekayaan alamnya dilaporkan secara tertulis oleh para pejabat kolonial. Berbagai laporan itu disebut etnologi. Berbagai tulisan etnologi tersebut bermanfaat untuk mempermudah penguasaan kaum pribumi.
Keaslian masyarakat dipertahankan kemurniannya oleh kolonial. Penjagaan kemurnian tersebut merupakan strategi agar masyarakat setempat tetap lemah dan mudah dikuasai. Hal ini berlangsung terus sampai Belanda angkat kaki dari tanah air. Setelah Indonesia merdeka, antropologi tetap menempati posisi strategis sebagai ilmu yang bermanfaat untuk menjaga ketertiban sosial. Melalui jasa Koentjaraningrat, antropologi menjadi alat penting guna merumuskan kebudayaan nasional.
Dalam rangka merumuskan kebudayaan nasional tersebut, para antropolog diberi tugas untuk meneliti berbagai watak khas masyarakat Indonesia yang majemuk. Penelitian dilakukan untuk mengetahui sikap mental yang cocok dengan pembangunan dan budaya yang bernilai luhur sebagai identitas bangsa, di antara nya pola makan, waktu luang, nilai anak, seni, kekerabatan, sampai konsep sehat dan kematian.
Sumber : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/02/antropologi-di-indonesia-pengertian-asal-usul-perkembangan-ruang-lingkup.html#ixzz32DDOjuUl
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..