Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 mendatang  terjemahan - Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 mendatang  Inggris Bagaimana mengatakan

Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASE

Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 mendatang akan membawa sejumlah dampak bagi kepentingan nasional Indonesia, termasuk sektor pendidikan.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Vivin Sri Wahyuni, melalui siaran pers yang diterima Berdikari Online di Jakarta, Sabtu (4/10/2014).

Menurut Vivin, ada beberapa aspek yang terkena dampak dari MEA, yakni menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi pendidikan yang makin pro pasar, dan pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing.

Terkait pasar tenaga kerja, Vivin mengungkapkan, dibandingkan dengan lulusan sarjana negara ASEAN lain, lulusan sarjana kita masih standar untuk bersaing dengan negara tetangga.

“Bila dibandingkan ditahun 70 – 80an negara seperti Malaysia sangat jauh ketinggalan dari kita akan tetapi dengan situasi sekarang ini justru Malaysia, Thailand, Singapura, bahkan Vietnam pun jauh berada diatas kita,” imbuhnya.

Vivin juga menilai, upaya pemerintah Indonesia memaksakan MEA 2015 merupakan bagian dari agenda liberalisasi semua sektor kehidupan berbangsa, seperti energi, pangan, infrastruktur, dan lain-lain.

“MEA merupakan agenda neoliberalisme untuk mendorong perdagangan bebas berskala kawasan,” tegasnya.

Terkait dampak tersebut, Vivin menilai pemerintah seakan lupa dengan amanat konstitusi negara ini, yaitu Pasal 27 UUD 1945 yang menegaskan bahwa, “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“.

Karena itu, guna mengurangi dampak akibat pemberlakuan MEA di tahun 2015 tersebut, Vivin berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk memproteksi lulusan kampus di dalam negeri dengan pemberian ‘privilege’ tertentu.

“Kita tidak menginginkan sarjana-sarjana lulusan kampus dalam negeri menjadi penonton di tanah airnya sendiri, menyaksikan lulusan sarjana luar negeri menjadi Tuan di negara ini,” tegasnya.

Untuk diketahui, pada tahun 2015 mendatang, Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Agenda utama di balik MEA ini adalah liberalisasi. Terutama liberalisasi dalam empat hal: liberalisasi arus barang, arus investasi, arus modal, dan pasar tenaga kerja.





0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 mendatang akan membawa sejumlah dampak bagi kepentingan nasional Indonesia, termasuk sektor pendidikan.Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Vivin Sri Wahyuni, melalui siaran pers yang diterima Berdikari Online di Jakarta, Sabtu (4/10/2014).Menurut Vivin, ada beberapa aspek yang terkena dampak dari MEA, yakni menjamurnya lembaga pendidikan asing, standar dan orientasi pendidikan yang makin pro pasar, dan pasar tenaga kerja yang dibanjiri tenaga kerja asing.Terkait pasar tenaga kerja, Vivin mengungkapkan, dibandingkan dengan lulusan sarjana negara ASEAN lain, lulusan sarjana kita masih standar untuk bersaing dengan negara tetangga.“Bila dibandingkan ditahun 70 – 80an negara seperti Malaysia sangat jauh ketinggalan dari kita akan tetapi dengan situasi sekarang ini justru Malaysia, Thailand, Singapura, bahkan Vietnam pun jauh berada diatas kita,” imbuhnya.Vivin juga menilai, upaya pemerintah Indonesia memaksakan MEA 2015 merupakan bagian dari agenda liberalisasi semua sektor kehidupan berbangsa, seperti energi, pangan, infrastruktur, dan lain-lain.“MEA merupakan agenda neoliberalisme untuk mendorong perdagangan bebas berskala kawasan,” tegasnya.Terkait dampak tersebut, Vivin menilai pemerintah seakan lupa dengan amanat konstitusi negara ini, yaitu Pasal 27 UUD 1945 yang menegaskan bahwa, “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“.Karena itu, guna mengurangi dampak akibat pemberlakuan MEA di tahun 2015 tersebut, Vivin berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk memproteksi lulusan kampus di dalam negeri dengan pemberian ‘privilege’ tertentu.“Kita tidak menginginkan sarjana-sarjana lulusan kampus dalam negeri menjadi penonton di tanah airnya sendiri, menyaksikan lulusan sarjana luar negeri menjadi Tuan di negara ini,” tegasnya.Untuk diketahui, pada tahun 2015 mendatang, Indonesia akan memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Agenda utama di balik MEA ini adalah liberalisasi. Terutama liberalisasi dalam empat hal: liberalisasi arus barang, arus investasi, arus modal, dan pasar tenaga kerja.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
Hasil (Inggris) 2:[Salinan]
Disalin!
Enforcement of the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015 will bring a number of implications for Indonesia's national interests, including the education sector. This was disclosed by the Chairman of the National Student League for Democracy (LMND), Vivin Sri Wahyu, through a press release received by Berdikari Online in Jakarta, Saturday (04/10/2014). According Vivin, there are some aspects of the MEA affected, namely the proliferation of foreign educational institutions, educational standards and orientation are increasingly pro-market, and the labor market is flooded with foreign workers. Related the labor market, Vivin revealed, compared to other ASEAN countries graduate degree, graduate degree we are still standard to compete with its neighbors. "When compared in 70 - 80 countries like Malaysia are very far behind us but the present situation is precisely Malaysia, Thailand, Singapore, Vietnam and even too much is above us, "he added. Vivin also considered, the Indonesian government's efforts to impose AEC 2015 is part of the liberalization of all sectors of national life, such as energy, food, infrastructure, and others. "MEA is neoliberalism agenda to encourage large-scale free trade area, "he said. Related to these impacts, Vivin assess government seems to forget the country's constitutional mandate, namely Article 27 UUD 1945 which asserts that "every citizen has the right to work and a decent living for humanity ". Therefore, in order to reduce the impact due to the implementation of the MEA in 2015, Vivin hope the government took measures to protect domestic campus graduates by providing 'privilege' certain. "We do not want college graduate scholars in the country to be a spectator in own homeland, watch foreign graduates became Master in this country, "he said. To note, in 2015, Indonesia will enter the ASEAN Economic Community (AEC). The main agenda behind this MEA is liberalization. Especially liberalization in four things: the liberalization of the flow of goods, investment flows, capital flows, and the labor market.

























Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: