Sejarah Situs Makam Keramat Ki ArsitemDesa Sumber Kec. Jatitujuh - Maj terjemahan - Sejarah Situs Makam Keramat Ki ArsitemDesa Sumber Kec. Jatitujuh - Maj Inggris Bagaimana mengatakan

Sejarah Situs Makam Keramat Ki Arsi

Sejarah Situs Makam Keramat Ki Arsitem
Desa Sumber Kec. Jatitujuh - Majalengka

Ki Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem dilahirkan di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka sekitar abad ke-17 putra dari Ki Bagus Demang Secayuda yang merupakan pejuang anti penjajah Belanda (VOC pada zaman itu).

Ketika istri Ki Demang Secayuda mengandung, beliau berpesan apabila nanti lahir laki-laki maka di beri nama Ki Bagus Arimba dan jika lahir anak perempuan maka namanya diserahkan pada isteri beliau. Kemudian Ki Demang Secayuda meneruskan perjuangannya melawan penjajah di tanah air Indonesia tercinta sampai-sampai kuburan beliaupun tidak ditemukan.

Sesudah menginjak dewasa Ki Bagus Arimba meneruskan perjuangan ramanya (bapaknya) yakni mengajarkan ilmu agama dan tata ilmu kejawen (pertanian dan perdagangan ) dan menentang anti penjajah yang pada waktu itu penjajah VOC Belanda. Beliau mendirikan pesanggrahan (pesantren) di Desa Subur Jati / Sumber Jati (yang sekarang dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Sumber Wetan dan Sumber Kulon) dengan mengajarkan ilmu agama Islam dan ilmu kejawen. Sampai sekarang beliau meninggalkan kitab Mujarobat yang isinya adalah mengajarkan ilmu agana islam dengan ilmu derigama (kejawen) yang tujuannya adalah mencari keberkahan dan ridla dari Allah SWT. Mengenai guna tani dan dagang. Dan di dalam kitab itu pula di ramu tentang obat-obatan kejawen dan di do’a – do’a untuk keselamatan di dunia dan akherat.

Dalam memperjuangkan agama Islam dan menentang kaum penjajah beliau senantiasa sabar dalam menghadapi cobaan dan rintangan, sehingga banyak murid-murid beliau berdatangan dari berbagai pelosok tanah jawa (Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kerawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang ) untuk menimba ilmu agama dan ilmu derigama tersebut.

Pada waktu Kesultanan Cirebon sulit mengusir penjajah Belanda , maka Ki Bagus Arimba bersama dengan Sultan Cirebon mengusir penjajah dan berhasil, maka Sultan Cirebon memberikan gelar kepada Ki Bagus Arimba dengan gelar Pangeran Sukmadjayadiningrat yang artinya orang yang paling berani, sabar ,ulet ,tekun, tabah dan taat baik menghadapi rintangan (penjajah Voc Belanda) maupun dalam mengembangkan ajaran agama Islam .

Pada abad ke-17 (sekitar tahun 1678) isteri Ki Bagus Arimba melahirkan anak pertama yang bernama Arsitem (Arsikum ), kemudian beliau meneruskan perjuangan melawan penjajah ( VOC Belanda ), serta mengembangkan ajaran agama Islam sampai sekarang maka di Desa Sumber itu dikenalah Makam Keramat Ki Bagus Arsitem (Arsikum ), padahal yang sebenarnya adalah Makam Kramat Waliyullah Ki Bagus Arimba (Arsikum) / Ki Bagus Arsitem Pangeran Sukmadjayadiningrat.

Demikian riwayat singkat keberadaan Situs Makam Keramat Ki Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem Pangeraan sukmadjayadiningrat.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Sejarah Situs Makam Keramat Ki ArsitemDesa Sumber Kec. Jatitujuh - MajalengkaKi Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem dilahirkan di Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka sekitar abad ke-17 putra dari Ki Bagus Demang Secayuda yang merupakan pejuang anti penjajah Belanda (VOC pada zaman itu).Ketika istri Ki Demang Secayuda mengandung, beliau berpesan apabila nanti lahir laki-laki maka di beri nama Ki Bagus Arimba dan jika lahir anak perempuan maka namanya diserahkan pada isteri beliau. Kemudian Ki Demang Secayuda meneruskan perjuangannya melawan penjajah di tanah air Indonesia tercinta sampai-sampai kuburan beliaupun tidak ditemukan.Sesudah menginjak dewasa Ki Bagus Arimba meneruskan perjuangan ramanya (bapaknya) yakni mengajarkan ilmu agama dan tata ilmu kejawen (pertanian dan perdagangan ) dan menentang anti penjajah yang pada waktu itu penjajah VOC Belanda. Beliau mendirikan pesanggrahan (pesantren) di Desa Subur Jati / Sumber Jati (yang sekarang dimekarkan menjadi dua desa yaitu Desa Sumber Wetan dan Sumber Kulon) dengan mengajarkan ilmu agama Islam dan ilmu kejawen. Sampai sekarang beliau meninggalkan kitab Mujarobat yang isinya adalah mengajarkan ilmu agana islam dengan ilmu derigama (kejawen) yang tujuannya adalah mencari keberkahan dan ridla dari Allah SWT. Mengenai guna tani dan dagang. Dan di dalam kitab itu pula di ramu tentang obat-obatan kejawen dan di do’a – do’a untuk keselamatan di dunia dan akherat.Dalam memperjuangkan agama Islam dan menentang kaum penjajah beliau senantiasa sabar dalam menghadapi cobaan dan rintangan, sehingga banyak murid-murid beliau berdatangan dari berbagai pelosok tanah jawa (Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kerawang, Kabupaten Subang dan Kabupaten Sumedang ) untuk menimba ilmu agama dan ilmu derigama tersebut.Pada waktu Kesultanan Cirebon sulit mengusir penjajah Belanda , maka Ki Bagus Arimba bersama dengan Sultan Cirebon mengusir penjajah dan berhasil, maka Sultan Cirebon memberikan gelar kepada Ki Bagus Arimba dengan gelar Pangeran Sukmadjayadiningrat yang artinya orang yang paling berani, sabar ,ulet ,tekun, tabah dan taat baik menghadapi rintangan (penjajah Voc Belanda) maupun dalam mengembangkan ajaran agama Islam .Pada abad ke-17 (sekitar tahun 1678) isteri Ki Bagus Arimba melahirkan anak pertama yang bernama Arsitem (Arsikum ), kemudian beliau meneruskan perjuangan melawan penjajah ( VOC Belanda ), serta mengembangkan ajaran agama Islam sampai sekarang maka di Desa Sumber itu dikenalah Makam Keramat Ki Bagus Arsitem (Arsikum ), padahal yang sebenarnya adalah Makam Kramat Waliyullah Ki Bagus Arimba (Arsikum) / Ki Bagus Arsitem Pangeran Sukmadjayadiningrat.Demikian riwayat singkat keberadaan Situs Makam Keramat Ki Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem Pangeraan sukmadjayadiningrat.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
History Site Sacred Tomb Ki Arsitem
Sumber district. Jatitujuh - Majalengka Ki Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem born in District Ligung Majalengka district around the 17th century the son of Ki Bagus Demat Secayuda which is a fighter anti-colonial Dutch (VOC at that time). When the wife of Ki Demat Secayuda contains, he advised if later born male then named Ki Bagus Arimba and if born daughter the name given to his wife. Then Ki Demat Secayuda continue the struggle against the invaders in the homeland Indonesia beloved as to the grave beliaupun not found. After adulthood Ki Bagus Arimba continue the struggle ramanya (father) that teaches the science of religion and governance Javanese science (agriculture and trade) and against anti invaders which at that time colonial Dutch East India Company. He set up a rest house (pesantren) in the village of Jati Subur / Source Teak (which is now divided into two villages namely Wetan Source and Source Kulon) to teach the knowledge of Islam and Javanese science. Until now he left Mujarobat book whose contents are to teach the science of Islam with science derigama Agana (Javanese) whose purpose is to seek blessing and ridla of Allah SWT. Regarding to the farmer and merchant. And in the book of that potion of drugs kejawen and in prayer - prayer for salvation in this world and hereafter. In the fight for Islam and oppose the invaders, he is always impatient in the face of trials and obstacles, so many pupils his disciples coming from various corners of the Java (Indramayu district, Karawang District, Subang and Sumedang District) to gain knowledge of religion and science derigama it. At the time of the Sultanate of Cirebon difficult expelled the Dutch colonialists, then Ki Bagus Arimba in conjunction with the Sultan of Cirebon repel invaders and successful, then the Sultan of Cirebon give title to Ki Bagus Arimba with the title of Prince Sukmadjayadiningrat which means the most courageous, patient, tenacious, determined, steadfast and obedient either face hurdles (Voc Dutch colonizers) as well as in developing the teachings of Islam. In the century 17 (circa 1678), the wife Ki Bagus Arimba first child named Arsitem (Arsikum), then he continued his struggle against the occupiers (VOC Netherlands), as well as developing the teachings of Islam till now then in Sumber it dikenalah Tomb Sacred Ki Bagus Arsitem ( Arsikum), whereas the truth is the Tomb Kramat Waliyullah Ki Bagus Arimba (Arsikum) / Ki Bagus Arsitem Prince Sukmadjayadiningrat. Similarly, a brief history of the existence of the Sacred Tomb Ki Bagus Arimba / Ki Bagus Arsitem Pangeraan sukmadjayadiningrat.













Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: