Asumsi pertama yang dikemukakan diatas, berdasrkan pada teori tentang bakat yang dikembangkan oleh John B.Carrol (1963). Carrol menganggap bahwa bakat pada intinya bukanlah merupakan indeks dari tingkat kemampuan atau tingkat penguasaan yang dapat dipelajari siswa. Melainkan ukuran kecepatan belajar, yaitu sejumlah waktu yang diperlukan untuk belajar sampai kepada suatu tingkat penguasaan tertentu dalam kondisi ideal. Artinya, seseorang yang mempunyai bakat tinggi membutuhkan waktu lebih pendek untuk mempelajari sesuatu materi pembelajaran. Sedangkan yang mempunyai bakat lebih rendah membutuhkan waktu belajar lebih lama. Dengan demikian siswa dapat mencapai penguasaan penuh terhadap materi pembelajaran yang dipelajari, jika diberikan waktu yang cukup sesuai dengan tingkat kemampuan bawaan atau bakatnya masing-masing.