Pak dukuh mengangguk.

Pak dukuh mengangguk. "Nyi gadung m

Pak dukuh mengangguk. "Nyi gadung mlati marah betul sehingga mengirimkan bebendu. mbah pangat menggantung di-rumahnya itu pak dukuh kira karena apa?" Ki mangun berhenti sejenak bicara. Dia seling pembicaraan itu dengan menyeruput kopi hitam manis buatan yi sayem, rewang yang telah mengabdi padanya selama puluhan tahun.
"Pulung gantung yang menjatuhi rumahnya mbah pangat itu kiriman nyi gadung. Itulah harusnya kamu sebagai sesepuh dusun harusnya bisa tanggap sasmita." Lanjut ki magun dengan yakin. "Binatang yang memakan kambing-kambing warga itu tentulah juga kiriman nyi gadung. Nyi gadung sangat marah, pak dukuh"
"Lalu, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan agar nyi gadung tidak marah? Tidak mengirim malapetaka lagi?
Kedua tangan ki mangu membenahi ikat kepalanya. Konon itu mengandung energi Supranatural yang mampu melindungi pemakainya dari senjata tajam. Tidak mempan dibacok.
"Kita gelar sesajen diresan. Memohon agar nyi gadung bersedia memaafkan kita"
"Baiklah, ki mangun. Akan saya perintahkan warga untuk menyiapkan-nya"
"Secepatnya, pak dukuh"
Pak dukuh mengangguk mantap. Malam itu seolah dia telah menemukan solusi tepat untuk menyelamatkan kambing-kambing warga yang mati secara aneh.
"Pak dukuh, percuma saja kita beri sesajen jika warga dusun tetap ada yang kurang ajar. Tidak pernah patuh adat istiadat." Seseorang yang sejak tadi diam dan mendengarkan perbincangan antara pak dukuh dan ki mangun, sekarang angkat bicara. Perbuatannya itu bukan lah ketidak sopanan. Dia adalah triman . Dirinya berbicara setelah menemukan waktu yang tepat.
"Maksud pak triman apa?"
"Percuma saja, pak dukuh. Nyi gadung pasti tetap marah jika nanti masih banyak warga yang lancang"
"Jadi, sebaiknya pak dukuh harus tegas pada warga yang nakal" sambung ki mangun.
" benar ki, benar. Ini demi ketenteraman dusun kita kan?"
"Kamu tahu tidak? Siapa orang yang mengajari pak kasmo, pak sabari, dan warga lainnya untuk lancang dan tidak patuh dengan adat leluhur kita itu, pak dukuh?"
0/5000
Dari: -
Ke: -
Hasil (Inggris) 1: [Salinan]
Disalin!
Pak dukuh mengangguk. "Nyi gadung mlati marah betul sehingga mengirimkan bebendu. mbah pangat menggantung di-rumahnya itu pak dukuh kira karena apa?" Ki mangun berhenti sejenak bicara. Dia seling pembicaraan itu dengan menyeruput kopi hitam manis buatan yi sayem, rewang yang telah mengabdi padanya selama puluhan tahun."Pulung gantung yang menjatuhi rumahnya mbah pangat itu kiriman nyi gadung. Itulah harusnya kamu sebagai sesepuh dusun harusnya bisa tanggap sasmita." Lanjut ki magun dengan yakin. "Binatang yang memakan kambing-kambing warga itu tentulah juga kiriman nyi gadung. Nyi gadung sangat marah, pak dukuh""Lalu, bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan agar nyi gadung tidak marah? Tidak mengirim malapetaka lagi?Kedua tangan ki mangu membenahi ikat kepalanya. Konon itu mengandung energi Supranatural yang mampu melindungi pemakainya dari senjata tajam. Tidak mempan dibacok."Kita gelar sesajen diresan. Memohon agar nyi gadung bersedia memaafkan kita""Baiklah, ki mangun. Akan saya perintahkan warga untuk menyiapkan-nya""Secepatnya, pak dukuh"Pak dukuh mengangguk mantap. Malam itu seolah dia telah menemukan solusi tepat untuk menyelamatkan kambing-kambing warga yang mati secara aneh."Pak dukuh, percuma saja kita beri sesajen jika warga dusun tetap ada yang kurang ajar. Tidak pernah patuh adat istiadat." Seseorang yang sejak tadi diam dan mendengarkan perbincangan antara pak dukuh dan ki mangun, sekarang angkat bicara. Perbuatannya itu bukan lah ketidak sopanan. Dia adalah triman . Dirinya berbicara setelah menemukan waktu yang tepat."Maksud pak triman apa?""Percuma saja, pak dukuh. Nyi gadung pasti tetap marah jika nanti masih banyak warga yang lancang""Jadi, sebaiknya pak dukuh harus tegas pada warga yang nakal" sambung ki mangun." benar ki, benar. Ini demi ketenteraman dusun kita kan?""Kamu tahu tidak? Siapa orang yang mengajari pak kasmo, pak sabari, dan warga lainnya untuk lancang dan tidak patuh dengan adat leluhur kita itu, pak dukuh?"
Sedang diterjemahkan, harap tunggu..
 
Bahasa lainnya
Dukungan alat penerjemahan: Afrikans, Albania, Amhara, Arab, Armenia, Azerbaijan, Bahasa Indonesia, Basque, Belanda, Belarussia, Bengali, Bosnia, Bulgaria, Burma, Cebuano, Ceko, Chichewa, China, Cina Tradisional, Denmark, Deteksi bahasa, Esperanto, Estonia, Farsi, Finlandia, Frisia, Gaelig, Gaelik Skotlandia, Galisia, Georgia, Gujarati, Hausa, Hawaii, Hindi, Hmong, Ibrani, Igbo, Inggris, Islan, Italia, Jawa, Jepang, Jerman, Kannada, Katala, Kazak, Khmer, Kinyarwanda, Kirghiz, Klingon, Korea, Korsika, Kreol Haiti, Kroat, Kurdi, Laos, Latin, Latvia, Lituania, Luksemburg, Magyar, Makedonia, Malagasi, Malayalam, Malta, Maori, Marathi, Melayu, Mongol, Nepal, Norsk, Odia (Oriya), Pashto, Polandia, Portugis, Prancis, Punjabi, Rumania, Rusia, Samoa, Serb, Sesotho, Shona, Sindhi, Sinhala, Slovakia, Slovenia, Somali, Spanyol, Sunda, Swahili, Swensk, Tagalog, Tajik, Tamil, Tatar, Telugu, Thai, Turki, Turkmen, Ukraina, Urdu, Uyghur, Uzbek, Vietnam, Wales, Xhosa, Yiddi, Yoruba, Yunani, Zulu, Bahasa terjemahan.

Copyright ©2024 I Love Translation. All reserved.

E-mail: