Apa yang Ditanam Itu yang DituaiHar

Apa yang Ditanam Itu yang Dituai

Hari itu langit sangat terik, Namun Budi tetap menarik gerobaknya. Dia susuri lorong-lorong pasar itu dengan harap ada yang membeli getuk buatan ibunya. Hari itu Budi sangat membutuhkan uang untuk biaya pengobatan ayahnya.

Sejak pagi tadi Budi mengelilingi pasar itu, tetapi tak ada seorang pun yang membeli bahkan hanya untuk menawarnya pun tidak ada. Budi hampir putus asa, pikiran-pikiran jahat pun mulai masuk ke otaknya. Namun, Budi teringat kata-kata ibunya bahwa berbuat baik dan berdoalah agar mendapat berkah dari Allah. Lalu Budi menepis semua pikiran itu dan berdoa kepada Allah agar dia bisa mendapatkan uang untuk mengobati ayahnya.

Lalu Budi melanjutkan perjalananya. Pada saat Budi melewati kios-kios toko Budi melihat seorang pria yang sedang mengikuti seorang wanita tua. “Pasti orang itu akan berbuat yang tidak-tidak!” pikir Budi dan benar saja seketika pria itu merampas tas wanita itu. Wanita itu menjerit, dengan cepat kilat Budi menjegal pencuri itu hingga terjatuh. Tas itu pun terjatuh bersama si pencuri, lalu pencuri tersebut melarikan diri. Budi mengambil tas itu dan memberikannya kepada wanita itu.

“Terimakasih nak, untung ada dirimu,” kata wanita itu memuji Budi. “iya, lain kali hati-hati ya bu!” jawab Budi sambil meninggalkan wanita itu. “Hey nak tunggu, ini ada sesuatu untukmu,” kata wanita itu. “tidak usah buk, aku tadi hanya kebetulan lewat,” jawab Budi. Wanita itu merasa heran dengan kebaikan Budi, lalu tanpa sengaja dia melihat gerobak getuk Budi dan berkata “Baiklah kalau kamu tidak maenginginkan uang ini, biarakan saya membeli semua getukmu”. Mendengar suara itu Budi menjadi senang dan haru akhirnya dia bisa mendapatkan uang dan membelikan obat untuk ayahnya. “Terimakasih bu!” jawab Budi kepada Wanita itu.

Hasil (Inggris) 2:

What Planted was harvested that day the sky is very hot, but still interesting Budi cart. She trace the hallways market with the hope that no one is buying artificial getuk mother. Today it Budi desperately needed money for his medical expenses. Since this morning Budi surrounds the market, but nobody is buying even just to neutralize them did not exist. Budi almost desperate, evil thoughts began to get into his brain. However, Budi remembered his mother's words that do good and pray that God's blessing. Then Budi dismiss all thoughts and to pray to God so that he can earn money to treat his father. Then Budi continued perjalananya. At the time of past stalls Budi Budi store saw a man who was following an old woman. "Surely it would do no-no!" Thought Bob and sure enough the man immediately seize her bag. The woman screamed, the lightning fast Budi tackle the thief to fall. The bag also fell along with the thief, and the thief fled. Budi took the bag and gave it to her. "Thank you, son, thanks to you," the woman said Budi raving. "Yes, next time be careful yes ma'am!" Said Bob as he left her. "Hey kid wait, here's something for you," the woman said. "Do not have drunk, I was just passing by," said Budi. The woman was surprised by the kindness Budi, then he accidentally saw a cart getuk Budi and said "Well, if you do not maenginginkan this money, I buy all getukmu biarakan". Heard it Budi be happy and touched he was finally able to get money and buy medicine for his father. "Thank you ma'am!" Budi told The woman replied.