HOME HIKMAH PENGETAHUAN KISAH NYATA KULINER KESEHATAN KECANTIKAN PRODU terjemahan - HOME HIKMAH PENGETAHUAN KISAH NYATA KULINER KESEHATAN KECANTIKAN PRODU Inggris Bagaimana mengatakan

HOME HIKMAH PENGETAHUAN KISAH NYATA

HOME HIKMAH PENGETAHUAN KISAH NYATA KULINER KESEHATAN KECANTIKAN PRODUK KECANTIKANHikmah, Pengetahuan   20 March 2015  34,473 kali dilihat

Ternyata Begini Seharusnya Suami Memperlakukan Istri, Supaya Berkah

Sekarang ini banyak suami yang menuntut istrinya untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan biologisnya. Dan tak jarang dari mereka yang menyampaikan hadist yang menyatakan bahwa Allah SWT dan rasulullah akan melaknat kepada istri yang menolak permintaan suaminya, memang hal tersebut benar. Namun saat ini banyak suami yang sudah melupakan atau melalaiakan meniru cara rasulullah dalam memperlakukan istri mereka, ini merupakan poin penting yang akan menjadi pembahasan bahkan pertanya para istri. Ini dia beberapa cara yang dilakukan oleh rasulullah dalam nenperlakukan istrinya:1. Dapat menenangkan perasaan seorang istriBanyak suami masa kini yang tidak mengerti bagaimana cara menenangkan hati seorang istri. Tidak sedikit suami yang melihat istri menangis akan langsung emosi dan memarahinya, Bukan menenangkannya agar berhenti menangis tapi malah menggertaknya. Namun rasulullah mempunyai cara yang lembut dalam menenangkan hati istrinya tersebut.Pada suatu hari, beliau mendatangi Shafiyah binti Huyay. Beliau menemukan Shafiyah sedang menangis. Kepadanya beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Shafiyah menjawab, “Hafshah berkata bahwa aku anak orang Yahudi.”Beliau berkata, “Katakan padanya, suamiku Muhammad, ayahku Hârûn, dan pamanku Mûsâ!” (Baca antara lain Muhammad bin Ahmad al-Qurthubî, Tafsîr al-Qurthubî, Kairo: Dâr al-Sya’b, cet. II, 1372 H, 16, hal. 326.)Terlihat bagaimana Rasulullah menyelesaikan masalah dengan kata-kata sederhana namun mengandung makna yang dalam. Rasakan juga efek psikis istri yang dibela perasaannya, tentu membuat rasa kasih sayang kepada suami semakin dalam. Coba tirulah cara baik itu terhadap istri anda.2. Bermusyawarah sebelum mengambil keputusan bersama istriRasulullah yang mulia tidak pernah merasa keberatan mendengar serta mengambil pendapat istrinya. Ini terlihat ketika beliau meminta pendapat Ummu Salamah dalam perjanjian Hudaybiyah.Waktu itu ia menyuruhnya untuk memotong rambut dan menyembelih kurban, namun mereka tidak mau untuk melakukannya.Melihat respon para sahabat tersebut, Baginda Nabi masuk ke tenda Ummu Salamah. Begitu beliau menceritakan kepada Ummu Salamah apa yang beliau terima dari para sahabat, Ummu Salamah langsung mengajukan pendapat yang cerdas.Ia berkata: “Keluarlah, ya Rasulullah, kemudian engkau bercukur lalu potong hewan kurban!” Beliau pun keluar dari tenda, bercukur lalu memotong kurban. Melihat hal itu, sontak para sahabat bangkit; mereka serempak bercukur lalu memotong hewan kurban.3. Sabar menuruti permintaan sang istri yang manjaSekarang ini bisa dilihat banyak suami yang tidak sabaran dan langsung emosi ketika istri sedang ingin bermanjaan dengan suami. Karena perempuan akan merasa dicintai ketika saat dia ingin bermanjaan dengan suami lalu dituruti oleh sang suami.Rasulullah Saw. adalah seorang suami yang sangat meninggikan kedudukan para istrinya dan amat menghormati mereka, sehingga Rasulullah selalu sabar menuruti permintaan sang istri. ‘Â`isyah bercerita tentang hal ini:Sekelompok orang Habasyah masuk masjid dan bermain di dalamnya. Ketika itu Rasulullah Saw. berkata kepadaku, “Wahai Humayrâ`, apakah kamu senang melihat mereka?” Aku menjawab, “Ya.” Maka beliau berdiri di pintu rumah.Aku menghampirinya. Kuletakkan daguku di atas pundaknya dan kusandarkan wajahku ke pipinya. Di antara ucapan mereka (orang-orang Habasyah) waktu itu, ‘Abû al-Qâsim (Rasulullah) orang baik.’ Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.”Aku berkata, “Ya Rasulullah, jangan tergesa-gesa.” Beliau pun berdiri lagi untukku. Kemudian beliau berkata lagi, “Cukup.” Aku berkata, “Jangan tergesa-gesa, ya Rasulullah.” Bukan melihat mereka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau.” (Ahmad bin Syu’aib al-Nasâ`î, Sunan al-Nasâ`î al-Kubrâ, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Imiyah, cet. I, 1991, Jilid 5, hal. 307, hadits no. 8951)4. Selalu siaga jika istri membutuhkan bantuanPada saat banyak suami yang enggan sekadar membantu istrinya karena dianggap dapat menurunkan reputasi dan harga diri, Rasulullah Saw. Justru tidak pernah terlambat membantu para istrinya. ‘Â`isyah pernah ditanya tentang apa yang dilakukan Nabi Saw. di rumahnya? Ia menjawab, “Beliau selalu melayani (membantu) istrinya.”5. Tetap bersikap santun walau sedang marahPada saat sekarang ini banyak suami yang mulai ringan tangan terhadap istri mereka dan terjadilah kekerasan dalam rumah tangga. pada saat sang istri melakukan kesalahan tak jarang suami merasa emosi, kita mendapati Sang Nabi tetap bijak, lembut, dan santun dalam memperlakukan para istrinya saat terjadi silang-pendapat atau perselisihan antara beliau dan mereka. Ketika kemarahan beliau agak tinggi, maka pergi menjauhi istri untuk sementara waktu menjadi pilihannya. Tidak pernah beliau menampar satu pun dari istrinya.Bahkan ketika Rasulullah berniat mencerai salah satu istrinya, kita mendapati beliau tetap santun, lembut dan penuh kasih. Sawdah binti Zam’ah yang sudah tua, tidak cantik, dan berbadan gemuk, merasa bahwa jatahnya dari hati Rasulullah hanya rasa kasihan, bukan cinta. Rasulullah pun kemudian berpikir untuk menceraikan Sawdah secara baik-baik guna membebaskannya dari keadaan yang dianggap membebaninya dan memberatkan hatinya. Dengan sabar Rasulullah menunggu sikap dan jawaban Sawdah atas niat beliau untuk menceraikannya.Kesantunan, kesabaran dan keterkendalian diri Nabi saw. tetap terpelihara, bahkan ketika ujian terberat menerpa dan mengguncang rumah tangga beliau, saat terjadi apa yang disebut hâdits al-ifk(berita dusta), yakni tuduhan yang menyudutkan istri Rasulullah melakukan ‘selingkuh’ (Aisyah dengan Shafwan)Sikap Nabi kala itu sungguh merupakan teladan bagi setiap Muslim. Ketika hâdits al-ifk ini tersebar, dengan kelembutannya yang khas dan tidak pernah luntur, Rasulullah berbicara kepada ‘Â`isyah:“Amma ba’d. Wahai ‘Â`isyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku tentangmu begini dan begitu. Jika kamu bebas (tidak melakukannya), maka Allah akan membebaskanmu, dan jika kamu pernah melakukan dosa maka mohonlah ampun kepada Allah dan tobatlah kepada-Nya.”Sampai akhirnya Allah menurunkan kabar melalui  surahAn Nuur ayat 11, yang membuat tenang dan gembira hati Nabi, ‘Âisyah dan kaum Muslim semuanya.Bagaimana mungkin Allah SWT tidak melaknat para istri yang tidak mau melayani suami nya dengan baik, jika sang suami memiliki sifat yang sebegitu baiknya terhadap istri mereka. Dimulai dari sekarang para suami harus belajar memperlakukan istri dengan baik, sebagaimana yang telah dilakukan rasulullah terhadap istri tersebut. Jika suami sudah melakukan hal-hal tersebut sang istri pun pasti akan lebih bersikap baik dan manis kepada suami mereka. Semoga artikel ini dapat menginspirasi para pembacanya dan Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dalam rumah tangga para mukminin agar selalu utuh dan harmonis.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
HOME of WISDOM KNOWLEDGE TRUE STORY BEAUTY PRODUCTS HEALTH FOOD KECANTIKANHikmah, knowledge 20 March 2015 34,473 viewsIt Turns Out This Supposed Husband Treats His Wife, That The BlessingSekarang ini banyak suami yang menuntut istrinya untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan biologisnya. Dan tak jarang dari mereka yang menyampaikan hadist yang menyatakan bahwa Allah SWT dan rasulullah akan melaknat kepada istri yang menolak permintaan suaminya, memang hal tersebut benar. Namun saat ini banyak suami yang sudah melupakan atau melalaiakan meniru cara rasulullah dalam memperlakukan istri mereka, ini merupakan poin penting yang akan menjadi pembahasan bahkan pertanya para istri. Ini dia beberapa cara yang dilakukan oleh rasulullah dalam nenperlakukan istrinya:1. Dapat menenangkan perasaan seorang istriBanyak suami masa kini yang tidak mengerti bagaimana cara menenangkan hati seorang istri. Tidak sedikit suami yang melihat istri menangis akan langsung emosi dan memarahinya, Bukan menenangkannya agar berhenti menangis tapi malah menggertaknya. Namun rasulullah mempunyai cara yang lembut dalam menenangkan hati istrinya tersebut.Pada suatu hari, beliau mendatangi Shafiyah binti Huyay. Beliau menemukan Shafiyah sedang menangis. Kepadanya beliau bertanya, “Apa yang membuatmu menangis?” Shafiyah menjawab, “Hafshah berkata bahwa aku anak orang Yahudi.”Beliau berkata, “Katakan padanya, suamiku Muhammad, ayahku Hârûn, dan pamanku Mûsâ!” (Baca antara lain Muhammad bin Ahmad al-Qurthubî, Tafsîr al-Qurthubî, Kairo: Dâr al-Sya’b, cet. II, 1372 H, 16, hal. 326.)Terlihat bagaimana Rasulullah menyelesaikan masalah dengan kata-kata sederhana namun mengandung makna yang dalam. Rasakan juga efek psikis istri yang dibela perasaannya, tentu membuat rasa kasih sayang kepada suami semakin dalam. Coba tirulah cara baik itu terhadap istri anda.2. Bermusyawarah sebelum mengambil keputusan bersama istriRasulullah yang mulia tidak pernah merasa keberatan mendengar serta mengambil pendapat istrinya. Ini terlihat ketika beliau meminta pendapat Ummu Salamah dalam perjanjian Hudaybiyah.Waktu itu ia menyuruhnya untuk memotong rambut dan menyembelih kurban, namun mereka tidak mau untuk melakukannya.Melihat respon para sahabat tersebut, Baginda Nabi masuk ke tenda Ummu Salamah. Begitu beliau menceritakan kepada Ummu Salamah apa yang beliau terima dari para sahabat, Ummu Salamah langsung mengajukan pendapat yang cerdas.Ia berkata: “Keluarlah, ya Rasulullah, kemudian engkau bercukur lalu potong hewan kurban!” Beliau pun keluar dari tenda, bercukur lalu memotong kurban. Melihat hal itu, sontak para sahabat bangkit; mereka serempak bercukur lalu memotong hewan kurban.3. Sabar menuruti permintaan sang istri yang manjaSekarang ini bisa dilihat banyak suami yang tidak sabaran dan langsung emosi ketika istri sedang ingin bermanjaan dengan suami. Karena perempuan akan merasa dicintai ketika saat dia ingin bermanjaan dengan suami lalu dituruti oleh sang suami.Rasulullah Saw. adalah seorang suami yang sangat meninggikan kedudukan para istrinya dan amat menghormati mereka, sehingga Rasulullah selalu sabar menuruti permintaan sang istri. ‘Â`isyah bercerita tentang hal ini:Sekelompok orang Habasyah masuk masjid dan bermain di dalamnya. Ketika itu Rasulullah Saw. berkata kepadaku, “Wahai Humayrâ`, apakah kamu senang melihat mereka?” Aku menjawab, “Ya.” Maka beliau berdiri di pintu rumah.Aku menghampirinya. Kuletakkan daguku di atas pundaknya dan kusandarkan wajahku ke pipinya. Di antara ucapan mereka (orang-orang Habasyah) waktu itu, ‘Abû al-Qâsim (Rasulullah) orang baik.’ Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.”Aku berkata, “Ya Rasulullah, jangan tergesa-gesa.” Beliau pun berdiri lagi untukku. Kemudian beliau berkata lagi, “Cukup.” Aku berkata, “Jangan tergesa-gesa, ya Rasulullah.” Bukan melihat mereka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau.” (Ahmad bin Syu’aib al-Nasâ`î, Sunan al-Nasâ`î al-Kubrâ, Beirut: Dâr al-Kutub al-‘Imiyah, cet. I, 1991, Jilid 5, hal. 307, hadits no. 8951)4. Selalu siaga jika istri membutuhkan bantuanPada saat banyak suami yang enggan sekadar membantu istrinya karena dianggap dapat menurunkan reputasi dan harga diri, Rasulullah Saw. Justru tidak pernah terlambat membantu para istrinya. ‘Â`isyah pernah ditanya tentang apa yang dilakukan Nabi Saw. di rumahnya? Ia menjawab, “Beliau selalu melayani (membantu) istrinya.”5. Tetap bersikap santun walau sedang marahPada saat sekarang ini banyak suami yang mulai ringan tangan terhadap istri mereka dan terjadilah kekerasan dalam rumah tangga. pada saat sang istri melakukan kesalahan tak jarang suami merasa emosi, kita mendapati Sang Nabi tetap bijak, lembut, dan santun dalam memperlakukan para istrinya saat terjadi silang-pendapat atau perselisihan antara beliau dan mereka. Ketika kemarahan beliau agak tinggi, maka pergi menjauhi istri untuk sementara waktu menjadi pilihannya. Tidak pernah beliau menampar satu pun dari istrinya.Bahkan ketika Rasulullah berniat mencerai salah satu istrinya, kita mendapati beliau tetap santun, lembut dan penuh kasih. Sawdah binti Zam’ah yang sudah tua, tidak cantik, dan berbadan gemuk, merasa bahwa jatahnya dari hati Rasulullah hanya rasa kasihan, bukan cinta. Rasulullah pun kemudian berpikir untuk menceraikan Sawdah secara baik-baik guna membebaskannya dari keadaan yang dianggap membebaninya dan memberatkan hatinya. Dengan sabar Rasulullah menunggu sikap dan jawaban Sawdah atas niat beliau untuk menceraikannya.Kesantunan, kesabaran dan keterkendalian diri Nabi saw. tetap terpelihara, bahkan ketika ujian terberat menerpa dan mengguncang rumah tangga beliau, saat terjadi apa yang disebut hâdits al-ifk(berita dusta), yakni tuduhan yang menyudutkan istri Rasulullah melakukan ‘selingkuh’ (Aisyah dengan Shafwan)Sikap Nabi kala itu sungguh merupakan teladan bagi setiap Muslim. Ketika hâdits al-ifk ini tersebar, dengan kelembutannya yang khas dan tidak pernah luntur, Rasulullah berbicara kepada ‘Â`isyah:“Amma ba’d. Wahai ‘Â`isyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku tentangmu begini dan begitu. Jika kamu bebas (tidak melakukannya), maka Allah akan membebaskanmu, dan jika kamu pernah melakukan dosa maka mohonlah ampun kepada Allah dan tobatlah kepada-Nya.”Sampai akhirnya Allah menurunkan kabar melalui surahAn Nuur ayat 11, yang membuat tenang dan gembira hati Nabi, ‘Âisyah dan kaum Muslim semuanya.Bagaimana mungkin Allah SWT tidak melaknat para istri yang tidak mau melayani suami nya dengan baik, jika sang suami memiliki sifat yang sebegitu baiknya terhadap istri mereka. Dimulai dari sekarang para suami harus belajar memperlakukan istri dengan baik, sebagaimana yang telah dilakukan rasulullah terhadap istri tersebut. Jika suami sudah melakukan hal-hal tersebut sang istri pun pasti akan lebih bersikap baik dan manis kepada suami mereka. Semoga artikel ini dapat menginspirasi para pembacanya dan Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan dalam rumah tangga para mukminin agar selalu utuh dan harmonis.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
KNOWLEDGE WISDOM TRUE STORY HOME HEALTH BEAUTY PRODUCTS TO EAT KECANTIKANHikmah, Knowledge 20 March 2015 34.473 views Turns Should Look Husband Wife Treats, order Blessing Today, many husbands who demanded his wife to always be able to meet the biological needs. And no less than those who deliver hadith which states that Allah and the prophet will be cursed to the wife who refuses the request of her husband, indeed it is true. But now many husbands who have forgotten or melalaiakan mimic the way the prophet in treating their wives, this is an important point that will be discussed even pertanya wives. Here are the ways in which the prophet in his wife nenperlakukan: 1. Can soothe the feelings of a husband istriBanyak today who do not know how to calm the heart of a wife. Not a few husbands who look directly wife will cry and scold emotion, not calm her to stop crying but instead bully. But the prophet has a gentle way in reassuring her tersebut.Pada one day, he came to Safiyya bint Huyayy. He discovered Shafiyah was crying. Him, he asked, "What makes you cry?" Shafiyah replied, "Hafsah said I kid Jews." He said, "Tell him, my husband Mohammed, father of Aaron, and uncle Moses!" (Read, among others, Muhammad ibn Ahmad al -Qurthubî, Tafsir al-Qurtubi, Cairo: Dar al-Sya'b, cet. II, 1372 H, 16, p. 326.) Look how the Prophet solve problems with simple words but deep meaning. Feel also psychological effects of wife who defended his feelings, of making sense of affection to her husband getting in. Try to imitate the good way to anda.2 wife. Consulted before taking a decision along the glorious istriRasulullah never objected to listen to and take his opinion. This is seen when he asked for the opinion of Umm Salamah in Hudaybiyah.Waktu agreement that he told him to get a haircut and slaughter sacrifices, but they do not want to melakukannya.Melihat response of the companions, King of the Prophet went into the tent of Umm Salamah. Once he told Umm Salamah what he received from friends, Umm Salamah directly argues that cerdas.Ia said: "Come, O Messenger of Allah, then you shave and cut sacrificial animals!" He came out of the tent, shave and cut sacrificial . Seeing this, the companions suddenly rose; they simultaneously shave and cut kurban.3 animals. Patient follow his wife's request that manjaSekarang can be seen many husbands who are impatient and direct emotion when his wife was wanted bermanjaan with husband. Because women will feel loved when when he wants bermanjaan with husband then followed by the suami.Rasulullah Saw. husband is a very exalted position of his wife and thought highly of them, so the Prophet always patiently followed the request of his wife. 'Â`isyah told me about this: A group of people Habasyah entered the mosque and play in it. When the Prophet. said to me, "O Humayrâ`, are you happy to see them?" I replied, "Yes." Then he stood at the door of home.I him. I put my chin on his shoulders and I leaned my face into her cheeks. Among their speech (people Habasyah) at the time, 'Abû al-Qasim (the Prophet) good people.' Then the Prophet said, "Enough." I said, "O Messenger of Allah, do not rush." ​​He stood up again for me. Then he said, "Enough." I said, "Do not be hasty, O Messenger of Allah." Not to see them play that I like, but I want women to know the position of the Prophet for me and my position from him. "(Ahmad bin Syu ' Nasâ`î disgrace al-Sunan al-Nasâ`î al-Kubra, Beirut: Dar al-Kutub al-'Imiyah, cet. I, 1991, Volume 5, p. 307, hadith no. 8951) 4. Always alert if the wife need bantuanPada when many husbands are reluctant to simply help her because they can lower the reputation and dignity, the Prophet. Precisely never too late to help the wife. 'Â`isyah never asked about what the Prophet. in his home? He replied, "He always serve (help) his wife." 5. Remains to be polite despite being marahPada nowadays many husbands who started light hand against their wives and there was domestic violence. at the time of his wife's husband often make the mistake of feeling emotions, we find the Prophet remained wise, gentle, and polite in treating his wife during a cross-opinion or disagreement between him and them. When his anger rather high, then go away from his wife for a time to be chosen. Never he slapped none of istrinya.Bahkan when Prophet intend to divorce one of his wives, we find he remained polite, gentle and loving. Sawda bint Zam'ah old, not pretty, and plump, feel that the quota of the heart of the Prophet only pity, not love. Prophet was then thought to divorce Sauda as well in order to free him from a state that is considered onerous burdens and heart. Prophet patiently waiting attitude and answers Sauda on his intention to menceraikannya.Kesantunan, patience and self keterkendalian Prophet. maintained, even when the toughest test hit and shook his household, when there is what is called hadith al-ifk (false news), the Prophet's wife cornering charges do 'cheating' (Aisha with Safwan) The attitude of the Prophet when it really is exemplary for every Muslim. When Hadith al-ifk scattered, with a typical softness and never fade, the Prophet spoke to 'Â`isyah: "Amma ba'd. O 'Â`isyah, has actually reached me about you so-and-so. If you are free (not do), then God will set you free, and if you ever commit sin, ask forgiveness of Allah and tobatlah Him. "Until Allah revealed the news via surahAn Nuur paragraph 11, which makes calm and happy heart of the Prophet, 'Aisha and Muslims semuanya.Bagaimana may Allah curse not the wives who do not want to serve her husband well, if the husband has the property that all that well against their wives. Starting from now the husband must learn to treat his wife well, as has been done the prophet against the wife. If the husband has been doing these things even his wife would certainly be to be nice and sweet to their husbands. Hopefully this article will inspire readers and God always gives the blessing in the household of the believers to keep it intact and harmonious.



Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: