“Justru itu Mbah. Kalau masih kecil saja sudah tidak bisa diatur, baga terjemahan - “Justru itu Mbah. Kalau masih kecil saja sudah tidak bisa diatur, baga Inggris Bagaimana mengatakan

“Justru itu Mbah. Kalau masih kecil

“Justru itu Mbah. Kalau masih kecil saja sudah tidak bisa diatur, bagaimana kalau sudah besar nanti? Kalau di kerjaannya nggarong / meminta gimana? nanti kita sendiri kan yang repot?”
Mbah Atmo gelagapan. Tak berkutik.Tak punya kata-kata lagi untuk membela cucu angkatnya.Sekasar apa pun perkataan itu, sesungguhnya adalah benar adanya. Mbah Atmo mengakuinya. Bocah kecil yang sering bermalam dirumahnya itu memang liat, tak bias dikendalikan lagi.
Menyebut Pak Dukuh dan warga lain kejam dan tak berperasaan sepertinya juga tidak terlalu tepat. Kebaikan warga yang dicurahkan pada Warjono tidaklah sedikit. Kang Parno Sadak, Pak Rahmat, Yanto, Bu Sutarni, dan warga lain selalu memberi makan jika anak itu datang ke rumah mereka. Tak lupa sedikit uang mereka berikan untuk jajan. Juga sesekali mereka membelikan pakaian. Ketika Warjono terjatuh dari pohon kueni sampai tangannya patah, mereka bersedia menolong, membawanya ke sangkal putung di daerah Menthel sampai sembuh.
“Saya tahu anda sangat menyayangi Warjono, Mbah. Tapi, ini demi kita bersama.”
Mbah atmo membisu. Yang ada, mulailah mata tuanya mengeluarkan cairan bening.
Ya sudah, Mbah. Warjono akan kami kirim ke kota . Ke Jogja.
Keputusan yang sungguh tidak mengenakkan. Tapi, pak dukuh dan warga sudah tak punya pilihan lain.Di dusun ini, Warjono sudah tidak bisa diatur dan hanya akam membuat kegaduhan. Sementara, jika mau dipidanakan,jelas belum bisa. Anak itu masih terlalu kecil di mata hukum.
Topo, Jumino serta kang sepiono. TOLONG bawa segera Warjoni pergi dri kampung kita ini!.
Baik, Pak Dukuh!. Ketiga orang itu segera menyeret Warjono yang masih terikat kedua kakinya ke dalam mobil pick up milik Mas Tulus.
Mesin mobil segera dihidupkan. Asapnya mengepul memenuhi halaman rumah Pak Dukuh. Sebelum mobil itu bergerak, Mabh Atmo dengan tenaga tuanya menghampiri Warjono. Memeluknya.
Hati hati ya nak.air mata kakek itu tak terbendung.
Mulut Warjono menganga. Lebam lebam di wajahnya masih terlihat.
Simbah jangan menangis.
Mbah atmo kian erat memeluk Warjono. Sekarang simbah kalau malam bisa mendengarkan wayang kulit. Radionya sudah tidak berisik lagi, Mbah.
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
"Thus the Mbah. If a child is not able to set up, how great if it later? If the nggarong gave/ask gimana? our own right later that hassle? "Mbah gelagapan Atmo. Not real. Have not the words again to defend his adopted grandson. Sekasar whatever the word, indeed is true. Mbah Atmo admit it. The little boy who often stayed at home was indeed a clay, no bias is controlled again.Call Mr. Dukuh and other citizens of the cruel and heartless it seems also not too precise. Goodness citizens poured on Warjono is not a little. Kang Parno Sadak, Mr. Grace, Yanto, Bu Sutarni, and other citizens of always feeding if the boy had come to their home. Do not forget the little money they have given to the gallery. Also once in a while they bought clothes. When trees fall Warjono kueni until his hand was broken, they were willing to help, bring it to deny one Menthel in the area until healed."I know you are very fond of Warjono, Mbah. But, this is for the sake of us together. "Mbah atmo away silently. There, her eyes begin to issue a clear liquid.Yes, Mbah. Warjono will send it to the city. To Jogja.The decision was not went sour. But, Mr. dukuh and citizens already had no other choice. In this village, Warjono already can not be regulated and only akam make noise. Meanwhile, if you want was penalized, obviously could not. The boy was still too small in the eyes of the law. Topo, Jumino as well as kang sepiono. Please bring immediately Warjoni go to our hometown dri!.Well, Mr. Dukuh!. The third person was immediately dragged Warjono which still tied both legs into the car pick up courtesy of Mas sincere. The car's engine soon turned on. The smoke is billowing meet Pak home page Host. Before the car was moving, with his old power Atmo Mabh approached Warjono. Hug him.Heart ya URnak.air eyes grandfather was unstoppable.Mouth gaping Warjono. Hematoma hematoma on his face still visible.Simbah don't cry. Mbah atmo kian tightly embraced Warjono. Now if the night could listen simbah wayang kulit. The radio link is not noisy again, Mbah.
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2025 I Love Translation. All reserved.

E-mail: