PERAN ORANG TUA DALAM MEMBENTUK KARAKTER ANAK
1. Pengertian Peran Orang Tua
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak mereka, karena dari merekakah anak mula-mula menerima pendidikan, dengan demikan bentuk pertama dari pendidikan dalam kehidupan keluarga
Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang sangat penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada di sampingnya oleh karena itu ia meniru peranggai ibunya dan ayahmya, seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabilah ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak, yang mula-mula dipercayainya, apapun yang dilakukan ibu dapat dimaafkan, kevuali apabila ia di tinggalkan dengan memahami segalah sesuatu yang terkadang dalam hati anaknya, juga jika anak telah mulai besar, disertai kasih sayang, dapat ibu megambil hati anak untuk selama-lamanya.
Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pulah dimata anaknya. Ia seorang yang tertinggi gengsinya dan yang terpandang diantara orang-orang yang dikenalnya. Cara ayah itu melakukan pekerjaan sehari hari berpengaruh terhadap pekerjaan anaknya. Ayah merupakan penolong utama, lebih-lebih bagi anak yang besar baik laki-laki maupun perempuan bila ia mau mendekati dan dapat memahami hati anaknya.
Pada dasarnya kenyataannya yang dikemukakan diatas itu berlaku dalam kehidupan keluarga dan rumah tangga, dengan yang bagaimanapun juga keadaannya. Hal ini menunjukkan cirri-ciri watak rasa tanggung jawab setiap orang tua atas kehidupan anak-anaknya mereka untuk masa kini dan masa mendatang. Bahkan para orang tua umumnya merasa tanggung jawab atas segalahnya dari kelangsungan hidup anak-anaknya, karenanya tidaklah diragukan bahwa tanggung jawab pendidikan itu diakui secara sadr atau tidak, diterima dengan sepenuhnya hatinya, hal itu adalah merupakan “fitroh” yang telah dikodrati Allah swt kepada setiap orang tua. Mereka tidak bisa menggelakkan tanggung jawab itu karena telah merupakan amanah Allah swt yang dibebankan kepada mereka.
Jadi pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melaikan karena secara kodrati suasana dan strukturnya. Memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
Disamping itu ketentraman dan kedamaian hidup terletak dalam keluarga, pertama-tama yang diperintahkan Allah swt kepada nabi Muhammad dalam mengembangkan agama islam adalah untuk menganjarkan agama itu kepada keluarganya, baru kemudian kepada masyarakat luas. Hal itu berarti bahwa keselamatan keluarga harus lebih dahulu mendapatkan perhatian, karena keselamatan masyarakat pada hakekatnya bertumpu pada keselamatan keluarga Allah swt berfirman:
وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ اَلاََقْرَبِيْنَ
Artinya ”dan berikan peringatan kepada kerabat=kerabatmu yang terdeka” (QS. Asy-Syuaroh 214)
Perintah agar orang tua berlaku kewajiban sebagai kepala pemimpin dalam keluarga dari api neraka Allah swt berfirman:
يَا اَيُّهَا الَذِيْنَ اَمَنُوْا قُوْا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا
Artinya “ hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At-Tahrim 6)
Dititik dari hubungan dan tanggung jawab orang tua terhadap anak,maka tanggung jwab itu pada dasarnya tidak dapat di pikulkan kepada orang lain,sebab guru dan pemimpin ummat umpamanya,dlam memikul tanggung jawab pendidikan hanyalah merupakan keikutsertaan.Dengan kata lain ,tanggung jawab yang di pikul oleh para pendidik selain orang tua adalah merupakan pelimpahan jawab orang tua yang karena satu dan lain hal tidak mungkin melaksanakan pendidikan anaknya secara sempurna.
Dalam kewajiban dan tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan membimbing perkembangan anak anaknya.Sabda Nabi Saw
وقا ل انس رضي الله عنه قال النبي صلى الله عليه وسلم الغلام يعق عنه يوم السابع ويسمى ويماط عنه العذى فاذا بلغ ست سنين ادب فاذ بلغ تسع سنين عزل فراشه فاذا بلغ ثلاثة عشر ضرب للصلاة فاذا بلغ ستة عشر زوجه ابوه ثم اخذ بيده وقال قد ادبتك وعلمتك وانكحتك اعوذ باالله من فتنتك فى الدنيا وعذابك فى الاخراة
Artinya”Anas mengatakan bahwa rosulullah bersabda:anak itu pada hari ke tujuh dari kelahirannyadi sembelihkan aqikahnya,serta diberi namanya dan disingkirkan dari segala kotoran-kotoran,jika ia telah berumur 6 tahun ia di didik beradab susila,jika ia telah berumur 9 tahun di pisahkan tidurnya,dan jika telah berumur 13 tahun dipukul agar mau sembahyang,jika ia telah berumur 16 tahun boleh dikawinkan,setelah itu ayah berjabatan tangan dengannya dengan mengatakan:”saya telah mendidik,mengajarkan dan mengawinkan kamu,saya mohan perlindungan kepada Allah dari fitnahan-fitnahan di dunia dan di akhirat”.
Tanggung jawab pendidikan islam yamng menjadi beban orang tua sekurang –kurangnya harus dilaksanakan dalam rangka:
1. Memelihara dan membesarkan anak,ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk mempertahan kan kelangsungan hidup manusia.
2. Melidungi dan menjamin kesamaan,baik jasmaniah ataupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dari tujuan hidup yang sesuai dengan filsafat hidup.
3. Memberi pengajaran dalam arti yang luas,sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakap seluas dan setinggi mungkin.
4. Membahagiakan anak, baik di dunia maupun akhirat,sesuai pandangan dan tujuan hidap muslim.
1. Pembentukan Karakter Terhadap Anak
Pendidikan karakter secara sederhana dapat diartikan tabi’at ,peragai,watak dan keperibadian seseorang dengan cara menanamkan nilai-nilai luhur,sehingga nilai-niai tersebut mendarah daging,menyatu dalam hati,pekiran ucapan dan perbuatan dan menampakkan pengaruhnya dalam realitas kehidupan secara mudah,atas kemauan sendiri,orisional dank arena ikhlas semata karena Allah Swt.Penanaman dan pembentukan keperibadian tersebut dilakukan bukan hanya dengan memberikan pengertian dan menmgubah pola piker dan pola pandang seseorang terhadap sesuatu yang baik dan benar,melainkan nilai –nilai baik tersebut di biasakan ,di latihkan di contohkan,di lakukan secara terus meneru dan di prektek kan dalam kehidupan sehari –hari.
Dengan demikian,pendidikan karakter bukan hanya berdimensi integrative, dalam arti mengukuhkan moral intelektual anak didik sehingga menjadi pribadi yang kokoh dan tahan uji,melainkan juga bersifat kuratif secara personal dan sosial.pendidikan karakter bias menjadi salah satu sarana penyembuh penyakit social.
Pendidikan selanjutnya karakter yang secara sitematis dilembaga pendidikan merupakan sebuah daya tawar bagi seluruh komonitas.Para siswa akan memperoleh keuntungan dengan memperoleh prilaku dan kebiasaan positif yang mampu meningkat kan rasa percanya diri dalm diri mereka,membuat hidup mereka lebih bahagia dan produktif.Tugas guru akan lebih menjadi ringan dan lebih memberikan kepuasan ketika para siswa memiliki disiplin yang lebih besar dalam kelas.
Agar pendidikan karekter tersebut bisa tercapai sebagai mana yang di kehendaki,maka diperlukan pula dukungan dari pandidikan moral,nilai,agama,dan kewarga negaraan,tidak hanya itu,pendidikan karakter pada lembaga pendidikan selain dilakukan dengan menerapkan “institunal values seperti kejujuran,keadilan,kemandirian,kerja keras melayani,member dan inovisi juga harus di dukung oleh seluruh lokus pendidikan.
Selanjutnya pendidikan karakter menurut Al-Qur’an di tujukan untuk mengeluarkan dan membebaskan manusia dari kehidupan yang gelap kepada kehidupan yang terang(Q.S Al Ahzab,33:43)mengubah manusia yang biadab(jahiliyah) menjadi manusia yang beradab.(Q.S Al-Baqarah,2:67)
Dengan demikian karakter menurut Al-Quran lebih ditekankan pada membiasakan agar oang mempraktekkan dan mengamalkan nilai –nilai yang baik dan menjauhi nilai-nilai yang buruk dan ditujukan agar manusia mengetahui cara hidup,atau bagaimana caranya hidup.Al-Quran bakan meminta manusia untuk menjadi amanu,tetapi mu’minun bukan ittigo,tetapi muttagin,bukan aslama tetepi muslimun bukan akhlasha tetapi mukhlisin,yang hal itu menggambarkan bahwa berbagai predikat tersebut telah mendarah daging dan menjadi karakternya.
Selanjutnya didalam hadist di jumpai berbagai pesan dan ajaran dari Rosulullah Saw.Yang menjelaskan tentang tingginya nilai nilai pendidikan ,Rosulullah Saw,mesalnya menyatakan,bahwa dia diutus untuk li utammima makaeimal akhlak(H.R Bukhori Muslim dari Abu Hurairoh).Akhlak adalh wadah agama,orang-orang mukmin yuang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya ,dan yang paling baik diantara kamu ialah yang paling baik terhadap istrinya(akmal al mukmin imanan ahsanuhum akhlaga wa kyiyarokum kyiyarokum linisaihi) (H.R Bukhori dan Muslim ).
Dengan mengemukakan beberapa catatan tersebut di atasdapat di ketahui,bahwa nilai –nilai pendidikan karakter menempati kedudukan yang tinggi dalam Al-Quran dan hadist,bahkan mejadi jiwa.Dengan kata lain bahwa anjuran Al-Quran dan Hadist pada umumnya ditujukan untuk membentuk karakter yang baik ,islam menempatkan pendidikan karakter sebagai hal yang sangat penting.Yaitu pengajaran tentang nilai dan prilaku yang sesuai dengan ajaran islam.
“Agus Musthofa dalam kapita selekta pendidikan islam menyatakan bahwa dalam pembentukan karakter yang terdapat dalm diri manusia menggambarkan seperti komputer yang terdiri dari bagian fisik,casing,atau hard ware berupa layar monitor,keyboard,capel dan sebagainya,bagian non fisik berupa program atau saft ware nya yaitu operating system,atau cara
THE ROLE OF PARENTS IN SHAPING THE CHARACTER OF THE CHILD1. Understanding the role of ParentsParents are the primary educators of their children and the first, because of the merekakah children initially receive more education, with the first form of education in family lifeParents or mothers and fathers holds a very important role and very influential over the education of his children. Since a child born to her mother that there's always next to him therefore he imitates his mother's peranggai and ayahmya, a child is more in love with her mother, when the mother is running its task very well. Mother is the first person known to the child, who at first believed any mother does, inexcusable, kevuali, when he left with the understanding that sometimes something segalah in the hearts of his son, also if the child has a great start, with affection, mother child heart're getting can be for ever.The influence of the father of his son of his son's eyes pulah. He was a man of high society and its pre-eminence among the people that he knew. The way the father do the job a day day influence on the work of his son. The father is the main helper, all the more for the good of men and women when he approached and can understand her son's heart.Basically the fact that expressed above were in force in the lives of families and households, with the situation however. This shows the character traits of man's sense of responsibility of each parent over the life of their children for the present and the future. Even the older people generally feel responsibility for the survival of his sons segalahnya, hence it is not doubtful that the responsibility of education was recognized as a sadr or not, was received with full heart, it is a "fitroh" that has been dikodrati God Almighty to every parent. They could not menggelakkan that responsibility because it has a mandate of Allah swt charged to them.So in general education in the household that is not stemmed decline from awareness and understanding born of knowledge to educate, melaikan because it is not supernatural atmosphere and structure. Gives the possibility of natural building education situation. The education situation materialized thanks to the existence of the association relationship and the influence of affect in reciprocity between parents and children.Besides peace and peace is in the family, first commanded by Allah to the Prophet Muhammad in islam is to develop menganjarkan that religion to his family, and then to the public at large. It means that the salvation of the family must first get attention, because the safety of the community in fact rests on the safety of the family of God Almighty said:وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ اَلاََقْرَبِيْنَIt means "and give a warning to the relatives the terdeka kerabatmu =" (QS. Syuaroh ash-214)Commands that parents apply duties as head of the leader in the family from hell fire of God Almighty said:يَا اَيُّهَا الَذِيْنَ اَمَنُوْا قُوْا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًاIt means "Hi people who believe and be afraid of your family from fire of hell" (QS. At-Tahrim 6)Emphasis from the relationship and responsibilities of a parent towards the child, then paced jwab it basically can't be pikulkan to others, as a teacher and leader of the Ummah, for example in taking responsibility for education is simply a participation.In other words, responsibility in pikul by educators in addition to parents is a responsibility of parents who pelimpahan because otherwise it might not carry out the education of his son perfectly.The liability and responsibility of the parents to educate and guide the development of older children.Words Of The Prophet Peace Be Upon Himوقا ل انس رضي الله عنه قال النبي صلى الله عليه وسلم الغلام يعق عنه يوم السابع ويسمى ويماط عنه العذى فاذا بلغ ست سنين ادب فاذ بلغ تسع سنين عزل فراشه فاذا بلغ ثلاثة عشر ضرب للصلاة فاذا بلغ ستة عشر زوجه ابوه ثم اخذ بيده وقال قد ادبتك وعلمتك وانكحتك اعوذ باالله من فتنتك فى الدنيا وعذابك فى الاخراةDoes "Anas said that Muhammad said:" that kid on the seventh day of the kelahirannyadi sembelihkan aqikahnya, and was given its name and removed from all the shit-dirt, if he had his 6-year-old detained civilized decency, if he had was 9 years old in separate his sleep, and if 13-year-old has been struck to prayer, if he has a 16-year-old could be matedthe father shakes hands with him by saying: "I have educated, taught and gave you, I am mohan refuge to the God of the fitnahan-fitnahan in the world and in the hereafter."Yamng Islamic educational responsibility became the burden of the elderly at – lack of should be implemented in order to:1. Nurture and raise a child, it is the simplest form of the responsibility of each parent and the natural impulse to the defence's human survival.2. Melidungi and guarantee equality, either physical or spiritual from a variety of diseases and disorders of the misappropriation of life from the life purpose in accordance with the philosophy of life.3. Give instruction in a broad sense, so that the child has the opportunity to gain knowledge and a kecakap and as high as possible.4. the happiness of children, both in the world and the hereafter, according the views and goals of the muslim hidap.1. the creation of the character of the ChildCharacter education simply means tabi'at, peragai, the character and nature of a person by way of instilling the sublime values, so that the values of the ingrained niai, blending in the heart, and deeds and sayings pekiran saw his influence in the reality of life is easy, of their own accord, the original doors dank arena of mere liberality because Allah. such behaviour and the formation of Planting is done not just by giving understanding and menmgubah the pattern and the pattern of someone thinks of something good and truebut the value of--good value in the habit, at latihkan in the demonstrated, in meneru and continue to do it in the prektek right in the life of a day – day.Thus, character education is not just a prolific integrative moral reinforces, in the sense of intellectual protege so that it becomes a solid personal and reprobates, but also curative nature in personal and social education of character is biased to be one means of social disease healer.The next character in education sitematis education dilembaga is a bargaining power for the whole komonitas.The students will gain an advantage by acquiring a positive habit and behavior that is capable of increasing self percanya sense of right in respect of themselves, make their life more happy and productive.The task of the teacher will be more light and more give you satisfaction when students have a greater discipline in the classroom.In order for such a character education can be achieved as a wish, in which it also required the support of the pandidikan moral, values, religion and civics, not only that, character education in an institution other than the do with implementing "institunal values such as honesty, justice, self-reliance, hard work, serving member and inovisi should also be supported by the entire locus of education.Next character education according to the Qur'an in go to issue and frees mankind from dark life to a life of light (Q. S Al-Ahzab: .33 43) change the barbaric human (kind of) become a civilized human being.(Q. S Al-Baqarah, 2: 67)Thus the characters according to the Quran are more emphasized on getting used to allegedly practice and practise the values – the value of the good and avoid the bad values and are intended for humans to know the way of life, or how to live.The Quran asks man to be bakan amanu, but not ittigo, but the mu'minoon muttagin, not the verb aslama but not akhlasha but mukhlisin muslimun, which it illustrates that many of these predicates have been ingrained and be his character.Next in the Hadith in encounter various messages and teachings of Muhammad Pbuh. explaining about the high value of the value of education, Muhammad Saw, mesalnya stated, that he was sent to li utammima makaeimal morals (narrated by Al-Bukhaari from Abu Muslim Hurairoh).Morals is a container of religion, believers yuang most perfect faith is the most well their ways, and the best among you are the kindest to his wife (akmal al mukmin imanan ahsanuhum akhlaga wa kyiyarokum kyiyarokum linisaihi) (narrated by Al-Bukhaari and Muslim).With these few notes in the present atasdapat in the know, that value – the value of character education occupies a high position in the Quran and Hadith, even became the soul.In other words that the suggestion of Al-Quran and Hadith in general are intended to form good character, islam put character education as a very important thing.That is the teaching of values and behavior in accordance with Islamic teachings."Agus Musthofa selekta capita of Islamic education in the State that in the formation of character in respect of the man described as a computer comprises the physical parts, chassis, or hard ware of the screen of the monitor, keyboard, and so on, the capel non physical in his programs or saft ware namely the operating system, or how to
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
